Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengertian Integrasi Sosial, Bentuk, Proses, dan Faktor Pendorongnya

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Pengertian Integrasi Sosial, Bentuk, Proses, dan Faktor Pendorongnya
ist
Pengertian Integrasi Sosial, Bentuk, Proses dan Faktor Pendorongnya 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian integrasi sosial lengkap dengan bentuk, proses dan faktor pendorongnya.

Menurut KBBI, integrasi merupakan pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.

Dikutip dari Buku IPS SMP/MTs Kelas VIII (2017), integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.

Unsur yang dimaksud antara lain ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai.

Baca juga: Apa Itu Awan Panas? Berikut Ini Pengertian Awan Panas dan Bahaya Primer Erupsi Gunung Api

Baca juga: Mengenal Otonomi Daerah: Berikut Pengertian, Prinsip, Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah

Materi Integrasi Sosial
Materi Integrasi Sosial (ist)

Adapun syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkof yakni:

1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan mereka.

Berita Rekomendasi

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.

3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

Bentuk-bentuk integrasi sosial

- Integrasi normatif

Integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

- Integrasi fungsional

Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsifungsi tertentu dalam masyrakat.

Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing: suku Bugis melaut, Jawa bertani, Minang pandai berdagang.

- Integrasi koersif

Integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan.

Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/mencerna integrasi.

Baca juga: Mengenal Mobilitas Penduduk di Indonesia: Berikut Pengertian dan Bentuk-bentuknya

Proses Integrasi

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu asimilasi dan akulturasi.

Proses integrasi melalui asimilasi ketika bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap-tiap kebudayaan.

Sedangkan secara akulturasi yakni proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

Cepat atau lambatnya proses integrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:

1. Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.

2. Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.

3. Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.

4. Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

Baca juga: Pengertian Interaksi Sosial Beserta Syarat dan Bentuk-bentuknya

Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial

Ada tujuh faktor pendorong adanya integrasi sosial, yakni:

1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.

2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.

4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.

5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi).

7. Adanya musuh bersama dari luar.

(Tribunnews.com/Fajar)

Artikel lain terkait materi sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas