PSGA UIN Raden Mas Said Surakarta Gelar Workshop Integrasi Gender Sosial Inklusi dalam Pendidikan
PSGA LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Workshop Integrasi Gender Sosial Inklusi dalam Pendidikan dan Pengajaran di Perguruan Tinggi.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Workshop Integrasi Gender Sosial Inklusi dalam Pendidikan dan Pengajaran di Perguruan Tinggi.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Konsorsium We Lead ini dilaksanakan pada 12 – 14 Oktober 2022, bertempat di Hotel Sunan Surakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 akademisi dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, IAIN Metro Lampung, UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Walisongo Semarang, UNISNU Jepara.
Kemudian IAIN Ponorogo, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, UIN Raden Mas Said Surakarta, Universitas Duta Bangsa Surakarta, dan praktisi dari Tim Advokasi Difabel Surakarta.
Dalam sambutannya, Desti Murdijana yang merupakan representasi Konsorsium We Lead, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PSGA UIN Raden Mas Said Surakarta ini.
Baca juga: PGSA UIN Raden Mas Said Surakarta Gelar Pelatihan Teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Ia mengatakan, wacana tentang gender sosial inklusi sudah lama menjadi kajian pada banyak sektor.
Namun upaya mengintegrasikan wacana tersebut belum banyak dilakukan dalam Pendidikan dan proses pengajaran di perguruan tinggi, terutama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Menurutnya, apa yang dilaksanakan oleh PSGA UIN Raden Mas Said Surakarta ini perlu didukung.
Ia juga berharap hal ini bisa menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh kampus lain baik di Surakarta maupun lainnya.
Ketua LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta, Zainul Abas dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari upaya pengarusutamaan Gender Sosial Inklusi di kampus.
"Dengan lebih fokus pada Pendidikan dan pengajaran, kami berharap dari kegiatan ini bisa menghasilkan rumusan teoritik yang utuh dalam sebuah buku, yang selanjutnya bisa sebagai panduan upaya strategis untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan dalam pemberian layanan Pendidikan dan pengajaran bagi semua mahasiswa di UIN Raden Mas Said Surakarta," teranggnya melalui keterangan yang diterima Tribunnews.
Baca juga: PSGA LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta Kembangkan Desa Layak Anak, Diikuti 12 Perwakilan Wilayah
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. turut menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurutnya literasi tentang gender sosial inklusi sudah harus mulai mendapatkan perhatian serius dalam upaya pengembangan Perguruan Tinggi.
"Upaya mengintegrasikan Gender Sosial inklusi dalam Pendidikan dan pengajaran, sebagai upaya menciptakan kesetaraan dan perlindungan bagi kelompok rentan, merupakan misi profetik yang harus selalu diarusutamakan oleh para akademisi perguruan tinggi."
"Karena para elit akademik di perguruan tinggi tidak lagi cukup memikirkan urusan pribadinya sendiri, tetapi harus mulai naik kelas dengan melakukan upaya advokasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih aman dan ramah bagi semua penduduk dunia," terangnya. (*)