Hukum Newton I, II, dan III: Bunyi, Rumus, dan Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengenal Hukum Newton I, II, dan III, mulai dari bunyi, rumus dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, oleh Sir Isaac Newton.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Mengenal Hukum Newton I, II, dan III, mulai dari bunyi, rumus dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, akan dapat dengan mudah menemukan penerapan Hukum Newton di sekitar kita.
Hukum Newton merupakan hukum gerak dalam fisika dari ilmuwan terkenal bernama Sir Isaac Newton.
Saat beraktivitas sehari-hari tanpa disadari kita sangat bergantung pada gaya dan efek dari gaya tersebut, seperti saat berjalan, menulis bahkan bernafas.
Mulanya Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah mengemukakan ide terkait dengan gerak dan gaya, tetapi konsep mereka bersifat abstrak dan sulit untuk diaplikasikan.
Kemudian konsep gaya disederhanakan dalam persamaan matematis oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) pada Hukum I, II dan III Newton.
Baca juga: Larangan Haji bagi Laki-laki dan Perempuan, Ini Denda yang Harus Dibayar jika Melanggar
Berikut penjelasan tentang Hukum Newton, mulai dari bunyi, rumus, contoh dalam kehidupan sehari-hari, mengutip dari buku Fisika kelas 12 SMA/MA Kurikulum 2013.
Hukum Newton I
Dalam hukum pertamanya, Newton menjelaskan keadaan benda jika benda tidak dipengaruhi oleh gaya luar atau benda memiliki resultan gaya nol (gaya total nol).
Bunyi Hukum Newton I:
“Benda yang diam akan tetap diam dan benda bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap apabila gaya total yang bekerja pada benda adalah nol”.
Rumus Hukum Newton I: ΣF = 0
Dengan F adalah simbol untuk Gaya dengan satuan Newton.
Kecenderungan mempertahankan keadaan gerak disebut dengan kelembaman atau inersia.
Semua benda memiliki sifat kelembaman (inersia).
Jika kecepatan benda diubah, maka sifat kelembamannya akan menghambat perubahan gerak tersebut.
Semakin besar massa benda, maka sifat kelembamannya semakin besar.
Dari Hukum I Newton, kalian juga akan memahami, bahwa gaya akan memengaruhi kecepatan suatu objek.
Ingat bahwa kecepatan adalah besaran vektor, yang artinya besar dan arah kecepatan dapat dipengaruhi oleh gaya.
Hukum Newton II
Bunyi Hukum Newton II:
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan massanya”
Rumus Hukum Newton II: ΣF = ma
Keterangan:
ΣF = gaya total yang di alami benda (N),
m = massa kelembaman benda (kg ),
a = percepatan (m/s2).
Baca juga: Nilai Penting Kebinekaan dan Cara Menjaganya
Contohnya ketika bus besar yang bergerak dengan kecepatan rendah bisa lebih berbahaya dibandingkan dengan bajaj yang bergerak dengan kecepatan yang sama ketika berbenturan dengan benda lain?
Fenomena tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep dalam fisika yang disebut dengan Hukum II Newton.
Saat bus bergerak, kecenderungan untuk berhenti akan lebih sulit dibandingkan dengan bajaj, karena memiliki kelembaman yang lebih besar.
Sehingga gaya untuk menghentikan bus tersebut akan lebih besar dibandingkan bajaj.
Dari Hukum II Newton kita ketahui bahwa percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya.
Semakin besar massa benda, maka percepatan benda akan semakin kecil jika diberi gaya eksternal yang sama.
Hukum Newton III
Dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada interaksi antara beberapa benda, interaksi umumnya diawali dengan aksi.
Dalam fisika setiap aksi selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan dengan aksi tersebut.
Hal ini dinyatakan dalam Hukum ke-III Newton.
Bunyi Hukum Newton III:
“Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan“
Rumus Hukum Newton III: F. aksi = - F. reaksi
Baca juga: Mengenal Molekul Ozon di Atmosfer, Penipisan Ozon dan Dampaknya terhadap Bumi
Fenomena aksi-reaksi sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Roket dapat terdorong ke atas karena ada semburan gas panas yang ditembakkan ke bawah.
Saat kita berjalan, reaksi kita berjalan ke depan dikarenakan kaki kita menyapu ke arah belakang.
Ada banyak contoh dari pasangan aksi dan reaksi yang bisa kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)