Pertemuan Internasional dan Workshop Pendidikan Antarperguruan Tinggi Turki-Indonesia
Pada era globalisasi, perguruan tinggi di setiap negara dituntut untuk menjalin kemitraan Internasional guna meningkatkan kualitas pendidikannya
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edutolia Education, Perusahaan konsultan pendidikan yang berasal dari Turki, pada tahun ini tidak hanya menggelar ajang tahunannya Pameran Promosi Perguruan Tinggi Turki untuk para siswa Indonesia, namun juga menggelar sebuah Pertemuan Internasional antar Perguruan Tinggi dari negara Turki dan Indonesia serta kegiatan Workshop di bidang pendidikan. Acara ini diselenggarakan di JW Marriott Hotel, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Pada era globalisasi, perguruan tinggi di setiap negara dituntut untuk menjalin kemitraan Internasional guna meningkatkan kualitas pendidikannya karena dengan kemitraan Internasional yang terjalin akan dapat mengembangkan kurikulumnya, terciptanya sistem pengajaran bersama sama serta jaringan penelitian.
Dalam hal ini, Turki telah menjadi destinasi pilihan untuk pendidikan yang diminati oleh para perguruan tinggi Internasional karena kualitas sistem pendidikannya yang memiliki Standar Eropa namun dengan biaya yang terjangkau.
Sebagai perusahaan konsultan pendidikan, Edutolia Education memiliki kesepakatan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Turki, tidak hanya sebagai konsultan pendidikan resmi dalam membantu para mahasiswa asing yang ingin kuliah di Turki namun juga menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Internasional.
Baca juga: Pesan Irjen Chryshnanda kepada Ratusan Anggota Pendidikan Sespimti hingga Sespimma Tahun 2023
Kini, Edutolia Education telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri Turki, salah satunya Indonesia, untuk menjadi penghubung antara perguruan tinggi Internasional yang ingin menjalin kemitraan pendidikan dengan berbagai perguruan tinggi di Turki.
Ibrahim Albayrak, Founder Edutolia Education menyatakan pihaknya sangat bangga dapat mempertemukan 18 perguruan tinggi di Turki dengan 19 perguruan tinggi di Indonesia.
"Dalam acara yang kami selenggarakan ini dengan tema 'Perlunya Kolaborasi, Masa Depan Perguruan Tinggi', kami berharap pertemuan ini dapat memfasilitasi dan mewujudkan keinginan para perguruan tinggi di Indonesia yang ingin memiliki hubungan kemitraan Internasional dengan berbagai perguruan tinggi di Turki tanpa harus mengunjungi perguruan tinggi Turki satu persatu,” jelasnya.
Acara pertemuan dan workshop ini juga dihadiri oleh pakar pendidikan dari kedua negara yang memberikan materi presentasi dengan berbagai tema berikut ini :
1. Perwakilan Kementerian Perdagangan Turki : Mr. Abdullah KESKIN, Vice Secretary General - Service Exporters’ Association (HİB). Tema “Ulasan tinjauan masa depan pendidikan Turki.”
2. Rektor Universitas Halic, Turki: Prof.Dr. Zafer. Tema “Sistem pendidikan tinggi Turki.”
3. Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, & Teknologi Indonesia Suryo Budiono, M.BA. Tema: “Pendekatan Pengembangan profesi terkait mutu pendidikan.”
4. Sekretaris Jenderal ASPIKOM Anna Agustina Ph.D. Tema: “Meningkatkan akreditasi Perguruan Tinggi melalui kerjasama Kemitraan Internasional.”
19 Perguruan tinggi Indonesia yang mengikuti acara ini terdiri dari: Universitas Bina Nusantara, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Sumatera Utara, Universitas Halu Oleo, Universitas Bosowa, Universitas Negeri Semarang, Universitas Bhayangkara Jakarta, Universitas Tadulako, Universitas ISI Padang Panjang, Universitas Mataram, Universitas Paramadina, Universitas Pancasila, Universitas Brawijaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Mathla’ul Anwar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Bandung, dan ITB (Institut Teknologi & Bisnis) Ahmad Dahlan.