Pengertian Sifat Ghadab Lengkap dengan Penyebab, Tingkatan dan Cara Menghindarinya
Berikut pengertian sifat Ghadab lengkap dengan penyebab, tingkatan dan cara menghindarinya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian sifat Ghadab lengkap dengan penyebab, tingkatan, dan cara menghindarinya.
Manusia memiliki sifat yang berbeda-beda.
Ada yang memiliki sifat jujur, rendah hati, ramah, penyayang, penyabar, dan murah hati.
Namun, ada juga yang memiliki sifat mudah marah dan tersinggung.
Orang yang mudah marah dikenal dengan sebutan temperamental atau ghadab.
Lalu, apa arti ghadab sebenarnya?
Pengertian Ghadab
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam Kelas 10 Kurikulum Merdeka, sifat temperamental atau ghadab berasal dari bahasa Arab dengan kata dasar ghadhiba–yaghdhibu–ghadhaban.
Menurut istilah ghadhab berarti sifat seseorang yang mudah marah karena tidak senang dengan perlakuan atau perbuatan orang lain.
Penyebab Ghadab
Sifat marah atau ghadab merupakan hal yang lumrah bagi setiap manusia.
Namun, kita sebagai umat yang beriman harus berusaha mengendalikan amarah.
Sebelumnya, kita perlu mengetahui apa penyebab dari amarah tersebut.
Diketahui, terdapat 2 penyebab ghadab di antaranya:
1. Faktor fisik (Jasmaniah)
Berkaitan dengan penyebab kemarahan, kondisi fisik seseorang secara jasmaniah harus mendapat perhatian lebih agar kita mampu mengendalikannya.
Sementara itu, ada tiga penyebab kemarahan secara fisik:
- Kelelahan yang berlebihan;
- Kekurangan zat-zat tertentu dalam tubuh;
- Reaksi hormon.
2. Faktor psikis (Rohaniah)
Terdapat 4 penyebab kemarahan secara psikis:
- Ujub (bangga terhadap diri sendiri);
- Perdebatan atau perselisihan;
- Senda gurau yang berlebihan;
- Ucapan yang keji dan tidak sopan;
- Sikap permusuhan kepada orang lain.
Tingkatan Ghadab
Dalam kehidupan, terdapat 4 tingkatan ghadab, di antaranya:
- Golongan Marah Berlebihan (Ifrath)
Golongan marah berlebihan adalah golongan yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan sifat pemarah.
Golongan marah berlebihan biasanya terjadi karena faktor pembawaan dan faktor kebiasaan.
- Golongan yang Tidak Memiliki Sifat Marah (Tafrith)
Golongan ini merupakan golongan yang tidak bisa marah sama sekali.
- Golongan yang Mampu Berlaku Adil dan Proporsional (I’tidal)
Golongan yang mampu berlaku adil dan proporsional adalah golongan moderat yang berada di antara ifrath dan tafrith.
Sehingga mereka hanya marah di saat-saat tertentu.
Cara Menghindari Sifat Ghadab
Walaupun marah merupakan hal yang wajar, kita tetap perlu menghindari sifat tersebut.
Rasulullah Saw telah mengajarakan cara-cara untuk mengendalikan amarah, di antaranya:
- Membaca ta'awudz.
- Merubah posisi.
Ketika seseorang marah, maka hendaklah merubah posisinya.
Hal tersebut karena orang yang sedang marah cenderung ingin lebih tinggi dari orang lain.
Apabila posisinya lebih tinggi daripada sumber kemarahannya, maka ia bisa
meluapkan dan melampiaskan kemarahan itu.
- Diam atau tidak berbicara.
Agar kemarahan tidak di luar kendali, maka sebaiknya diam atau tidak berbicara.
- Berwudu.
- Mengingat wasiat Rasul dan janji Allah Swt.
Rasulullah Saw. pernah berulang kali memberikan nasihat ketika seseorang memintanya yaitu “janganlah engkau marah”.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)