Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62 Kurikulum Merdeka

Inilah kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 62 kurikulum merdeka tentang cerpen karya Faisal Oddang

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
zoom-in Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62 Kurikulum Merdeka
buku cerdas cergas bahasa indonesia
Kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 62 kurikulum merdeka tentang 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Cergas Cerdas Berbahasa dan bersastra Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 11 halaman 62.

Di halaman 62 Bab 3 tentang menggali nilai sejarah lewat cerita pendek, membahas soal tentang cerpen yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang. 

Kunci jawaban mata pelajaran Cergas Cerdas Berbahasa dan bersastra Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 11 SMA dalam artikel ini, diperuntukkan sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri.

swfsrgdgdfg
Kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 11 halaman 62 kurikulum merdeka tentang bcerpen yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang. 

Soal

1. Berdasarkan ciri-ciri sebuah cerpen, jelaskan apakah cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” sudah memenuhi ciri-ciri cerpen? Jawablah dengan melengkapi tabel di bawah ini!

2. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia!

3. Berdasarkan cerpen di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

Berita Rekomendasi

Jawaban

1. a. Jumlah kata:

Jawaban:

Jumlah kata kurang dari 10.000.

b. waktu membaca

Jawaban:

Diperlukan waktu membaca kurang dari 10 menit.

c. tokoh

Jawaban:

Tokoh terfokus pada Ustad Samsuri sebagai tokoh utama.

d. jumlah peristiwa atau konflik

Jawaban:

Hanya berisi satu kejadian penting yaitu saat Ustad Syamsuri harus kembali mengangkat senjata karena kedatangan Belanda dan pembunuhan oleh Westerling.

2. a. debat

Jawaban:

pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing

b. merubut

Jawaban:

berkumpul

c. moncong

Jawaban:

bagian benda yang mempunyai fungsi dan bentuk seperti mulut yang panjang

d. popor

Jawaban:

tangkai bedil; gagang senapan

e. langgar

Jawaban:

masjid kecil tempat mengaji atau bersalat, tetapi tidak digunakan untuk salat Jumat; surau; musala

f. laknatullah

Jawaban:

yang dilaknat oleh Tuhan

g. hijaiah

Jawaban:

aksara Arab

h. gugur

Jawaban:

mati dalam pertempuran

i. bias

Jawaban:

bayangan

j. ajal

Jawaban:

kematian

k. kekang

Jawaban:

berhubungan dengan tali

l. pendiangan

Jawaban:

perapian

m. kacau balau

Jawaban:

sangat kacau

n. dicampakkan

Jawaban:

dibuang begitu saja

o. syahid

Jawaban:

mati di jalan Allah

p. tuberkulos

Jawaban:

jenis penyakit berkaitan dengan paru-paru

3.  a. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohannya, mengapa Ustat Syamsuri disebut tokoh utama dan Rahing adalah tokoh pendukung? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!

Jawaban:

Tokoh utama karena dia sering muncul dalam cerita dan konflik dalam cerpen terpusat kepadanya. Tokoh Rahing disebut peran pendukung karena hanya beberapa kali tampil dalam cerita dan pusat konflik tidak terletak padanya.

b. Identifikasilah beberapa latar tempat yang menjadi latar dari cerpen dan cobalah temukan dalam peta dengan menggunakan Google Map! Bagaimana jarak antara satu tempat dan tempat lain?

Jawaban:

Latar tempat seperti di Makassar, Parepare, dan Wajo.

c. Mengapa latar waktu pada cerpen tersebut terjadi pada seputar peristiwa memperebutkan kemerdekan Indonesia? Jelaskan disertai bukti yang mendukung!

Jawaban:

Latar waktu dalam cerpen adalah sekitar tahun 1946–1947.

d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Kita harus sadar diri, Ustad.” Siapakah yang mengatakan kalimat tersebut dan kepada siapa dia mengatakan hal itu? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?

Jawaban:

Yang mengatakan kalimat “Kita harus sadar diri, Ustad.” adalah Rahing kepada Ustad Syamsuri. Hal ini dia katakan karena secara senjata dan peralatan serta jumlah pasukan laskar Batucicci pimpinan Ustad Syamsuri kalah dibandingkan pasukan DST-KNIL pimpinan Westerling.

e. Pada cerita pendek di atas juga ada kutipan, Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal. Siapakah yang mengatakan hal tersebut dan jelaskan maksud kutipan tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?

Jawaban:

Yang mengatakan kalimat “Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.” adalah Ustad Syamsuri. Dia mengatakan hal tersebut karena dia tidak akan menyerah kepada Belanda sebelum maut memisahkan.

f. Mengapa Ustad Syamsuri akhirnya angkat senjata melawan Belanda?

Jawaban:

Karena kematian istri dan anaknya akibat digranat oleh Belanda.

g. Mengapa Westerling disebut sebagai Si Jagal dari Turki?

Jawaban:

Si Jagal dari Turki adalah Westerling pimpinan pasukan DST– KNIL.

h. Bagaimana pendapatmu akan sikap Rahing yang memilih me nyelamat kan istrinya dahulu dari pada berangkat melawan Belanda?

Jawaban:

Jawaban tentang sikap Rahing yang memilih menyelamatkan istrinya dahulu daripada berangkat berjuang dengan Ustad Syamsuri diserahkan kepada peserta didik asal ada alasan dan bukti yang mendukung.

i. Pada cerita pendek di atas terdapat kutipan, “Sebaik¬baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut Rahing terisak. Siapakah yang dimaksud oleh Rahing tentang manusia yang baik dan telah memberi manfaat bagi sesamanya itu? Jelaksan alasan Rahing sehingga dia mengatakan hal tersebut!

Jawaban:

Terdapat kalimat “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut Rahing terisak. Yang dimaksud adalah Ustad Syamsuri karena sejak hidup sampai kematian selalu berguna untuk orang lain.

j. Bagaimana akhir kisah hidup Ustad Syamsuri?

Jawaban:

Akhir kisah hidup Ustad Syamsuri adalah dia meninggal di Wajo akibat tuberkulosis.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas