Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar, Batang dan Daun serta Bagian yang Berperan pada Fotosintesis

Berikut struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun hingga bagian yang berperan fotosintesis.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar, Batang dan Daun serta Bagian yang Berperan pada Fotosintesis
Pixabay/Eschtar
Ilustrasi fotosintesis - Berikut struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun hingga bagian yang berperan fotosintesis. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun.

Tumbuhan tentu memiliki beberapa bagian, seperti akar, batang, dan daun.

Masing-masing dari bagian tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda.

Artikel ini akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun.

Baca juga: Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan: Jaringan Meristem dan Jaringan Dewasa, Beserta Contohnya

Berikut struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang, dan daun hingga bagian yang berperan fotosintesis, dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id:

Struktur dan fungsi jaringan pada akar

Akar memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air dan mineral dalam tanah, dan pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

BERITA TERKAIT

Pada bagian ujung akar, terdapat jaringan meristem apikal dan tudung akar.

Pada jaringan meristem apikal inilah jaringan yang sel-selnya terus membelah dan membuat akar semakin panjang.

Sementara itu, tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel meristem tersebut saat membelah sehingga dapat menembus tanah tanpa mengalami kerusakan dan akar dapat menambatkan tubuh tumbuhan dengan kuat ke dalam tanah.

Selain menambatkan tubuh tumbuhan ke tanah, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah.

Akar tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Epidermis merupakan bagian terluar akar.

Sel-sel epidermis memiliki dinding yang tipis, sehingga air dan mineral mudah masuk ke dalam sel-sel epidermis yang kemudian diteruskan ke dalam korteks dan silinder pusat.

Pada bagian tertentu, sel-sel epidermis juga mengalami modifikasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral.

Penampang Membujur Akar
Penampang Membujur Akar (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Bagian yang lebih dalam dari epidermis yaitu korteks.

Korteks ini tersusun atas jaringan parenkim yang dinding selnya tipis dan tersusun renggang.

Korteks ini berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan.

Penampang Melintang Akar
Penampang Melintang Akar (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis.

Lapisan endodermis tersusun atas satu lapis sel yang membatasi korteks dengan silinder pusat.

Pada endodermis, terdapat bentukan seperti pita yang disebut pita Kaspari.

Lapisan Endodermis dan Pita Kaspari
Lapisan Endodermis dan Pita Kaspari (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pita Kaspari berfungsi untuk mengatur jalannya mineral yang diserap oleh akar agar menuju ke silinder pusat.

Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat atau stele.

Silinder pusat tersusun atas jaringan pengangkut dan jaringan pendukung lainnya seperti perisikel dan parenkim empulur.

Sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.

Berkas pengangkut pada silinder pusat terdiri atas xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah menuju batang hingga ke daun dan floem yang berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Struktur dan fungsi jaringan pada batang

Batang memilki beberapa fungsi, di antaranya untuk menyokong bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan pengangkutan makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, serta pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Seperti halnya akar, batang juga memiliki epidermis, korteks, dan berkas pengangkut.

Penampang Melintang Batang
Penampang Melintang Batang (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Bagian terluar batang yang masih muda tersusun atas jaringan epidermis.

Pada batang tumbuhan dikotil yang sudah dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm atau jaringan gabus.

Pada bagian yang lebih dalam dari epidermis terdapat korteks.

Korteks pada batang juga tersusun atas jaringan parenkim.

Pada beberapa tumbuhan, seperti tebu, kentang, dan rimpang kunyit, di daerah korteks inilah cadangan makanan disimpan.

Berkas pengangkut pada batang merupakan kelanjutan berkas pengangkut pada akar.

Melalui berkas pengangkut ini, air dan mineral yang diserap akar diteruskan oleh berkas pengangkut pada batang untuk menuju daun.

Pada batang dikotil, berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran, sedangkan pada batang monokotil, berkas pengangkut tersebar.

Antara xilem dan floem pada berkas pengangkut tumbuhan dikotil, terdapat kambium vaskuler yang aktif membelah.

Struktur dan fungsi jaringan pada daun

Daun memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2) yang digunakan untuk fotosintesis, mengatur penguapan air (transpirasi), dan pernapasan (respirasi) tumbuhan.

Penampang Melintang Daun
Penampang Melintang Daun (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada permukaan atas dan bawah daun, terdapat jaringan yang disebut epidermis.

Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam daun.

Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.

Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik, dan rambut-rambut.

Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan.

Pada tumbuhan umumnya, saat siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis.

Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari.

Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata.

Pada tumbuhan tersebut, stomata baru membuka saat malam hari.

Bagian yang berperan fotosintesis

Di bawah lapisan epidermis atas, terdapat jaringan yang berbentuk silinder, tersusun padat menyerupai tiang, dan banyak mengandung klorofil.

Jaringan ini disebut jaringan palisade atau jaringan tiang.

Di bawah jaringan palisade terdapat jaringan bunga karang, tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur, tersusun longgar, dan juga mengandung klorofil.

Kedua jaringan ini merupakan jaringan mesofil.

Jaringan mesofil ini sebenarnya merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil.

Di dalam jaringan mesofil inilah terjadi proses fotosintesis.

Pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel-sel parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam.

Di dalam daun juga terdapat jaringan xilem yang membawa air dan mineral dari batang dan jaringan floem yang berfungsi membawa hasil fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan.

Stomata pada Daun Rhoeo discolor
Stomata pada Daun Rhoeo discolor (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Pada gambar tersebut terlihat beberapa bagian dalam stomata pada daun Rhoeo discolor.

Bgaian-bagian tersebut antara lain sel epidermis, sel tetangga, dan stomata.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas