Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial

Simak materi tentang Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8 SMP/MTs.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial
TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, Jalan Hos Cokroaminoto, Rawa Laut, Rabu (11/5/2022). Inilah materi tentang Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8 SMP/MTs. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut materi tentang Mobilitas Sosial pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8 SMP/MTs.

Artikel ini hanya membahas terkait dampak positif dan negatif mobilitas sosial.

Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.

Dampak terjadinya mobilitas sosial dibagi menjadi dua, yakni dampak positif dan dampak negatif.

Dampak Positif

1. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. Kalian dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Baca juga: Materi Struktur Teks Biografi dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi, Bahasa Indonesia Kelas 10

Berita Rekomendasi

Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur.

Hal ini karena tidak adanya kesempatan untuk itu.

Bagaimana dengan sekarang? Banyak rakyat kecil kemudian berhasil menjadi pemimpin di berbagai bidang.

2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.

Contoh: Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas.

Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

Keberhasilan mobilitas sosial di Indonesia berarti membuat orang Indonesia memiliki kedudukan terhormat.

Perubahan yang mudah dilihat, misalnya, pada masyarakat desa.

Penduduk yang berhasil melakukan mobilitas sosial biasanya akan memengaruhi teman-teman atau masyarakat lainnya.

Hal ini berarti secara langsung akan mendorong terjadinya perubahan sosial budaya di desa tersebut.

Penduduk yang sebagian besar berpendidikan rendah, kemudian berpendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan mata pencaharian mereka.

3. Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.

Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.

Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat akan mendapat respon yang berbeda dari masyarakat lain.

Respons tersebut dapat berupa tentangan, namun juga dapat berupa penerimaan.

Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 106, Aktivitas 16 Kurikulum Merdeka: Contoh Mobilitas Sosial

Dampak Negatif

1. Terjadinya Konflik

Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi.

Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik.

Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan.

Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya, bahkan persaingan bisa menjelma menjadi konflik.

Sebagai contoh kecil, perjuangan karyawan bawahan di suatu perusahaan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi akan menghadapi persaingan dari karyawan lain.

Bahkan, dapat pula berhadapan dengan atasan yang takut kedudukannya digeser.

Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana.

Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik.

Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif.

Dengan demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan.

2. Gangguan Psikologis

Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir akan kehilangan jabatannya.

Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut.

Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah.

Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis.

Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.

Contohnya darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan gangguan psikologis.

Gangguan psikologis seperti di atas tentu tidak akan terjadi pada individu yang lapang dada menerima keadaan, dan kemudian bertekad untuk berubah.

Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VIII (2017).

*) Disclaimer: Materi soal di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak dan materi hanya digunakan untuk referensi belajar anak.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas