Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 127, 128, 129, 130, dan 131 Subtema 2 Pembelajaran 5

Simak soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 125, 126, 127, 128, 129, 130, dan 131 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 5.

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Nuryanti
zoom-in Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 127, 128, 129, 130, dan 131 Subtema 2 Pembelajaran 5
Pexels.com/RF._.studio
Ilustrasi belajar. Simak soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 125, 126, 127, 128, 129, 130, dan 131 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 5. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 125, 126, 127, 128, 129, 130, dan 131 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 5.

Buku Tematik Tema 9 untuk kelas 6 SD Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 ini berjudul Menjelajah Angkasa Luar.

Subtema 2 dalam Buku Tematik Tema 9 Kelas 6 SD adalah Benda Angkasa dan Rahasianya.

Kunci jawaban ini merupakan pedoman orang tua atau wali dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 SD Halaman 113 114 115 116 dan 117 Buku Tematik Subtema 3

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 51 52 55 56 57 59, Urutan Planet di Dalam Tata Surya

Kunci Jawaban Halaman 125 - 126

Ayo Membaca

Kakek Banu

Berita Rekomendasi

Oleh Diana Karitas

“Andi! Bayu! Ayo kita kumpul di sini!” seru Kakek Banu mengajak Andi dan Bayu yang sedang asyik bermain gawai mereka di ruang tengah. Andi dan Bayu adalah kakak adik yang sedang berlibur ke rumah kakek neneknya bersama ayah dan ibunya.

“Ada apa, Kek? Mau apa di situ?” tanya Andi yang lebih tua, kepada kakeknya, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar gawainya.

“Cepatlah ke teras! Kakek ingin menunjukkan sesuatu kepadamu. Di sini sudah ada Ari dan Ika, nih,” seru Kakek dari teras rumahnya yang luas.

“Andi, Bayu! Dipanggil Kakek!” kata Ibu mengingatkan setelah dilihatnya kedua anak itu tidak juga menghiraukan panggilan kakeknya. “Kalian sudah janji untuk menemani Kakek, kan kali ini? Mengapa kalian sibuk sendiri dengan gawai itu dibanding menemani kakek? Kakek sudah lama tidak bertemu kalian, lho!” kata Ibu mengingatkan. Kedua adik beradik pun akhirnya meletakkan gawainya dan berjalan menemui kakeknya di teras

“Nah, gitu dong! Masa gawai lebih menarik daripada bulan purnama di atas sana? Sudah tiga kali bulan purnama, Ari dan Ika selalu bermain ke sini untuk mendengar cerita Kakek, lho!” jelas Kakek Banu. “Ari dan Ika juga biasanya bermain gawai seperti kalian, tapi sudah tiga kali mereka selalu datang ke sini meminta Kakek bercerita pada saat bulan purnama,” jelas Kakek lagi.

“Iya, Andi. Sejak Kakek kami meninggal empat bulan lalu, kami jadi sering bermain ke sini. Kakek Arya suka bercerita ketika bulan purnama tiba, biasanya di teras rumah kami. Nah, sekarang Kakek Banu bersedia bercerita juga untuk kami,” Ari menjelaskan.

“Wah, akan seru pasti cerita Kakek kalau banyak pendengarnya! Aku mau!” seru Bayu gembira, lupa akan permainan gawainya. Bayu pun segera mengambil tempat di sebelah Ika. Kini keempat bocah itu pun duduk setengah lingkaran mengelilingi Kakek yang duduk di kursi malasnya.

Kakek Banu mulai bercerita dengan bersemangat. Terkadang terdengar suaranya menirukan suara-suara binatang, petir, angin, kendaraan bermotor, berganti-gantian. Lalu terdengar suara anak-anak tertawa terbahak-bahak, lalu suara mereka menjerit ketakutan. Kelihatannya seru sekali.

Andi dan Bayu pun lupa dengan permainan gawainya. Sepertinya, mereka menikmati sekali cerita Kakek Banu. Beberapa kali mereka merengek meminta Kakek bercerita kembali. Ibu pun harus datang meminta anak-anak itu menunggu hingga esok hari untuk membiarkan Kakek Banu beristirahat.

“Ternyata seru sekali mendengar cerita Kakek, ya Kak! Lebih seru daripada permainan di gawai Kakak itu!” kata Bayu kepada kakaknya.

“Pastilah! Kakek kan jago bercerita. Lalu ada Ari dan Ika. Lalu, di saat bulan sedang purnama. Sempurna!” kata Andi senang. Ibu pun tersenyum dan meminta mereka segera tidur.

Ayo Menulis

Bacalah kembali cerita di atas dan juga hasil pekerjaanmu sebelumnya. Bayangkanlah kamu ada di dalam cerita itu dan ingin menjelaskannya kepada temanmu dengan menggunakan sebuah gambar.

1. Bagilah cerita di atas menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Lalu, dengan menggunakan kertas ukuran A4 yang dibagi empat, buatlah tiga gambar seri yang menggambarkan cerita di atas. Untuk bagian pertama, kamu boleh menuliskan judul dan pengarangnya beserta gambar yang menjelaskan judul tersebut. Pada bagian kedua hingga keempat, gambarlah isi cerita pada bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Tuliskan paling sedikit satu kalimat untuk menjelaskan gambarmu. Gunakan contoh di bawah ini untuk membantumu.

Jawaban:

Disesuaikan dengan kreativitas siswa.

2. Tuliskanlah pesan yang kamu dapatkan dari cerita tersebut ke dalam satu kalimat pendek.

Jawaban:

Kakek Banu pandai membaca cerita dan anak-anak senang mendengarkan cerita Kakek Banu.

3. Lihatlah kembali gambar yang telah kamu buat sebelumnya. Perhatikanlah bagian akhir dari cerita di atas. Dengan menggunakan imajinasimu, ubahlah bagian akhir dari cerita tersebut. Tuliskan hasil imajinasimu dengan menggunakan kata-katamu sendiri di tempat yang disediakan berikut ini.

Jawaban:

Andi dan Bayu lupa dengan permainan gawainya karena kakek Banu terus bersemangat membuat cerita untuk para cucunya.

Sebenarnya ibu sudah menyuruh anak-anak untuk beristirahat, tetapi anak-anak tidak mau dan kakek Banu pun menyuruh ibu untuk membiarkan anak-anak tersebut.

Kakek mengajak anak-anak pindah ke ruang keluarga sambil tetap meneruskan cerita.

Anak-anak sambil tiduran di lantai yang sudah dilapisi karpet terus bersemangat mendengarkan cerita tersebut.

Akhirnya anak-anak tertidur di ruang keluarga.

4. Ceritakanlah gambar seri yang telah kamu buat beserta dengan cerita yang telah kamu kembangkan kepada teman-temanmu. Ceritakanlah dengan menggunakan intonasi, pemenggalan kalimat dan lafal yang jelas serta suara yang keras agar terdengar dengan baik.

5. Setelah itu, mintalah teman lain untuk memberikan sarannya terhadap cerita gambarmu dan juga caramu bercerita dan menuliskannya di selembar kertas kecil. Lalu, perbaikilah hasil pekerjaanmu dan catatlah hal-hal yang hendak kamu lakukan untuk memperbaikinya.

Pada zaman dahulu, banyak kegiatan masyarakat tradisional yang dilakukan di malam hari ketika bulan purnama, termasuk kegiatan bercerita atau mendongeng. Mereka berkumpul di suatu tempat yang lapang dan melakukan berbagai kegiatan bersama. Anak-anak kadang bermain permainan anak-anak dengan gembira di bawah bulan purnama. Sementara orang tua berkumpul di sekitarnya untuk mengawasi. Terkadang juga dalam acara-acara tertentu, ditampilkan tari-tari daerah di bawah bulan purnama.

Saat ini, tari daerah telah banyak dimodifikasi menjadi tari kreasi daerah. Sebelumnya kamu telah mempelajari beberapa perbedaan antara tari daerah dan tari kreasi daerah Nusantara. Mari mempelajari lebih jauh perbedaan antar tari kreasi daerah yang ada di Indonesia.

Ayo Membaca

Tari Kreasi Daerah di Indonesia yang Beraneka Ragam

Tari kreasi yang dikembangkan para seniman daerah merupakan tari kreasi daerah. Namun demikian, tari kreasi tersebut masih mengacu pada tari daerah yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, dalam beberapa hal terdapat persamaan yang nyata antara tari daerah dan tari kreasi daerah. Pertama, kedua jenis tari kreasi memiliki fungsi yang kurang lebih sama dalam tata masyarakat di mana tarian ini berasal. Kedua, kedua jenis tari kreasi ini memiliki beberapa gerakan yang sama karena tari kreasi daerah mengacu kepada tari daerah yang sudah ada sebelumnya. Semua gerakan kedua jenis tari kreasi ini bertumpu pada gerakan tangan, kaki, dan badan. Ketiga, kedua jenis tari ini diiringi oleh alat musik dan nyanyian sebagai pengiringnya.

Namun, secara khusus tari kreasi dari berbagai daerah memiliki perbedaanperbedaan yang dapat diamati dengan jelas. Masing-masing jenis tari memiliki keunikan gerakan yang berbeda satu dengan lainnya. Keunikan ini yang dicoba untuk terus dipertahankan dan dikembangkan sehingga menjadi ciri khusus yang mudah dikenali masyarakat. Beberapa jenis alat musik yang digunakan pun memiliki keunikan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan suara yang juga menjadi keunikan tarian tersebut. Berikutnya adalah, tentu saja, busana yang dikenakan merupakan keunikan yang paling jelas dapat dilihat. Ada beberapa bagian dari properti tari yang unik dan khusus hanya untuk tari tertentu. Sama dengan musik dan gerakan, perbedaan ini juga menjadi penciri tari tersebut yang membedakannya dengan tarian yang lainnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh tari kreasi daerah yang cukup dikenal di masyarakat Indonesia. Pertama adalah Tari Merak. Tari ini merupakan ciptaan seniman Sunda Tjetje Somantri dari Jawa Barat pada pertengahan abad ke19. Tari ini berusaha mengekspresikan keindahan burung merak.

Tari berikutnya adalah Tari Kupu-Kupu yang berasal dari Bali yang mengekspresikan kehidupan kupu-kupu biru tua. Tari kupu-kupu biasa ditampilkan secara berkelompok oleh lima orang penari wanita. Para penari menampilkan gerakan menari dan tata busana yang indah. Tari ini sudah cukup terkenal karena sering ditampilkan dalam festival-festival tari dunia.

Tari Manipuren merupakan salah satu tari kreasi daerah Jawa Tengah. Tari ini dikembangkan dari gerakan Tari Manipuri yang berasal dari India. Oleh seorang seniman bernama S. Maridi, tari ini dikembangkan di Indonesia.

Tari Yapong dikembangkan oleh seniman tari Yogyakarta terkenal, Bagong Kussudiarjo yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1977. Meskipun diciptakan oleh seniman Yogyakarta, namun tari ini merupakan ekspresi kehidupan masyarakat Betawi yang tinggal di Jakarta. Tari Yapong pertama kali dipentaskan untuk memeringati ulang tahun Jakarta pada tahun yang sama.

Tari Banjar Kemuning diciptakan dan dikembangkan oleh seorang seniman bernama Agustinus yang terinspirasi dengan kehidupan masyarakat sebuah desa bernama Banjar Kemuning di Sidoarjo, Jawa Timur. Tari ini terinspirasi oleh kehidupan para istri nelayan yang tegar, kuat dan luwes menghadapi kerasnya kehidupan selama ditinggal para suami berlayar.

Ayo Berlatih

Kini kamu telah mengetahui beberapa tari kreasi daerah yang ada di Indonesia. Tari kreasi daerah dalam bacaan sebelumnya hanyalah sebagian kecil dari tari kreasi daerah yang ada di nusantara. Hampir semua daerah memiliki tari kreasi daerah yang dikembangkan oleh seniman daerah masing-masing.

Bersama dengan teman sekelompok, kamu akan melakukan kegiatan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang tari kreasi daerah. Ikutilah langkahlangkah sebagai berikut.

1. Tentukanlah sebuah tari kreasi daerah, baik yang ada di daerahmu atau salah satu tari daerah yang ada pada bacaan di atas.

2. Carilah beberapa informasi untuk mengetahui lebih banyak tentang taritari tersebut.

3. Gunakan tabel berikut untuk mengorganisiasi informasi yang diperlukan. Kamu dapat menuliskan keterangan atau menempelkan gambar yang sesuai dengan keterangan yang diharapkan.

Jawaban:

Nama tari dan asal: Tari pendet dari Bali

Arti atau makna tari: tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.

Fungsi tari: pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara.

Jenis gerakan tangan: pepiletan yaitu menggerakkan haluang tangan dengan cara memutarnya ke bagian dalam atau luk nagastru.

Sedangkan ketika melakukan pergerakan tangan seiring di sebut dengan luk nerudut.

Jenis gerakan kaki: Gegajalan.

Untuk gerakan ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, gerak telapak kaki sama serong (Tampak sirangpada), berjalan (Ngembang), berjalan ke muka (Ngandang arep), berjalan cepat (Milpil), dan bergeser cepat (Nyregseg).

Jenis gerakan badan: gerakan-gerakan tubuh dalam sebuah tarian yang tertunda disebut sebagai pangkal lengan atau sebagai bergulat.

Semakin fleksibel penari makan, semakin baik kinerjanya.

Lagu/musik pengiring: musik Gamelan khas Bali seperti gangsa, kenyur, tungguh, kendang dan lain-lain.

Properti tari: BOKOR.

Bokor ini sejenis nampan kecil yang pada pinggirannya dihiasi dengan janur yang sudah dibentuk sedemikian rupa.

Selain janur, bokor ini juga berisi bunga dalam ragam warna.

Cara menarikan (kelompok/pasangan/tunggal): berkelompok atau berpasangan.

Jenis pola lantai: pola lantai lurus dan melengkung.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 129 - 131

Latihlah beberapa gerakan tari ini bersama dengan teman sekelompok. Kamu dapat menggunakan video untuk mempelajari tari pilihanmu.

4. Presentasikanlah hasil pengamatan dan hasil pencarian informasi tentang tari kreasi daerah tersebut.

Jawaban:

Disesuaikan dengan presentasi siswa.

5. Carilah satu kelompok tari lainnya untuk melakukan perbandingan dan menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua tari kreasi daerah yang berbeda.

6. Presentasikan kembali hasil perbandingan antara kedua tari tersebut di depan kelas dengan percaya diri.

Buatlah kesimpulan terhadap kegiatan di atas dengan menuliskannya di dalam kotak di bawah ini. Kesimpulanku:

Kreasi tari daerah masih berpatokan pada tari daerah yang sudah ada sebelumnya karena terdapat persamaan yaitu fungsi, gerakan dan iringan tari.

Ayo Renungkan

Adakah hal-hal baru yang kamu dapatkan dalam kegiatan belajar kali ini?

Sikap dan keterampilan apa sajakah yang telah kamu kembangkan oada hari ini?

Adakah caramu untuk mengembangkan sikap dan keterampilan yang kamu anggap perlu untuk ditingkatkan lebih?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Pernahkah kamu melakukan kegiatan di luar rumah pada bulan purnama? Mintalah orang tua atau kakek nenekmu untuk menceritakan kegiatan apa yang mereka lakukan pada masa dahulu saat bulan purnama tiba. Bandingkan dengan kegiatan yang kamu lakukan pada saat bulan purnama.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

(Tribunnews.com/Nadya)

Berita lain terkait buku tematik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas