Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 19 Subtema 1, Pembelajaran 2: Raden Ajeng Kartini, Buku Tematik
Kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 19 Subtema 1, soal Raden Ajeng Kartini, pembelajaran 2, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 19 Subtema 1, soal Raden Ajeng Kartini, pembelajaran 2.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 19 terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD/MI Wirausaha, Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku.
Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 19 Subtema 1, Pembelajaran 2, soal Raden Ajeng Kartini.
Kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 19 Kurikulum 2013 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 19 Subtema 1, Pembelajaran 2
1. Informasi penting tentang Raden Ajeng Kartini.
Kunci Jawaban:
- Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879
- Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 Tahun
- Kartini mengajar anak-anak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara
- Di usia 24 tahun, Kartini dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Djojo Adhiningrat
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 37 38 39 Kurikulum 2013: Lagu Butet
- Kartini meningal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun
- Surat-suratnya itu, di terbitkan menjadi buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”
- Setiap tanggal 21 April, kita memperingati hari Kartini untuk mengenang jasa-jasa beliau.
2. Sikap-sikap yang dapat kamu teladani dari Raden Ajeng Kartini.
Kunci Jawaban:
- Berpikir maju
- Selalu semangat untuk belajar
- Pantang menyerah
- Bekerja keras
- Peduli terhadap peremuan Indonesia
Jawaban tersebut diperoleh penulis dari bacaan di halaman 18 berjudul "Raden Ajeng Kartini", sebagai berikut.
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Beliau merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara.
Kartini kecil berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah sesuai tradisi Jawa pada masa itu.
Selama sekolah di ELS, Kartini belajar Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini berkirim surat kepada teman-teman di Belanda. Beberapa temannya, yaitu Rosa Abendanon dan Estelle “Stella” Zeehandelaar.
Surat-surat yang ditulisnya lebih banyak berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan wanita pribumi yang sulit untuk maju. Kebiasaan wanita harus dipingit dan tidak bebas menuntut ilmu diungkapkan dalam surat-surat Kartini. Menurut Kartini, perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun di mata hukum.
Kartini ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda, tetapi orang tuanya tidak mengizinkannya. Meskipun demikian, orang tuanya tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru. Kartini pun mengajar anakanak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara.
Pada usia 24 tahun, Kartini dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Kepada suaminya, Kartini menyampaikan bahwa ia ingin menjadi guru dan mendirikan sekolah. Keinginan Kartini disambut baik suaminya. Kartini didukung untuk mendirikan sekolah wanita di kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Setahun menikah, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojo Adhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Namun, empat hari setelah melahirkan, Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Meski sudah meninggal, perjuangan Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia. Berdasarkan surat-suratnya itu, diterbitkanlah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Berkat jasanya, R.A. Kartini ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Hingga hari ini setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini untuk mengenang jasa-jasa Ibu R.A. Kartini.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)