Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 22 Kurikulum 2013: Ayo Menulis
Simak kunci jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 22 Kurikulum 2013 dalam artikel berikut.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Tema 9 Kelas 6 Sekolah Dasar (SD) halaman 22 Kurikulum 2013.
Materi pembahasan mata pelajaran Tema 9 kelas 6 SD halaman 12 siswa akan mempelajari tentang cerita fiksi.
Sebelum memulai pembelajaran, siswa diminta terlebih dahulu membaca teks yang berjudul Tetaplah Berada di Jalurmu!.
Mengacu pada teks tersebut siswa akan mengerjakan latihan soal yang ada di halaman 22.
Simak kunci jawaban mata pelajaran Tema 9 kelas 6 halaman 22 Kurikulum 2013 dalam artikel berikut:
Tetaplah Berada di Jalurmu!
Oleh Diana Karitas
Deo pulang sekolah sambil meringis kesakitan.
Ia menuntun sepedanya dengan sedikit terpincang-pincang.
Celana dan baju seragamnya terlihat kotor.
Keringat mengucur di dahinya.
Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 164 Kurikulum Merdeka: Kondisi Lingkungan
Hari itu udara memang cukup terik.
Ibu segera menyambut Deo dengan membukakan pintu pagar. Ibu pun membantu Deo memasukkan sepedanya di halaman rumah.
Ibu mengambil tas Deo yang ikut kotor dan menuntunnya masuk ke dalam rumah.
Setelah Ibu memberinya minum, Ibu memeriksa luka-luka gores di lutut dan siku Deo.
Deo meringis kesakitan ketika luka-luka itu dibersihkan dan diberikan obat.
Setelah Deo mulai terlihat tenang, Ibu meminta Deo bercerita.
“Aku yang salah, Bu. Aku tidak berhati-hati. Aku tidak akan mengulanginya lagi.
Seandainya aku tetap berada di jalurku,” kata Deo dengan penuh penyesalan.
“Apa yang sebenarnya terjadi, Nak. Terima kasih kamu telah mengakui kesalahanmu, tetapi maukah kamu menceritakan yang sebenarnya terjadi?” tanya Ibu dengan lembut.
“Deo tadi lomba balap sepeda dengan Arsyad ketika pulang sekolah, Bu.Ketika kami sampai di jalan depan toko kelontong Pak Ahmad, jalanan agak ramai."
"Lalu, aku melihat di situ ada trotoar yang landai dan sepi. Lalu aku naik dan bersepeda di trotoar itu.” kata Deo sambil menunduk.
“Trotoar? Hmm… Kamu pasti tahu kalau trotoar diperuntukkan untuk pejalan kaki, kan?” tanya Ibu.
“Iya, Bu. Saat itu di trotoar terlihat sepi. Jadi tanpa pikir panjang, Deo naik ke trotoar itu supaya dapat mendahului Arsyad.
Tetapi Deo tidak memperhatikan ada sebongkah batu besar di tengah trotoar itu.
Tanpa sengaja Deo menabrak batu besar itu dan jatuh terjerembab ke dalam got. Beruntung, got itu kering dan dangkal.
Arsyad yang berada di belakangku pun segera menolong,” cerita Deo masih dengan wajah menyesal.
“Ibu bersyukur kamu hanya mengalami luka gores, Nak. Itu pelajaran berharga untukmu."
"Trotoar itu dibuat dengan tujuan tertentu, agar para pejalan kaki tidak berjalan di jalanan yang diperuntukkan bagi kendaraan."
"Semuanya itu dibuat agar tercipta keteraturan."
"Masyarakat pun mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan jalan umum,” jelas Ibu sambil tersenyum.
“Aku mengerti, Bu. Seharusnya aku tetap berada di jalurku, bukan di jalur yang tidak diperuntukkan buatku,” kata Deo sambil meringis.
“Baiklah kalau begitu. Luka-lukamu sudah dibersihkan dan diobati. Sekarang kamu bisa ganti baju, cuci tangan, lalu makan siang.
"Beristirahatlah setelah itu. Nanti sore biar Ayah yang memeriksa sepedamu,” kata Ibu sambil beranjak ke dapur menyiapkan makan siang Deo.
Ayo Menulis
Kamu telah membaca cerita fiksi “Tetaplah Berada di Jalurmu!”
Berdasarkan cerita tersebut, gambarlah tokoh utama, tokoh tambahan, dan tempat peristiwa dengan menggunakan imajinasimu.
Tuliskan juga ringkasan cerita tersebut.
Ceritakanlah hasil pekerjaanmu di depan kelas dengan percaya diri.
Jawaban:
Tokoh Utama : Deo.
Tokoh Tambahan : Arsyad dan Ibu.
Tempat atau Latar : Di trotoar.
Ringkasan Jalan Cerita :
Setelah pulang sekolah, Deo dan Arsyad lomba balap sepeda di trotoar. Pada saat Deo ingin mendahului Arsyad, Deo tidak memperhatikan ada sebongkah batu besar di tengah trotoar.
Tanpa Sengaja Deo menabrak batu besar tersebut dan jatuh kedalam got.
Akibat peristiwa tersebut, Deo mengalami luka gores di lutut dan sikunya.
Sesampainya di rumah, Deo menceritakan dengan jujur kepada ibunya bahwa dia tidak berhati-hati dalam mengendarai sepeda.
Kemudian ibunya menasihatinya bahwa trotoar itu digunakan untuk pejalan kaki.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.
- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.
(Tribunnews.com/Gabriella)