Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Sifat Wajib dan Sifat Mustahil Rasul Allah

Rasul memiliki empat sifat wajib artinya empat sifat yang harus dimiliki rasul. Berikut adalah sifat wajib dan sifat mustahil Rasul.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
zoom-in Mengenal Sifat Wajib dan Sifat Mustahil Rasul Allah
Freepik
Ilustrasi - Rasul memiliki empat sifat wajib artinya empat sifat yang harus dimiliki rasul. Berikut adalah sifat wajib dan sifat mustahil Rasul. 

TRIBUNNEWS.COM - Allah SWT mengangkat seseorang menjadi rasul, karena memiliki empat sifat yang baik.

Rasul memiliki empat sifat wajib artinya empat sifat yang harus dimiliki Rasul.

Yakni, sidik, tablig, amanah, dan fatanah, dikutip dari Buku PAI Kelas 4 Kurikulum Merdeka.

Sidik artinya berucap dan bertingkah laku yang benar.

Tablig artinya menyampaikan seluruh wahyu kepada umatnya dan tidak menyembunyikannya sedikit pun (kitman).

Amanah artinya dapat dipercaya.

Baca juga: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Rasul Terakhir Umat Islam

Terakhir, fatanah artinya cerdas.

BERITA REKOMENDASI

Dengan kecerdasannya, Rasul memahami dengan baik apa yang diwahyukan kepadanya.

Apa yang disampaikannya benar-benar sesuai dengan wahyu yang diterimanya.

Dengan kecerdasannya pula, para Rasul selalu bertindak dan bersikap dengan bijaksana.

Sifat Mustahil Rasul Allah

Kebalikan dari sifat wajib bagi Rasul yaitu sifat mustahil.

Sifat mustahil bagi Rasul artinya sifat yang tidak boleh dan tidak mungkin dimiliki Rasul.

Yakni, kizib, kitman, khianat, dan baladah.

Kizib artinya berbohong, sementara Kitman artinya menyembunyikan.

Rasul selalu menyampaikan seluruh wahyu kepada umatnya dan tidak menyembunyikannya sedikit pun.

Khianat artinya tidak amanah dan baladah artinya bodoh.

Tujuan Diutusnya Rasul

Nabi adalah lelaki pilihan Allah SWT yang dikaruniai wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikan kepada orang lain.

Sementara, Rasul adalah lelaki pilihan Allah SWT yang dikaruniai wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikan kepada orang lain.

Rasul diutus Allah SWT dengan tugas khusus menyampaikan wahyu kepada manusia.

Rasul diutus untuk menyampaikan pesan agar manusia selalu menyembah Allah SWT tanpa syarat dan tanpa menyekutukan-Nya.

Rasul diutus dengan tugas menyampaikan pesan berupa kabar gembira dan kabar buruk.

Kabar gembira bagi siapa pun yang beriman dan beramal saleh.

Kabar buruk berupa peringatan agar menghindarkan diri dari amal buruk.

Rasul juga diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Materi Sekolah Lainnya

(Tribunnews.com,Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas