Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 163 Kurikulum Merdeka: Sikap Kepemimpinan Sultan Agung

Berikut ini kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 163 kurikulum merdeka tentang sikap kepemimpinan Sultan Agung, terdapat soal dan kunci jawabannya

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 163 Kurikulum Merdeka: Sikap Kepemimpinan Sultan Agung
Tangkap layar Buku IPS kelas 7 SMP
Berikut Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 163 kurikulum merdeka tentang sikap kepemimpinan Sultan Agung. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 halaman 163 Kurikulum Merdeka.

Kunci jawaban mata pelajaran IPS kelas 7 SMP dalam artikel ini hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Sebelum melihat kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 154 Kurikulum Merdeka, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri.

Di halaman 163 Bab 3 tentang potensi ekonomi lingkungan pada bagian Lembar Aktivitas 8 membahas soal sikap kepemimpinan Sultan Agung.

asdawdAWD
Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 163 kurikulum merdeka tentang sikap kepemimpinan Sultan Agung.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 159 Kurikulum Merdeka: Kedudukan Selat Muria

Lembar Aktivitas 13

Soal

Bagaimana sikap kepemimpinan dari Sultan Agung?

Berita Rekomendasi

Jawaban

Sifat kepemimpinan Sultan Agung Mataram yang pekerja keras dapat dilihat dari caranya memimpin perlawanan terhadap VOC.

Terjadinya pertempuran antara Sultan Agung dengan VOC disebabkan oleh kekecewaan VOC setelah tidak mendapat izin mendirikan loji-loji dagang di pantai utara Mataram.

Pertempuran pun berjalan cukup pelik, di mana pasukan Mataram dijatuhi tembakan dari kastil oleh pasukan VOC.

Demi menjaga keutuhan Kerajaan Mataram, Sultan Agung menyerang Batavia dua kali. Pada serangan pertama, Sultan Agung dan pasukannya mengalami kegagalan karena kurang persiapan.


Lalu, pada Mei 1629, Sultan Agung kembali menyerang Batavia dengan membawa pasukan sebanyak 14.000 prajurit.

Sayangnya, Sultan Agung kembali mendapati kegagalan karena kurang perbekalan dan merebaknya wabah penyakit malaria serta kolera.

Pada akhirnya, Sultan Agung tidak berhasil merebut Batavia dari VOC. 

Namun demikian, semangat Sultan Agung untuk mengusir VOC dari Nusantara masih tetap membara.

Bahkan hingga akhir hidupnya, Sultan Agung memilih untuk tidak berdamai dengan VOC.

Ciptakan Kalender Jawa

Sultan Agung juga dikenal sebagai pemimpin yang cinta akan budaya, khususnya budaya Jawa. Pada 1633 M, Sultan Agung menciptakan sebuah sistem penanggalan yang dikenal dengan nama Kalender Jawa.

Kalender Jawa adalah hasil perpaduan antara penanggalan Saka dari India dengan Hijriah (Islam). Sebelum masa pemerintahan Sultan Agung, masyarakat Kerajaan Mataram Islam menggunakan kalender Saka.

Kalender Saka didasari pada pergerakan matahari, berbeda dengan kalender Islam yang didasarkan pada pergerakan bulan.

Perbedaan ini kemudian membuat perayaan-perayaan adat yang diadakan oleh keraton menjadi tidak selaras.

Berbekal dari kondisi tersebut, Sultan Agung ingin agar perayaan adat oleh keraton dan hari besar Islam dapat dilangsungkan secara bersamaan.

Oleh karena itu, Sultan Agung membuat kalender Jawa, yang merupakan perpaduan antara kalender Saka dan Hijriah.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 160 Kurikulum Merdeka: Konflik Sultan Tirtayasa dan Sultan Haji

Bersikap Adil

Adil merupakan salah satu sikap kepemimpinan yang melekat pada diri Sultan Agung selama memerintah Kerajaan Mataram Islam.

Bentuk keadilan yang ditunjukkan oleh Sultan Agung adalah dengan menyatukan seluruh wilayah Jawa di bawah kekuasaan Mataram Islam.

Menurut Sultan Agung, sebuah kedaulatan raja itu harus merupakan sebuah kesatuan yang bulat dan utuh tanpa membeda-bedakan.

Oleh sebab itu, Sultan Agung berupaya untuk menyatukan seluruh wilayah Jawa di bawah satu kekuasaan.

Wilayah daerah kekuasaan Mataram Islam kemudian meluas hingga mencakup seluruh Jawa Tengah, Jawa Barat, Palembang, Jambi, dan Banjarmasin.

Berkat prestasi yang dihasilkan oleh Sultan Agung selama memimpin Kerajaan Mataram Islam, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.

*) Disclaimer:

 Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas