Mengenal Kelompok Hewan: Avertebrata dan Vertebrata Dilengkapi dengan Contoh Hewannya
Berikut kelompok hewan yang terdiri dari Avertebrata dan Vertebrata dilengkapi dengan contoh hewannya.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kelompok hewan yang terdiri dari Avertebrata dan Vertebrata dilengkapi dengan contoh hewannya.
Seperti halnya tumbuhan, hewan yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam, baik bentuknya maupun ukurannya.
Ada hewan yang berukuran sangat kecil hingga hewan yang berukuran besar.
Dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 7 Semester 1, dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang belakang (Vertebrata).
Baca juga: Mengenal Kelompok Tumbuh-tumbuhan: Lumut, Paku-pakuan, serta Tumbuhan Berbiji Lengkap dengan Contoh
1. Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, di antaranya:
a. Hewan berpori (Porifera)
Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori.
Hewan ini tubuhnya seperti spons.
Habitatnya di perairan, warna tubuhnya bermacam-macam seperti merah, kuning, dan hijau.
Contoh hewan Porifera, yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion, dan Scypha.
b. Hewan berongga (Coelenterata)
Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat.
Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air seperti payung.
Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan Coelenterata.
c. Cacing
Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok, yaitu:
- Cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya cacing hati dan cacing pita;
- Cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak bersegmen, contohnya cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang;
- Cacing gelang (Annelida) tubuhnya beruas-ruas atau berbuku-buku seperti cincin, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
d. Hewan lunak (Mollusca)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel.
Ada yang memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air.
Contoh hewan Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis.
e. Hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda)
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam.
Arthropoda ada 4 kelas, yaitu:
- Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, dan kumbang;
- Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, dan rajungan;
- Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, dan caplak;
- Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu.
f. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras.
Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan.
Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa.
Ada 5 kelas, yaitu Asteroidea (contohnya bintang laut), Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi), Ophiuroidea (contohnya bintang ular), Crinoidea (contohnya lilia laut), dan Holothuroidea (contohnya teripang).
2. Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
Hewan Vertebrata ada lima kelompok, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b. Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok.
Makhluk hidup yang memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut.
- Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
- Filum/Divisio : bagian/keluarga besar, filum untuk hewan, dan divisio untuk tumbuhan.
- Classis : kelas
- Ordo : bangsa
- Familia : suku
- Genus : marga
- Species : jenis
Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang disebut Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda).
Aturan- aturan dalam Sistem Binomial Nomenklatur adalah sebagai berikut:
a. Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies.
b. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
c. Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis mays.
Hal ini menunjukkan nama genus = Zea dan nama petunjuk spesies = mays.
Perbedaan takson untuk tumbuhan dan hewan dapat dilihat pada Tabel 2.10 seperti berikut.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah