Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sekretariat Bersama Kuning-Ijo-Biru (KIB) bekerja sama dengan senat mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar dialog terbuka, para Rabu (14/6/2023).

Dialog bertema 'Quo Vadis Demokrasi' itu menghadirkan narasumber pengamat politik Rocky Gerung, mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, dan akademisi UGM, Dr Aris.

Dalam diskusi terbuka tersebut Rocky Gerung lebih menekankan tentang dibutuhkan kerangka pemikiran yang konseptual tentang arti sebuah demokrasi dalam sebuah negara yang berakar dari pemikiran rakyat.

Baca juga: Puji Mahasiswa UPN, Rocky Gerung: Walau di Bawah Prabowo, Tapi Siap Ambil Risiko

Negara harus tahu apa yang diinginkan berdiri secara konstitusional untuk kepentingan rakyat sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan selalu berpedoman atas apa yang ingin dicapai oleh sebuah negara.

Sementara Saut Situmorang lebih menitikberatkan bagaimana sebuah negara lebih berpegang kepada jalur hukum dan bukan jalur kekuasaan.

"Sehingga siapapun juga yang sedang memegang tampuk kekuasaan mempunyai pedoman yang dapat membuat kehidupan bernegara lebih tertuju kepada bagaimana membuat negara lebih berdaulat untuk mensejahterakan rakyat. Diharapkan agar mahasiswa menjadi agen pembaharuan," beber Saut Situmorang.

Dalam dialog dengan para mahasiswa, terungkap bahwa mahasiswa masih punya idealisme menjadi agen perubahan.

Diharapkan ada kesadaran dari rakyat bahwa dibutuhkan perubahan dengan memunculkan pemimpin yang lebih merakyat dan diharapkan agar kesejahteraan rakyat yang merata bisa tercapai dan mahasiswa tidak salah pilih pada Pilpres 2024.

Dalam acara tersebut turut hadir Koordinator KIB Habil Marati, Waketum FKM Dr Anwar Sanusi dan Dr Nizar Dahlan.