Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Siklus Hidrologi, Proses Pergerakan Air dari Bumi ke Atmosfer dan Penjelasannya

Siklus Hidrologi, proses pergerakan air dari Bumi ke atmosfer hingga kembali lagi ke Bumi dan penjelasan setiap prosesnya. Ada lima proses.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mengenal Siklus Hidrologi, Proses Pergerakan Air dari Bumi ke Atmosfer dan Penjelasannya
Televisi Edukasi
Siklus Air. - Berikut ini penjelasan mengenai siklus hidrologi dan prosesnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Siklus hidrologi adalah siklus yang melibatkan sirkulasi air yang terus menerus dalam sistem bumi atau atmosfer.

Sederhananya, siklus ini adalah pergerakan air dari tanah ke atmosfer dan kembali lagi ke tanah.

Dari sekian banyak proses yang terlibat dalam siklus hidrologi, yang terpenting adalah penguapan, transpirasi, kondensasi, pengendapan, dan limpasan.

Matahari dan sumber energi lainnya merupakan faktor penting dalam siklus hidrologi.

Siklus hidrologi membantu manusia untuk mendapatkan air tawar dari air hujan.

Baca juga: Apa Itu Siklus Air? Berikut Pengertian hingga Proses Terjadinya Siklus Air

Siklus Hidrologi

Berikut ini urutan siklus hidrologi yang dikutip Tribunnews dari NASA, National Geographic, danNational Oceanic and Atmospheric Administration:

BERITA REKOMENDASI

1. Penguapan

Penguapan adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.

Dalam meteorologi, substansi yang paling kita perhatikan adalah air.

Energi diperlukan dalam proses penguapan.

Energi dapat berasal dari sumber apa saja, misalnya matahari, atmosfer, bumi, atau benda-benda di bumi seperti manusia.


Penguapan ini terjadi di tempat yang memiliki air, seperti sungai, laut, danau, dan lain-lain.

ILUSTRASI laut - Beredar Video Air Laut di Pesisir Cilacap Surut 20 Meter, BPBD: HOAX!
Ilustrasi laut. (PEXELS.COM/Skitterphoto)

2. Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air dari tumbuhan melalui stomata.

Stomata adalah bukaan kecil yang ditemukan di bagian bawah daun yang terhubung ke jaringan tanaman vaskular.

Pada sebagian besar tumbuhan, transpirasi merupakan proses pasif yang sebagian besar dikendalikan oleh kelembapan atmosfer dan kadar air tanah.

Dari air yang ditranspirasi melewati tanaman, hanya satu persen yang digunakan dalam proses pertumbuhan tanaman.

Sementara itu, 99 persen sisanya dibawa ke atmosfer melalui transpirasi.

ilustrasi titik-titik embun
ilustrasi titik-titik embun (freepik)

Baca juga: Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim

3. Kondensasi

Kondensasi adalah proses dimana uap air di atmosfer diubah menjadi keadaan cair.

Di atmosfer, kondensasi dapat muncul sebagai awan atau embun.

Kondensasi dapat dilihat pada proses di mana air muncul di sisi kaleng atau botol minuman dingin yang tidak diisolasi.

Pada dasarnya, titik embun adalah suhu di mana embun dapat terbentuk.

Setiap pendinginan tambahan menyebabkan uap air mengembun.

Kondisi berkabut sering terjadi ketika suhu udara dan titik embun sama.

Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan.

4. Pengendapan

Pengendapan adalah proses peleburan yang terjadi setelah kondensasi.

Curah hujan menggambarkan setiap air cair atau padat yang jatuh ke Bumi sebagai hasil kondensasi di atmosfer.

Curah hujan meliputi hujan, salju, dan hujan es.

Hujan adalah cara utama manusia menerima air tawar di bumi.

Rata-rata, dunia menerima sekitar 980 mm setiap tahun baik di lautan maupun daratan.

Prakiraan cuaca wilayah Jabodetabek oleh BMKG untuk besok Senin (5/9/2022). Diprakirakan Bogor, Depok, dan Bekasi akan hujan pada siang hingga malam hari.
Ilustrasi hujan. (freepik.com)

Baca juga: Apa itu La Nina? Fenomena Alam yang Menyebabkan Curah Hujan Tinggi, Sering Terjadi di Indonesia

5. Limpasan

Limpasan terjadi ketika ada curah hujan yang berlebihan dan tanah menjadi jenuh (tidak dapat lagi menyerap air), misalnya sungai dan danau yang merupakan hasil limpasan.

Ada beberapa penguapan dari limpasan ke atmosfer.

Penguapan menjadi satu-satunya cara air kembali ke atmosfer, jika air limpasan hanya mengalir ke danau, tanpa saluran untuk air mengalir keluar dari danau.

Ketika air menguap, kotoran atau garam tertinggal.

Penguapan limpasan ini ke atmosfer memulai siklus hidrologi lagi.

Sebagian air merembes ke dalam tanah dan masuk ke dalam air tanah hanya untuk ditarik ke dalam tanaman lagi agar terjadi transpirasi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Siklus Hidrologi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas