Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD Halaman 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Subtema 1 Pembelajaran 1: Suku Bangsa
Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 4 SD/MI subtema 1 pembelajaran 1 halaman 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10: Suku Bangsa di Indonesia.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 4 SD/MI subtema 1 pembelajaran 1 halaman 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
Sejumlah soal ada dalam buku Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 1 Kelas 3 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 halaman 2 sampai 10.
Soal yang muncul di antaranya: Adakah kata sulit yang kalian temukan pada bacaan Suku Bangsa di Indonesia?
Soal lainnya adalah Apa yang terjadi saat kuda menarik bendi?
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 177 184 193 Subtema 4 Pembelajaran 1-2: Cuaca, Musim, Iklim
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD Halaman 15 16 18 19 Tematik Pembelajaran 2: Cara Menggunakan Energi
Ada tiga subtema dalam buku tematik kelas 4 SD Tema 7 yang berjudul Indahnya Keragaman di Negeriku.
Menginjak subtema 1, siswa kelas 4 SD akan belajar mengenai Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku.
Ada beberapa pembelajaran dan soal yang bisa dikerjakan siswa kelas 4 SD/MI dalam buku tematik 7 subtema 1.
Berikut kunci jawaban dalam buku tematik 7 untuk kelas 4 SD/MI subtema 1 pembelajaran 1 halaman 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10:
Ayo Membaca (Halaman 1-2)
Bacalah dalam hati teks berikut!
Suku Bangsa di Indonesia
Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas 1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa, yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 jiwa atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas 466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen penduduk Indonesia.
(Sumber: http://bobo.kidnesia.com. diunduh 1 September 2016)
Ayo Berdiskusi (Halaman 2-3)
Bentuklah kelompok bersama 4-5 temanmu. Bacalah dalam hati teks ”Suku Bangsa di Indonesia”.
1. Adakah kata sulit yang kalian temukan pada bacaan tersebut? Jika ada, tuliskan lalu carilah artinya.
Tuliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
Jawaban:
2. Ada berapa paragraf pada teks "Suku Bangsa di Indonesia"? Tuliskan pokok pikiran dari setiap paragraf.
Jawaban:
Cara menentukan pokok pikiran pada paragraf sebagai berikut.
1. Membaca seluruh kalimat dalam paragraf.
2. Menandai kalimat awal, kalimat akhir, atau kalimat awal dan kalimat akhir paragraf.
3. Menandai pikiran pokok yang terdapat di awal, akhir, atau awal dan akhir pada paragraf.
Ayo Bercerita (Halaman 3-4)
Ceritakan hasil diskusi kelompokmu. Bandingkan dengan hasil diskusi kelompok lain. Apakah ada perbedaan?
Dari kegiatan sebelumnya, kamu mengetahui bahwa di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa. Setiap suku bangsa kemungkinan memiliki kebiasaan dan cara hidup berbeda. Salah satu contoh perbedaan cara hidup adalah transportasi. Pada zaman dahulu, alat transportasi menggunakan tenaga hewan seperti gambar-gambar berikut.
Apakah di daerahmu masih dijumpai alat transportasi seperti pada gambar di atas? Coba, ceritakan kepada teman-temanmu. Apakah teman-temanmu juga menjumpai jenis alat transportasi seperti yang kamu sebutkan?
Perhatikan lagi gambar bendi, pedati sapi, dan pedati kerbau. Dapatkah kamu melihat persamaan dari ketiga alat transportasi tradisional tersebut? Ada banyak persamaan, salah satunya adalah ketiga alat transportasi tersebut menggunakan binatang yang sama-sama menarik beban berupa bendi atau pedati.
Apa yang terjadi saat kuda menarik bendi?
Jawaban: Bendi akan bergerak karena gaya yang diberikan oleh kuda.
Apa yang terjadi saat kerbau atau kuda menarik pedati?
Jawaban: Pedati akan bergerak karena adanya gaya yang diberikan oleh kerbau.
Ayo Mencoba (Halaman 4-5)
Lakukan kegiatan-kegiatan sederhana berikut.
1. Dorong meja belajarmu pelan-pelan hingga bergeser sedikit, lalu tarik ke posisi semula.
2. Angkat tas sekolahmu, lalu letakkan lagi ke posisi semula.
3. Ambil selembar kertas tak terpakai, lalu lipat atau remaslah kertas tersebut.
Dari kegiatan tersebut, isilah tabel berikut.
Jawaban:
Aktivitas yang telah kamu lakukan terhadap meja sehingga bergeser disebut gaya.
Aktivitas yang kamu lakukan terhadap tas sekolah yang kamu angkat disebut gaya.
Aktivitas yang kamu lakukan terhadap kertas sehingga bentuknya berubah disebut gaya.
Apa yang dimaksud dengan gaya?
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah bentuk.
Tugas (Halaman 6)
Tuliskan pada buku catatanmu, gaya apa yang telah kamu lakukan atau kamu lihat dari pagi sampai saat ini. Tulislah dengan menggunakan ejaan yang tepat. Kemudian, bacakan catatanmu di depan teman-teman dan gurumu.
Jawaban:
- Gaya tarik saat menarik kursi
- Gaya magnet pada pintu kulkas.
- Gaya gesek antara telapak kaki dengan lantai saat berjalan.
- Gaya pegas pada bolpoin.
- Gaya gravitasi pada pensil yang jatuh ke lantai.
- Gaya tarik/dorong pada mesin sepeda motor.
Ayo Mengamati (Halaman 6-7)
Kamu telah mengetahui pengertian gaya. Sekarang, perhatikan gambar-gambar berikut. Lalu, jawablah pertanyaan pada setiap gambar.
Jawaban:
1. Mobil dapat bergerak karena didorong menggunakan kekuatan otot.
2. Lampu dapat menyala karena ada aliran listrik.
3. Jarum dapat menempel karena tarikan gaya magnet.
4. Buah jatuh dari pohon karena tarikan dari bumi
5. Kursi mudah dipindahkan karena menggunakan roda. Roda dapat menghilangkan gaya gesek kaki kursi dengan lantai.
Gaya mempunyai banyak jenis sesuai dengan sumber yang melakukan gaya. Macam-macam gaya antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesek.
Ayo Mengamati (Halaman 7)
Perhatikan contoh kegiatan menggunakan gaya otot berikut.
Ayo Berdiskusi (Halaman 8)
Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompokmu.
1. Apa yang dimaksud gaya otot?
2. Perhatikan gambar contoh-contoh gaya otot di depan. Apa pengaruh gaya otot terhadap benda yang dikenai gaya pada setiap gambar?
Tuliskan hasil diskusi kelompokmu, bacakan di depan kelompok lain, lalu serahkan kepada Bapak/Ibu guru.
Jawaban:
1. Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan oleh otot makhluk hidup, baik manusia atau hewan.
2. Pengaruh gaya otot terhadap benda: benda berpindah tempat atau berubah bentuk.
Kamu telah mengetahui salah satu jenis gaya, yaitu gaya otot. Salah satu contoh penggunaan gaya otot yaitu pada pembuatan gerabah. Tahukah kamu bahwa seni membuat gerabah tersebar di Indonesia?
Ayo Membaca (Halaman 8-9)
Seni Gerabah di Indonesia
Tahukah kamu, apa yang disebut gerabah? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah yaitu alat-alat dapur (untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misalnya kendi, belanga). Memang, awalnya pembuatan gerabah untuk memenuhi kebutuhan alat-alat dapur. Namun, dalam perkembangannya seni kerajinan gerabah meluas dan menghasilkan beraneka macam benda.
Pembuatan gerabah secara tradisional tersebar di wilayah Nusantara. Di Jawa, tempat yang terkenal dengan pembuatan gerabah adalah Kasongan, Yogyakarta. Kasongan adalah nama daerah di Kecamatan Kasihan, Bantul. Letak Kasongan kurang lebih 8 km di sebelah barat daya Yogyakarta. Gerabah Kasongan awalnya biasa saja. Perajin Kasongan dahulu hanya membuat barang-barang rumah tangga, seperti anglo, cobek, atau kendi. Namun, pada tahun 1970-an, Bapak Sapto Hudoyo, seorang seniman Yogyakarta mendidik perajin di sana. Mereka diajari cara membuat karya seni dari tanah liat. Sejak saat itu, seni gerabah semakin bermunculan. Para perajin membuat kendi yang lebih unik. Mereka juga membuat vas yang dilengkapi aneka hiasan. Semakin hari, pengetahuan dan keahlian perajin makin berkembang. Hasilnya, seperti yang kita lihat hari ini. Gerabah Kasongan menjadi terkenal dan banyak dicari.
Di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ada sebuah daerah yang terkenal dengan seni pembuatan gerabah, yaitu di Banyumulek. Ada satu karya unik dari seni kerajinan gerabah dari Banyumulek ini, yaitu "kendi maling." Umumnya, kendi (wadah air) mempunyai lubang di bagian atas untuk mengisi air. Namun, kendi dari Banyumulek ini mempunyai lubang untuk mengisi air pada bagian bawah. Konon, pada zaman dahulu, kendi ini dibuat untuk raja sebagai pengaman supaya “maling” yang berniat meracuni raja kebingungan mencari lubang di bagian atas kendi.
Masyarakat Pulau Ouw di Maluku Tengah juga membuat gerabah yang disebut sempeh. Mereka kebanyakan membuat sempeh untuk keperluan rumah tangga. Ada sempeh yang digunakan sebagai kompor, tempat memasak makanan, dan membuat obat-obatan tradisional. Ada pula sempeh yang digunakan sebagai wadah suguhan dan berfungsi seperti piring.
Di Papua, saat ini tradisi pembuatan gerabah ditemukan di pesisir utara Papua, tepatnya di Kampung Abar. Kampung Abar adalah salah satu kampung di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Umumnya, pembuatan gerabah di Kampung Abar dilakukan wanita. Konsumen gerabah dari Kampung Abar adalah para wisatawan yang datang ke Danau Sentani. Bagi para wisatawan, gerabah Papua itu menarik karena dibuat dengan tangan kosong tanpa mengandalkan teknologi alat pemutar. Bentuknya yang tidak halus dengan motif-motif khas Sentani juga merupakan daya tarik gerabah Papua
Ayo Berdiskusi (Halaman 10)
Diskusikan bersama teman sebangkumu tentang informasi-informasi baru yang kamu dapatkan dalam teks "Seni Gerabah di Indonesia." Tuliskan hasilnya pada buku catatanmu, lalu kumpulkan kepada Bapak/Ibu Gurumu.
Jawaban:
1. Gerabah adalah alat-alat dapur untuk masak-memasak dan sebagainya yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar. Contoh gerabah adalah kendi atau belanga.
2. Seiring berjalannya waktu, seni kerajinan gerabah meluas dan menghasilkan beraneka macam benda.
3. Di Pulau Jawa, tempat yang terkenal dengan pembuatan gerabah adalah Kasongan, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
4. Daerah Banyumalek di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terkenal dengan seni pembuatan gerabah dengan karyanya "kendi maling."
5. Kendi maling lubang untuk mengisi air pada bagian bawah. Konon, pada zaman dahulu, kendi ini dibuat untuk raja sebagai pengaman supaya "maling" yang berniat meracuni raja kebingungan mencari lubang di bagian atas kendi.
6. Karya gerabah sempeh berasal dari masyarakat Pulau Ouw di Maluku Tengah.
7. Tradisi pembuatan gerabah juga ditemukan di pesisir utara Papua, tepatnya di Kampung Abar, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura.
8. Bagi para wisatawan, gerabah Papua menarik karena dibuat dengan tangan kosong tanpa mengandalkan teknologi alat pemutar.
Ayo Renungkan (Halaman 10)
- Apa yang kamu pelajari pada hari ini?
Jawaban: Yang saya pelajari hari ini adalah informasi tentang suku di Indonesia, bermacam gaya dan pengaruhnya terhadap benda, serta seni gerabah di Indonesia.
- Berapa banyak suku bangsa di Indonesia?
Jawaban: Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, suku bangsa di Indonesia terdiri atas 1.331 suku.
Kerja Sama dengan Orang Tua
Bertanyalah kepada ayah dan ibumu, asal suku bangsa mereka masing-masing.
Asal suku bangsa ayahku:________________________________________
Asal suku bangsa ibuku: _________________________________________
Jawaban:
Asal suku bangsa ayahku: Jawa
Asal suku bangsa ibuku: Manado
Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)