Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Peribahasa: Pengertian Peribahasa, Jenis Peribahasa, dan Contoh-contohnya

Berikut ini pengertian peribahasa, jenis-jenis peribahasa, dan contoh-contohnya.

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengenal Peribahasa: Pengertian Peribahasa, Jenis Peribahasa, dan Contoh-contohnya
Bobo.grid.id
Peribahasa - Berikut ini pengertian peribahasa, jenis-jenis peribahasa, dan contoh-contohnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian peribahasa, jenis-jenis peribahasa, dan contoh-contohnya.

Bangsa Indonesia kaya akan peribahasa, akan tetapi tak semua makna beberapa peribahasa tidak diketahui masyarakat.

Pada umumnya, peribahasa yang paling sering didengar adalah "besar pasak daripada tiang".

Lantas, apakah pengertian peribahasa?

Baca juga: Mengenal Wawasan Nusantara: Pengertian, Hakikat, Asas hingga Tujuannya

Pengertian Peribahasa

Menurut KBBI, peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu yang berisikan kalimat ringkas dan berisi tentang perbandingan, nasihat serta tingkah laku manusia.

Kalimat ini sering diselipkan dalam percakapan untuk menasihati, membandingkan, atau menyindir seseorang.

Berita Rekomendasi

Selain itu, peribahasa merupakan ungkapan yang tidak langsung, namun secara tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca karena sama-sama hidup dalam suatu lingkung budaya yang sama (Teguh, 2013:1).

Peribahasa merupakan cara yang bijaksana untuk menegur seseorang agar orang tersebut tidak tersinggung.

Jenis-jenis Peribahasa

Berikut ini jenis-jenis peribahasa dikutip dari Buku Peribahasa, Pantun, Sajak karya Teguh Indriawan.

Peribahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peribahasa yang memiliki arti lugas dan peribahasa yang memiliki arti simbolis.

Peribahasa yang memiliki arti lugas terdiri dari dua jenis, yakni bidal dan pepatah.

Sementara peribahasa yang memiliki arti simbolis yakni perumpamaan.

1. Bidalan

Bidalan adalah susunan kata-kata yang telah digunakan umum dalam masyarakat Melayu.

Dalam bidalan terkandung perbandingan, teladan, dan pengajaran.

Peribahasa jenis bidal memiliki rima dan irama, seringkali digolongkan ke dalam bentuk puisi.

Contoh Bidalan:

- Bagai kerakap di atas batu
Hidup segan mati tak mau

Artinya: Menggambarkan keadaan seseorang yang serba sulit.

- Jangan bawa resmi jagung,
Makin berisi makin tegak

Artinya: Semakin kaya semakin sombong.

Baca juga: Tiga Pepatah Menteri Tjahjo untuk ASN

2. Pepatah

Pepatah hampir sama dengan bidalan, akan tetapi pepatah mempunyai rangkaian perkataan berkerat-kerat atau mempunyai berpatah-patah.

Peribahasa jenis pepatah memiliki isi yang ringkas, bijak, dan seolah-olah diucapkan untuk mematahkan/ mematikan ucapan orang lain.

Contoh Pepatah

- Sekali air dalam, sekali pasir berubah

Artinya: Tiap kali berganti penguasa, berganti pula peraturan yang harus dijalankan rakyat.

- Anak seorang petaka tidak

Artinya: Barang yang hanya tinggal satu-satunya dijaga dengan sangat hati-hati agar tidak rusak atau hilang.

3. Perumpamaan

Perumpamaan ialah susunan kata-kata yang indah, ringkas, dan kemas serta memiliki maksud yang tersirat.

Biasanya perumpamaan dimulai dengan kata bagai, ibarat, bak, laksana, seperti, dan umpama.

Caranya dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan kalimatnya diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya.

Contoh Perumpamaan:

- Bagai api dengan asap

Artinya: Persahabatan yang sangat akrab dan sulit dipisahkan.

- Bagai duduk di atas bara

Artinya: Seseorang yang sedang mengalami kebingungan dan kebimbangan dalam hatinya.

Baca juga: Viral Video TikTok Tanya Peribahasa pada Anak-Anak, Ini Cerita dan Sosok Pengunggahnya

Contoh Peribahasa

a. Ada udang dibalik batu

Artinya: Sesuatu yang disembunyikan tetapi ada maksudnya.

Diam-diam mempunyai tujuan yang dirahasiakan.

b. Air beriak tanda tak dalam

Artinya: Orang yang banyak bicara dan berlagak pintar biasanya tidak banyak ilmunya

c. Bagai air di daun talas

Artinya: Seseorang yang memiliki pendirian yang tidak tetap.

d. Bagai anak sepat ke tohor

Artinya: Orang yang bermalas-malasan di tempat orang lain.

e. Cakap angin

Artinya: Orang yang terlalu banyak omong tetapi kosong isinya.

Baca juga: Mengenal Klasifikasi Materi dan Perubahannya: Unsur, Senyawa, dan Campuran Beserta Contohnya

f. Bagai pinang dibelah dua

Artinya: Seseorang yang kembar/sama sifat dan karakternya

g. Tak ada rotan akar pun jadi

Artinya: Apabila yang baik tidak ada, maka yang kurang baik juga bisa dimanfaatkan.

h. Datang tak berjemput, pulang tak antar

Artinya: Orang yang tidak diperlakukan sebagaimana mestinya.

i. Gajah mati karena gadingnya

Artinya: Orang yang dapat celaka karena kekayaan dan keunggulannya.

j. Habis manis sepah dibuang

Artinya: Dibuang setelah tidak digunakan lagi

k. Hemat pangkal kaya

Artinya: Orang yang berhemat akan menjadi kaya)

l. Kumbang tak hanya seekor

Artinya: Masih ada orang lain yang bersedia mencintai.

m. Laba sama dibagi, untung sama diterjuni

Artinya: Suka dan duka ditanggung bersama-sama.

n. Meletakkan api di bumbungan

Artinya: Ingin dihormati, tetapi melakukan perbuatan yang justru membahayakan dirinya sendiri.

o. Ringan Lidah

Artinya: Orang yang pandai berbicara atau berdebat.

p. Makan bubur berpanas-panas.

Artinya: Terlalu terburu-buru hingga akhirnya merugi dan kecewa

q. Makan upas berulam racun.

Artinya: Peribahasa yang menggambarkan rasa berbelasungkawa

r. Makin murah, makin ditawar

Artinya: Tak pernah bersyukur dengan pemberian, malah selalu merasa kurang dan ingin lagi

s. Pekak-pekak badak.

Artinya: Pura-pura tidak tertarik, padahal sangat menginginkan

t. Salah langkah, surut kembali.

Artinya: Jika sudah mengetahui kekurangan serta kesalahan, sebaiknya segera melakukan perbaikan diri

u. Sambil menyuruk, galas lalu.

Artinya: Melindungi diri dari bahaya, namun tetap mengingat keuntungan

v. Zaman beralih, musim bertukar

Artinya: mampu berjalan sesuai dengan era atau zaman; mampu mengikuti perkembangan zaman.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas