Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 20: Sejarah Irigasi dalam Peradaban Islam

Inilah kunci jawaban buku PAI Kurikulum Merdeka kelas 8 halaman 20 tentang kesimpulan kisah Irigasi dalam Peradaban Islam.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 20: Sejarah Irigasi dalam Peradaban Islam
Tangkap layar static.buku.kemdikbud.go.id
Soal buku PAI kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 20 tentang sejarah irigasi dalam peradaban Islam. 

TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka kelas 8 halaman 20.

Pada buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka kelas 8 halaman 20. terdapat soal tentang kesimpulan sejarah Irigasi dalam Peradaban Islam.

Siswa diminta untuk mendiskusikan bersama kelompok masing-masing,

Kemudian kesimpulan tersebut bisa dituliskan dalam buku masing-masing.

Sebelum melihat kunci jawaban berikut, siswa diminta untuk mengerjakan soal dengan mendiskusikannya dengan kelompok masing-masing.

Hal ini agar meningkatkan baca siswa mengenai kisah dalam soal tersebut.

Berikut soal beserta kunci jawaban pada buku PAI dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka kelas 8 halaman 20.

Berita Rekomendasi

Soal

Soal buku PAI kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 20.
Soal buku PAI kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 20. (static.buku.kemdikbud.go.id)

Perhatikan catatan sejarah berikut. Diskusikan secara kelompok. Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?

Irigasi dalam Peradaban Islam 

Di zaman keemasan Islam, irigasi menjadi salah satu obyek yang sangat vital.

Seperti diketahui, pada awalnya negeri-negeri muslim terletak di daratan yang tandus, meskipun dilewati oleh sungai-sungai besar.

Seperti sungai Eufrat di Syiria, Tigris di Irak, dan sungai Nil di Mesir. Para petani harus berpikir keras untuk mendatangkah air ke tanah-tanah mereka yang kering.

Pemerintahan Islam kemudian mencetuskan “Revolusi Hijau” dengan mempercanggih teknologi irigasi yang sudah ada sebelumnya.

Pembangunan sarana irigasi dan kanal secara besar-besaran terjadi di era kekuasaan pemerintahan Daulah Abbasiyah. Pemerintahan Abbasiyah berupaya membuat aliran air dari sungai Tigris dan Eufrat ke lahan-lahan pertanian.

Teknisi-teknisi muslim pemerintahan Abbasyah mampu mengembangkan beragam teknologi, seperti peralatan pengangkat air, cara penyimpanan, pengangkutan serta distribusi air. Bahkan, mereka pun berhasil menciptakan teknik pencarian sumber-sumber air baik yang tersembunyi maupun sistem bawah tanah.

Pemerintahan Abbasiyah juga berhasil menemukan teknologi untuk mengalirkan air ke daratan yang lebih tinggi.

Salah satu teknologi yang dipergunakan secara luas sampai ke daratan Eropa adalah teknik irigasi Noria.

Dalam bahasa Arab disebut Na’ura, yakni sebuah mesin pengangkat air yang masuk ke dalam saluran air kecil. Noria berbentuk kincir air menggunakan roda vertical menggantung dengan ember berantai. Ember tersebut bisa masuk ke dalam mata air hingga 8 meter.

Noria bisa digerakkan oleh hewan, angin,maupun aliran sungai.

Teknologi-teknologi yang dikembangkan ini semuanya ramah lingkungan. Semua menggunakan energi dari alam, seperti binatang, angin, dan air untuk menggerakkan kincir irigasi.

Meskipun demikian teknologi ini berhasil meningkatkan produktivitas pertanian di negeri- negeri muslim yang sebelumnya kering dan tandus.

Teknologi ini juga mampu menyediakan sumber makanan di negeri-negeri muslim tanpa
menyebabkan dampak kerusakan lingkungan.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 17: Pokok Pikiran Q.S. Ar-Rum, Q.S. Ibrahim

Jawaban

Kesimpulan pada catatan sejarah tersebut, di zaman keemasan Islam, pemerintah Islam telah mencetuskan teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat.

Teknisi-teknisi muslim pemerintahan Abbasyah mampu mengembangkan beragam teknologi, seperti peralatan pengangkat air, cara penyimpanan, pengangkutan serta distribusi air.

Bahkan, mereka pun berhasil menciptakan teknik pencarian sumber-sumber air baik yang tersembunyi maupun sistem bawah tanah.

Teknologi-teknologi yang dikembangkan ini semuanya ramah lingkungan. Semua menggunakan energi dari alam, seperti binatang, angin, dan air untuk menggerakkan kincir irigasi.

Meskipun demikian teknologi ini berhasil meningkatkan produktivitas pertanian di negeri-negeri muslim yang sebelumnya kering dan tandus.

 Teknologi ini juga mampu menyediakan sumber makanan di negeri-negeri muslim tanpa menyebabkan dampak kerusakan lingkungan.

*Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Linda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas