Dilantik Jadi Rektor, Dr Ngasiman Djoyonegoro Dorong ISTA Wujudkan Transformasi Institusi
Pakar Intelijen Dr Ngasiman Djoyonegoro resmi dilantik menjadi Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA).
Penulis: Erik S
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COMJAKARTA - Pakar Intelijen yang juga Pengamat Keamanan dan Pertahanan Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Dr Ngasiman Djoyonegoro resmi dilantik menjadi Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA).
Selain Dr. Ngasiman Djoyonegoro, ISTA juga melantik Totok Sediyantoro MBA sebagai Wakil Rektor.
Pelantikan keduanya digelar di Gedung Serba Guna YPP Al-Kamal ISTA Jakarta, Jakarta Barat, Kamis (29/12/2022).
Gelar pelantikan rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta dihadiri Ketua Dewan Pembina YPP Al-Kamal KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat, selaku Ketua Dewan Pengawas YPP Al-Kamal Jakarta Ir. Samsul Hadi yang juga Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita, Ketua Pengurus YPP Al-Kamal Jakarta, Dr. Sugeng Riyono, Komandan Komenwa Nasional dan segenap sivitas akademika ISTA Jakarta lainnya.
Ketua Pengurus Yayasan Al-Kamal, DR. Sugeng Riyono dalam sambutannya berharap penunjukan Dr Ngasiman yang akrab disapa Simon itu menjadi momentum membawa ISTA menjadi lebih baik.
Baca juga: Ngasiman Djoyonegoro: Bonus Demografi Merupakan Berkah, Harus Disambut Penuh Optimisme
“Sebagai insan ISTA Jakarta, kekuatan kolektif sangat dibutuhkan untuk terus membawa ISTA Jakarta menjadi lebih baik," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina YPP Al-Kamal, KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat dalam arahannya menitipkan pesan kepada rektor dan wakil rektor yang baru terus menggenjot para civitas akademika ISTA yang berlandaskan IPTEK dan IMTAQ.
"ISTA Jakarta harus mengedepankan output yang berdasar pada dua hal, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa), Pak Simon dan Mas Totok, saya mohon titip untuk bisa membawa ISTA Jakarta menjadi lebih baik lagi,” ucap Soeryo, sapaan akrabnya.
Setelah resmi dilantik, Simon menyampaikan apresiasi dan rasa Terima kasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan untuk memimpin kampus yang terletak di Kedoya Jakarta Barat itu.
“Ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi saya, sehingga saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada segenap Pimpinan Yayasan yang sudah memberikan amanah besar ini kepada Saya”, kata Simon.
Simon menyatakan akan langsung mulai bekerja mewujudkan transformasi institusi melalui konsolidasi manajemen internal Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta yang akan genap setengah abad berkontribusi mengawal kemajuan peradaban.
Rektor baru ISTA Jakarta itu mengatakan bahwa untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, manifestasi nilai SDM Unggul dan Teknologi adalah kunci merupakan kisi-kisi menjawab tantangan global yang harus dijawab oleh ISTA Jakarta.
Baca juga: Hasto Ajak Kampus Suarakan Syarat Jadi Politisi adalah Kepemimpinan Intelektual
Simon berharap kedepannya keterpaduan jalinan kemitraan yang strategis antara ISTA Jakarta dengan pemerintah pusat dan daerah, para pelaku dunia usaha, lembaga riset dan perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, segenap keluarga alumni ISTA Jakarta, lembaga swadaya masyarakat, dan elemen-elemen lain di masyarakat seraya mendukung visi rektor baru Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal dalam membentuk SDM unggul berkarakter nasionalis guna menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Sebagai rektor muda, Simon menekankan Institut Sains dan Teknologi Al Kamal Jakarta kedepan bisa menjawab tantangan dan perkembangan percepatan lingkungan strategis global, regional dan nasional.
“Transformasi ISTA dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan menggelorakan optimisme terutama bagi generasi muda agar matang mempersiapkan diri menyongsong seabad Indonesia Merdeka”, kata Simon.
“Hari ini kontestasi peradaban bukan hanya bangsa yang besar mengalahkan bangsa yang kecil, tetapi bangsa yang cepat mengalahkan bangsa yang lambat,” pungkas Simon.