Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 110 Semester 2 Bab 4: Cerpen 'Robohnya Surau Kami'
Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA halaman 110 seemster 2 bab 4 tentang cerpen 'Robohnya Surau Kami'.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Semester 2 kelas 11 halaman 110.
Kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 kelas 11 SMA/MA dalam artikel ini, hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri.
Di halaman 110 semester 2 Bab 4 tentang meneladani kehidupan dari cerita pendek, pada bagian Tugas, membahas soal cerpen 'Robohnya Surau Kami'.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 95 Semester 2 Bab 3: Identifikasi Kaidah Kebahasaan
Tugas
Soal
1. Lakukan hal-hal berikut ini sesuai dengan instruksinya!
a. Bacalah kembali cerpen “Robohnya Surau Kami”!
b. Secara berkelompok, tunjukkanlah nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen itu!
c. Mungkinkah nilai-nilai tersebut kamu aktualisasikan pula dalam kehidupan sehari-hari?
d. Laporkanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam format berikut!
Laporan Diskusi
Judul Cerpen : ....
Pengarang : ....
Sinopsis : ....
....
Nilai-nilai
....
Kemungkinan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
....
2. Amatilah nilai-nilai yang berlaku di dalam kehidupan masyarakatmu!
a. Nilai-nilai apa saja yang berkembang di dalamnya? Sajikanlah sebuah cerita yang menjelaskan aplikasi salah satu dari nilai-nilai itu!
b. Adakah nilai yang kamu anggap bertentangan dengan nurani? Jelaskanlah!
Jawaban
1. Laporan Diskusi
Judul Cerpen: Robohnya Surau Kami
Pengarang: A.A. Navis
Sinopsis:
Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan. Mengalami keadaan yang di luar dugaan tersebut, Haji Saleh merasa tidak puas. Ia makin heran sebab orang-orang yang selama di dunia rajin bersembahyang ternyata berada di tempat yang sama dengannya, di neraka.
Untuk itulah, ia berinisiatif untuk mengajak teman-temannya tersebut menggelar aksi demo kepada Tuhan yang dianggap oleh mereka tidak adil. Bagaimana mungkin orang-orang yang terkenal rajin beribadah justru dimasukkan ke neraka.
Aksi demonstrasi pun tiba, dengan penuh semangat mereka menghadap Tuhan, menuntut keadilan. Menerima para demonstran, Tuhan pun mulai menanggapi mereka dengan mengajukan banyak pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan keadaan alam Indonesia di mana Haji Saleh dan teman-temannya tinggal.
Setelah semua pertanyaan diajukan Tuhan dan dijawab Haji Saleh dan teman-temannya, Tuhan tetap memutuskan Haji Saleh dan teman-temannya masuk neraka. Semua itu karena Haji Saleh dianggap hanya sibuk bersembahyang namun justru melupakan potensi kekayaan alam Indonesia yang melimpah yang justru diolah oleh orang lain.
Seharusnya, Haji Saleh bukan hanya rajin bersembahyang, melainkan juga harus rajin bekerja demi anak cucu, itulah wujud ibadah yang sebenarnya.
Begitulah cerita Ajo Sidi kepada Kakek, seorang penjaga surau. Tidak lama setelah itu, terdengar kabar, Kakek meninggal dunia dengan menggorok lehernya dengan pisau cukur.
Nilai-nilai:
a. Nilai sosial
Sesama manusia harus saling membantu jika orang lain berada dalam kesusahan sebab kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
b. Nilai Moral
Saling menghormati antarsesama dan jangan saling mengejek atau menghina.
c. Nilai Agama
Melakukan yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi yang dilarang olehNya, seperti mencemooh, berbohong dan lain-lain.
d. Nilai Pendidikan
Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha.
e. Nilai Budaya
Memegang teguh adat istiadat atau kebiasaan di suatu masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari memang sudah seharusnya manusia rajin beribadah kepada Tuhan. Pada saat yang sama, manusia harus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Nilai-nilai dalam masyarakat misalnya:
a. Gotong royong
b. empati
c. Hormat kepada orang yang lebih tua.
d. Menggelar hajatan dengan mengundang warga lain.
2. Mengamati Nilai-Nilai Kehidupan di Masyarakat
a. Nilai-nilai yang berkembang adalah nilai moral, sosial, agama, budaya, dan pendidikan.
Budi adalah seorang anak sopan, pintar, dan baik hati. Ia sangat dikagumi oleh banyak orang di desa ia tinggal yaitu desa.
Setiaphari ia harus membantu ibunya berjualan di pasar dari sore sampai malamkarena pasar tersebut mulai buka dari sore sampai larut malam. Beberapabulan lalu, ayahnya telah meninggal karena penyakit yang dideritanya. Pagi hari, Budi beraktivitas seperti biasa yaitu sekolah.
Dengan aktivitas rutin yang harus dilakukannya, Budi tidak sedikitpun mengeluh, apalagi meratapi takdir yang sudah terjadi. Semangat untuk terus berjuang dan bersabar merupakan kunci Budi dalam menjalani kehidupan ini. Tujuannya ialah untuk menjadi anak yang berbakti dan membahagiakan ibunya.
b. Tidak ada. Semua nilai-nilai kehidupan baik itu agama, moral, budaya, sosial, ataupun pendidikan tujuannya ialah untuk menanamkan kebiasaan yang baik dan benar.
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.