Jenis dan Proses Terbentuknya Identitas atau Jati Diri
Simak jenis dan proses terbentuknya identitas atau jati diri. Ada identitas individu dan identitas kelompok yang terbentuk secara alamiah dan sosial.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jati diri diartikan sebagai keadaan atau ciri khusus seseorang.
Persamaaan dari kata jati diri adalah identitas.
Oleh karena itu, identitas dan jati diri merujuk pada pengertian yang sama.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum Merdeka, terdapat dua pendapat umum tentang proses terbentuknya identitas.
Pendapat yang pertama yaitu identitas merupakan given atau terberi.
Identitas dalam kelompok tersebut merupakan sesuatu yang menempel secara alamiah pada seseorang atau sebuah grup.
Baca juga: Jenis-jenis Gotong Royong, Beserta Makna Penting dan Contoh Praktiknya
Contoh untuk memahami identitas sebagai sesuatu yang alamiah yaitu seseorang yang dilahirkan dan memiliki ciri fisik tertentu, seperti berkulit putih, bermata biru, berambut keriting.
Pendapat kedua tentang proses terbentuknya identitas yaitu identitas yang dipahami sebagai hasil dari sebuah desain atau rekayasa.
Identitas tersebut berkaitan dengan aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya.
Berbeda dengan identitas yang secara alamiah melekat pada diri manusia, identitas atau jati diri dalam pendapat kedua terlahir sebagai hasil interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok.
Contohnya, jati diri sebuah bangsa merupakan identitas yang tidak diberikan secara natural.
Baca juga: Jenis Norma dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Identitas Individu dan Identitas Kelompok
Terdapat identitas individu yang bersifat alamiah, tetapi juga ada identitas individu yang melekat sebagai hasil dari interaksi dengan individu dan kelompok lain.
Hal yang sama juga berlaku pada identitas kelompok.
Ada identitas yang berasal dari sebuah interaksi dengan kelompok di luar dirinya, terdapat pula jati diri yang secara alamiah menjadi ciri dari kelompok tersebut.
- Identitas Individu yang Alami
Warna kulit, jenis rambut, golongan darah, mata, hidung merupakan ciri yang melekat pada manusia.
Ciri fisik tersebut menjadi karakter atau identitas yang bersifat genetis.
Ciri fisik manusia, sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya.
Selain karakter fisik, identitas individu juga bisa berasal dari aspek yang bersifat psikis seperti sabar, ramah, dan periang.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Penerapan Pancasila di Era Digital
- Identitas Individu yang Terbentuk Secara Sosial
Identitas atau jati diri individu yang terbentuk secara sosial merupakan hasil dari interaksinya dengan sesuatu di luar dirinya.
Identitas individu ini bisa terbentuk karena pekerjaan, peran dalam masyarakat, jabatan di pemerintahan, dan sebagainya.
Salah satu contoh jenis identitas ini adalah dalam hal pekerjaan.
Contoh jenis pekerjaan adalah guru.
Seseorang menjadi guru karena menjalankan tugasnya untuk mengajar dan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya.
Seseorang itu tidak terlahir secara otomatis sebagai guru, tetapi identitasnya itu didapatkan karena ada pekerjaan yang dijalankannya.
- Identitas Kelompok yang Alami
Selain melekat pada individu, identitas yang terbentuk secara alamiah juga menjadi ciri dari kelompok.
Dalam suatu kelompok, terdapat individu-individu yang menjadi anggotanya dan memiliki ciri yang sama.
Istilah ras atau race dalam bahasa Inggris menjadi salah satu contoh identitas alamiah yang melekat kepada sebuah kelompok.
Ras digunakan untuk mengelompokkan manusia atas dasar lokasi geografis, warna kulit, dan bawaan fisiologisnya seperti warna kulit, rambut, dan tulang.
- Identitas Kelompok yang Terbentuk secara Sosial
Selain terbentuk secara alamiah, identitas sebuah kelompok juga bisa terbentuk karena ciptaan.
Sama halnya seperti identitas individu yang terbentuk karena interaksi secara sosial, begitu juga identitas kelompok.
Contohnya organisasi peserta didik di sekolah.
Organisasi peserta didik merupakan jati diri yang terbentuk atau dibentuk, tepatnya difasilitasi oleh pihak sekolah.
Bangsa dan negara juga merupakan sebuah kelompok sosial.
Setiap bangsa dan negara memiliki identitasnya masing-masing, seperti bahasa, lagu kebangsaan, serta warna bendera.
Sebagai kelompok, negara juga terbentuk secara sosial.
Negara Indonesia misalnya, dibentuk atas dasar perjuangan rakyat melalui berbagai medan pertempuran dan upaya diplomasi di meja perundingan.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.