Guru Bimbingan Penyuluhan Sangat Berperan dalam Menentukan Siswa Lolos ke Perguruan Tinggi Neger
Pihak sekolah melalui guru wali kelas maupun guru BP harus memiliki peran aktif terhadap siswa.
Editor: cecep burdansyah
Oleh Suyanta |
Sekretaris Disdikbud Jateng
UNTUK bisa lolos masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN (masuk tanpa tes), para calon mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan.
Salah satunya nilai semester satu hingga lima di atas KKM. Selain itu, persyaratan sekolah dan pemilihan jurusan juga menjadi penentu lolos atau tidaknya.
Misal seorang siswa sudah masuk dalam kategori eligible, itu juga masih belum tentu lolos.
Karena persaingan di tiap jurusan yang ada di perguruan tinggi cukup ketat. Terutama untuk jurusan-jurusan yang paling banyak peminatnya. Maka, seorang siswa harus tahu jurusan apa yang sesuai dengan prestasi akademiknya.
Siswa tidak bisa memilih jurusan di perguruan tinggi hanya karena ikut-ikutan temannya.
Karena akan sulit jika dia berasal dari jurusan IPS, sedangkan jurusan di perguruan tinggi yang dipilih kedokteran.
Akreditasi sekolah juga menentukan berapa banyaknya kuota yang diberikan kepada siswa untuk ikut seleksi SNMPTN.
Sekolah yang akreditasinya A bisa mendapatkan kuota 40 persen, akreditasi B dapat 25 persen, sedangkan akreditasi C maupun tidak, dapat kuota 5 persen.
Pihak sekolah melalui guru wali kelas maupun guru BP harus memiliki peran aktif terhadap siswa.
Karena informasi-informasi yang disampaikan guru BP sangat menentukan seorang siswa harus memilih jurusan yang seperti apa.
Karena terkadang siswa bingung dengan kemampuan dirinya. Maka penting sekali mereka untuk diarahkan, apalagi yang memiliki potensi untuk bisa lolos seleksi SNMPTN.
Guru BP
Tak hanya prestasi akademik saja, prestasi non akademik juga bisa menjadi nilai plus bagi siswa.
Terutama untuk siswa yang ingin masuk ke jurusan olahraga maupun seni. Sebab siswa wajib melampirkan portofolio untuk dua minat jurusan itu.
Baca juga: Ingin Lolos SNMPTN atau SBMPTN? Ini Trik dan Caranya seperti yang Dilakukan Jihan
Jika siswa bisa menyesuaikan jurusan dengan kemampuan akademiknya, maka peluang untuk lolos ada.
Tapi tidak menutup kemungkinan bisa juga tidak, jika jurusan tersebut banyak peminatnya. Karena nilai rapor paling tinggi yang akan diambil.
Pihak orangtua juga diminta untuk tidak memaksakan si anak masuk ke jurusan tertentu. Orangtua harus memahami kemampuan anak yang disesuaikan dengan jurusan pilihannya di perguruan tinggi.
Saya menghimbau kepada sekolah maupun guru untuk bisa membimbing siswanya. Kalau ada siswa-siswa yang eligible diusahakan dibimbing sesuai dengan minatnya.
Guru BP juga harus semakin menambah literasi tentang perguruan tinggi di Indonesia. Supaya anak punya pandangan perguruan tinggi yang sesuai dengan kemampuannya. (afn)
Baca juga: Jangan Sampai Terlewat, Batas Akhir Registrasi Akun bagi Sekolah dan Siswa ke PTN 15 Februari