Mengenal Pengertian Fastabiqul Khairat dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut pengertian Fastabiqul Khairat dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian Fastabiqul Khairat dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba secara sungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan (Fastabiqul Khairat).
Mengutip dari laman resmi Kemenag, makna Fastabiqul Khairat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan sesuai dengan perintah atau syariat Allah Ta'ala.
Contoh Fastabiqul Khairat dalam kehidupan sehar-hari adalah menolong sesama, pedagang yang jujur, menyantuni anak yatim hingga bersikap sopan.
Lalu, apa saja manfaat Fastabiqul Khairat dalam kehidupan sehari-hari?
Manfaat Fastabiqul Khairat dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 31: Hukum Bacaan pada Surat An-Nisa Ayat 136
Mengutip dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa manfaat Fastabiqul Khairat dalam kehidupan sehari-hari:
1. Memperoleh rida dan pahala dari Allah SWT.
2. Menjadi manusia yang bermanfaat
3. Mempercepat terselesaikannya pekerjaan
4. Termotivasi untuk menjadi lebih baik
5. Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggungjawab
6. Mempererat hubungan antar sesama
Perintah Berlomba-lomba dalam Kebaikan (Fastabiqul Khairat)
Diketahui, terdapat beberapa ayat Al-Qur'an dan hadist tentang perintah berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khairat).
Salah satunya terdapat dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat 148, yang berbunyi:
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٤٨
Artinya:
Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Dalam ayat tersebut, terdapat perintah yang jelas tentang berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khairat).
Nantinya, apabila seorang umat Muslim melakukan kebaikan, maka Allah SWT akan memberikan balasan.
Umat Muslim diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan karena kesempatan waktu hidup di dunia hanya sementara dan terbatas oleh ruang dan waktu.
Sehingga tidak ada satu pun yang tahu kapan waktu kita dipanggil oleh Allah SWT.
Selain itu, kita juga tidak tahu kapan waktu seseorang berubah.
Di pagi hari seseorang beriman, bisa jadi di malam hari ia sudah tidak beriman
Oleh karena itu, Islam menganjurkan umatnya untuk bersegera dalam berbuat kebaikan.
Baca juga: Bedah Fikih Peradaban, Agama untuk Perdamaian dan Kemaslahatan Dunia
Perintah tersebut juga terdapat dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, berikut:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا وَيُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ أَحَدُهُمْ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya: “Bersegeralah kamu sekalian untuk melakukan amal-amal shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita di mana ada seseorang yang pada waktu pagi ia beriman, tetapi pada waktu sore ia kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi pada waktu pagi ia kafir, ia rela menukar
agamanya (dengan sedikit keuntungan dunia)”. (H.R. Muslim)
(Tribunnews.com/Farrah Putri)