Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 115 116 117 Subtema 2 Pembelajaran 4
Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD halaman 115 116 117 Subtema 2 Pembelajaran 4. Proses Pembentukan NKRI dan Ahmad Soebarjo.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD/MI Subtema 2 Pembelajaran 4 halaman 112, 113, 114, 115, 116, dan 117.
Kunci jawaban di artikel ini hanya berfungsi sebagai pembanding jawaban dari orangtua maupun anak terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Sebaiknya, orangtua dan anak membaca terlebih dahulu setiap soal dan mencoba mengerjakan terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban ini.
Berikut ini kunci jawaban tersebut.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 61 63 64 65 66 67 68 69 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 1
Bacaan Halaman 112 - 114
Ayo Membaca
Proses Pembentukan NKRI
1. Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama di Gedung Kesenian Jakarta. Sidang dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Anggota Sidang PPKI
sebanyak 27 orang.
Melalui pembahasan secara musyawarah, sidang mengambil keputusan penting, antara lain sebagai berikut.
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi RI.
b. Memilih presiden dan wakil presiden, Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
c. Tugas presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional.
PPKI melanjutkan pekerjaannya guna melengkapi berbagai hal yang diperlukan bagi berdirinya negara dengan melaksanakan sidang pada tanggal 19 Agustus 1945. Dalam sidang kedua, PPKI menghasilkan
keputusan, antara lain sebagai berikut.
a. Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas presiden dalam pemerintah.
b. Membagi wilayah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi, yaitu Provinsi Sumatra , Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, dan Provinsi Kalimantan.
2. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
PPKI kembali mengadakan sidang pada tanggal 22 Agustus 1945 yang memiliki agenda pokok tentang rencana pembentukan Komite Nasional dan Badan Keamanan Rakyat. Komite Nasional dibentuk di seluruh Indonesia dan berpusat di Jakarta. Tujuannya sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
3. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Dalam rapat Pleno PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945, diputuskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang merupakan induk organisasi dengan tujuan untuk memelihara keselamatan masyarakat, serta merawat para korban perang.
Perkembangan situasi negara makin membahayakan. Pimpinan negara menyadari bahwa sulit untuk mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa angkatan perang. Dalam kondisi seperti itu, pemerintah memanggil pensiunan Mayor KNIL Oerip Soemoharjo dari Yogyakarta ke Jakarta dan diberi tugas membentuk tentara kebangsaan. Dengan Maklumat Pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945, terbentuklah organisasi ketentaraan yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
4. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Seluruh Daerah di Indonesia
Bentuk pemerintah daerah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 (sebelum diamandemen). Pasal tersebut berbunyi: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar musyawarah dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, berarti daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi. Setiap daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil.
Sesuai dengan keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bahwa tugas presiden dibantu oleh Komite Nasional, di daerah-daerah tugas gubernur (kepala daerah) juga dibantu oleh Komite Nasional di daerah. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Daerah yang ada di tiap-tiap provinsi merupakan lembaga yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebelum diadakan pemilihan umum. Dengan terbentuknya pemerintahan di daerah, yang dibantu oleh Komite Nasional di daerah, diharapkan roda pemerintahan dapat berjalan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 46, 47, dan 49 Pembelajaran 6 Subtema 1
Kunci Jawaban Halaman 115
Ayo Berlatih
Cari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apakah tugas PPKI?
2. Apa hasil Sidang PPKI pertama?
3. Apa tujuan pembentukan KNI?
4. Kapan BKR sebagai cikal bakal TNI dibentuk?
5. Tuliskan 8 provinsi yang dibentuk sebagai hasil Sidang PPKI pertama!
Jawaban:
1. PPKI bertugas melengkapi berbagai hal yang diperlukan bagi berdirinya negara dengan melaksanakan sidang pada tanggal 19 Agustus 1945.
2. Hasil sidang pertama PPKI adalah menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas presiden dalam pemerintah dan membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi.
3. KNI berfungsi sebagai pelaksana tujuan dan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
4. BKR dibentuk dalam rapat Pleno PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945.
5. Provinsi Sumatra , Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, dan Provinsi Kalimantan.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 3 SD Halaman 2 3 4 5 6 7 dan 8 Subtema 1
Bacaan Halaman 116
Ayo Membaca
Ahmad Soebarjo
Ahmad Soebarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1897. Beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan bersahaja. Peran yang menonjol adalah ketika beliau ikut menjadi Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.
Beliau juga menjadi penengah antara golongan muda dan golongan tua ketika terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan itu muncul ketika akan menentukan waktu pembacaan Proklamasi.
Ahmad Soebarjo juga dikenal sebagai tokoh perumus naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Beliau diperintahkan oleh Ir. Soekarno untuk mengutip kata-kata dari Piagam Jakarta terutama bagian pembukaannya, yaitu “Atas berkat rahmat Allah maka rakyat Indonesia menyatakannya kemerdekaannya”. Kalimat tersebut diminta untuk dijadikan kalimat pembuka naskah Proklamasi. Pada akhirnya, disepakati kalimat pertama pada teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Kalimat ini berasal dari kutipan alinea ketiga Piagam Jakarta.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD Halaman 122 123 124 127 128 129: Gambar Kincir Angin, Kedaluwarsa
Kunci Jawaban Halaman 117
Ayo Berdiskusi
Diskusikan dengan teman sebangkumu teks di atas. Kemudian, buatlah ulasan mengenai bacaan tersebut pada bagan di bawah ini.
Jawaban:
Ulasan Teks
Judul teks: Ahmad Soebarjo
Bagian yang paling menarik: Beliau menjadi penengah antara golongan muda dan golongan tua ketika terjadi perbedaan pendapat.
Informasi penting: Ahmad Soebarjo ikut menjadi anggota Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.
Pendapat saya tentang teks ini: Teks ini sangat bermanfaat untuk mempelajari tokoh Ahmad Soebarjo secara jelas dan singkat.
Saya menyarankan/tidak menyarankan teks ini karena: Saya menyarankan teks ini karena mudah dipahami dan pemilihan bahasanya tidak berbelit-belit.
Selain itu ada gambar tokoh Ahmad Soebarjo, sehingga lebih mudah untuk belajar mengenali tokoh nasional Indonesia.
1. Jelaskan peran dan perjuangan penting yang dilakukan oleh Ahmad Soebarjo!
Jawab: Ahmad Soebarjo berperan dalam perumusan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.
Beliau juga berperan penting dalam menengahi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda.
2. Kemukakan hal yang dapat kamu pelajari dari kisah peran dan perjuangan Ahmad Soebarjo!
Jawab: Yang saya pelajari dari kisah peran dan perjuangan Ahmad Soebarjo adalah menjadi orang yang melihat semua masalah dari berbagai sudut pandang.
Selain itu, harus menghormati pemikiran orang lain, dan mencari solusi bersama melalui diskusi.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kunci Jawaban