Kunci Jawaban Kelas 4 SD Tema 6 Halaman 112 113 114 115 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1
Kunci jawaban halaman 112, 113, 114 dan 115 Kelas 4 SD Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 1. Buku Tematik berjudul Cita-citaku.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 112, 113, 114 dan 115.
Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Kelas 4 SD Tema 6 memiliki judul Cita-citaku.
Sementara Subtema 3 Buku Tematik berjudul Giat Berusaha Meraih Cita-Cita.
Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.
Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 119, 120, 128, 129 dan 131: Kelompokkan Alat Komunikasi!
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 119 120 121 122 Pembelajaran 6 Subtema 3
Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 kelas 4 SD Subtema 3 Pembelajaran 1
Kunci Jawaban Halaman 112
Amatilah gambar di atas dengan saksama!
Ceritakan pendapatmu tentang kondisi kedua sungai tersebut kepada teman.
Menurutmu, siapakah yang berperan untuk mengubah sungai tersebut? Ternyata semuanya berasal dari satu orang yang peduli dan bertekad baja!
Jawaban:
Kondisi kedua sungai tersebut jauh berbeda.
Gambar pertama terlihat sungai yang dahulunya memiliki air keruh dan bau.
Banyak sampah yang mengapung.
Tanaman di sekitarnya juga tidak tumbuh dengan subur.
Sementara di gambar kedua terlihat sungai yang bersih.
Airnya jernih tidak ada kotoran yang mencemari.
Tanaman di sekitarnya pun tumbuh subur sehingga terlihat sangat asri.
Menurutku, yang berperan untuk mengubah kondisi sungai tersebut adalah masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Si Pendekar Kali Pesanggrahan
Keinginan untuk kembali melihat Kali Pesanggrahan di Jakarta yang bersih, membuat H. Chaerudin atau yang dikenal dengan Bang Idin berpetualang menyisiri bantaran sungai tersebut. Kali Pesanggrahan yang dulunya tempat ia bermain air bersama teman- temannya telah berubah menjadi kali yang kotor, penuh sampah, berwarna hitam, dan bau.
Dengan berbekal golok dan tekad yang besar, ia mulai menyusuri bantaran sungai itu untuk melihat tingkat kerusakannya. Ia pun mulai membersihkan sampah-sampah yang menutupi sungai tersebut.
Banyak anggota masyarakat yang menentangnya karena dianggap sebagai perusuh. Kegiatannya banyak terhalang justru oleh masyarakat sekitar sungai yang tidak memahami tujuan kegiatannya.
Akan tetapi, ia tidak marah. Baginya, untuk menyadarkan orang lain tidak perlu membalasnya dengan kekerasan. Ia melakukan berbagai cara untuk membuat masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya merawat sungai sebagai sumber daya alam mereka.
Akhirnya, berkat kesabaran dan tekad kuat, lambat laun, kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Bang Idin kemudian juga mengajak teman- temannya sesama petani penggarap untuk mengikuti langkahnya. Kini, mereka berhasil menanam 40 ribuan pohon produktif di sepanjang bantaran kali.
Burung-burung yang dulunya pergi akhirnya kembali. Mata air yang dulu tertutup sampah, kembali hidup. Air kali Pesanggrahan kini sudah normal kembali. Ikan-ikan bisa hidup dan berkembang biak. Sepanjang tepian Kali Pesanggrahan menjadi hijau.
Burung-burung berkicau setiap hari. Bahkan burung Cakakak yang bersarang di tanah dan sudah jarang ditemui di wilayah lain di Jakarta, kini juga bisa ditemukan. Pohon-pohon yang mulai langka di Jakarta dapat dijumpai di sini. Belum lagi tanaman obat yang jumlahnya mencapai 142 jenis.
Di balik sikap kerasnya, pria kelahiran 13 April 1956 ini ingin membuktikan, hanya orang yang benar- benar memahami alam yang dapat menyelamatkannya. Di tangan Bang Idin, Kali Pesanggrahan yang kotor dengan bantaran yang tak terurus berubah menjadi lahan produktif dan alami.
Kunci Jawaban Halaman 114
Berdasarkan bacaan tersebut, lakukanlah kegiatan berikut ini! Lengkapilah diagram berikut ini berdasarkan bacaan tersebut!
Jawaban:
- Cita-cita Bang Adin:
Cita-cita Bang Adin kembali melihat Kali Pesanggrahan di Jakarta yang bersih.
- Halangan yang dihadapi:
Banyak anggota masyarakat yang menentangnya karena dianggap sebagai perusuh saat membersihkan sampah-sampah di sungai.
- Sikap yang dimiliki:
Tidak mudah putus asa, sabar, peduli lingkungan
- Usaha yang dilakukan:
Ia melakukan berbagai cara untuk membuat masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya merawat sungai sebagai sumber daya alam mereka.
Bang Idin kemudian juga mengajak teman-temannya sesama petani penggarap untuk menanam 40 ribuan pohon produktif di sepanjang bantaran kali.
Apa kesimpulanmu terhadap usaha Bang Idin untuk meraih cita-citanya?
Jawaban:
Dengan tekad dan kerja keras akhirnya Bang Adin mampu mengubah Kali Pesanggrahan yang kotor dengan bantaran yang tak terurus menjadi lahan produktif dan alami.
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 5 Halaman 74 75 76 77 81 91 92 95 Tematik Subtema 2 Pembelajaran 3-4
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 103 104 106 Tematik Pembelajaran 5: Membuat Puisi Cita-cita
Kunci Jawaban Halaman 115
Penjaga Alamku
Karya: D. Karitas
Kau tidak pernah lelah
Kau tidak pernah putus asa
Kau tidak pernah menyerah
Mencintai alam di mana kau dibesarkan
Angin dan badai adalah sahabatmu
Hujan dan panas adalah penolongmu
Air sungai adalah kehidupanmu
Alammu adalah ibumu
Maka engkau menjaganya
Maka engkau memeliharanya
Maka engkau merawatnya
Karena alam adalah ibumu
Setelah membacanya dengan saksama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Berkisah tentang apakah puisi tersebut?
Jawaban:
Puisi tersebut berkisah tentang orang yang menjaga alam.
2. Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga alam?
Jawaban:
Tidak pernah lelah untuk menjaga, memelihara dan merawat alam.
3. Mengapa alam dalam puisi di atas disebut sebagai ibu?
Jawaban:
Karena alam sangat berperan penting bagi kehidupan manusia.
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.
Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Yurika)