Gaungkan Transformasi Digital, Rektor UT Jadi Narasumber di 2024 World Digital Education Conference
Gaungkan Transformasi Digital, Rektor UT diundang menjadi delegasi Narasumber di 2024 World Digital Education Conference
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Rektor Universitas Terbuka (UT) bersama delegasi diundang sebagai narasumber oleh Kementerian Pendidikan RRC pada acara 2024 World Digital Education Conference dengan tema “Digital Education: Application, Sharing, and Innovation”.
Konferensi internasional tentang Pendidikan Digital tersebut dilaksanakan secara luring di Gedung Expo Center, Shanghai China pada 30-31 Januari 2024. Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pendidikan RRC, Komisi Nasional Tiongkok untuk UNESCO, dan Pemerintah Kota Shanghai.
Hadir di acara konferensi internasional tersebut yaitu Menteri Pendidikan RRC - Dr. Huai Jinpeng, Vice Minister of Education, China – Dr. Yan Wu, dan para pejabat penting lainnya di lingkungan pemerintahan Shanghai.
Pada momen tersebut Rektor UT yang juga Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) periode 2022-2022 dan 2023-2025, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph,D. mempresentasikan materi tentang AAOU Initiatives For International Collaboration and Digital Education Exchanges in Asia.
Konferensi 2024 World Digital Education Conference ini bertujuan agar semua pihak baik pemerintah, universitas, sekolah dasar dan menengah, perusahaan, organisasi internasional terkait, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mengeksplorasi praktik dan inovasi dalam pendidikan digital.
Hal ini tidak lain bertujuan untuk mempromosikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas melalui transformasi pendidikan digital, sehingga mendukung terwujudnya tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sesuai tema konferensi yaitu terkait pendidikan digital, maka konferensi ini berfokus pada topik-topik antara lain peningkatan literasi digital dan kompetensi guru, digitalisasi pendidikan dan konstruksi masyarakat pembelajaran, tren global indeks pengembangan dan evaluasi pendidikan digital, kecerdasan buatan dan etika digital, tantangan dan peluang transformasi digital untuk pendidikan dasar, dan tata kelola digital dalam pendidikan.
Transformasi dan Inovasi Pendidikan di era digital ini menjadi sangat penting. Seiring dengan revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi serta revolusi industri. Teknologi digital semakin menjadi kekuatan pendorong yang secara mendasar mengubah dan membentuk kembali pola pikir, struktur organisasi, dan cara operasional masyarakat manusia di semua lini.
Hal ini menjadi tantangan baru tetapi sekaligus membuka peluang besar lahirnya beragam inovasi untuk mendorong pembangunan. Penerapan dan perkembangan teknologi digital telah terintegrasi dalam ragam aktivitas yang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tantangan baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap tren dan perkembangan moda pendidikan di masa depan (future education).
Pada kesempatan konferensi pendidikan digital tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama dengan negara-negara di seluruh dunia dan sejumlah organisasi internasional mengambil langkah aktif untuk memprioritaskan pendidikan digital sebagai jalur dan inisiatif penting dalam menanggapi tantangan dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah.
Transformasi digital telah menjadi kendaraan dan arah penting bagi transformasi pendidikan global. KTT Transformasi Pendidikan PBB pun telah mengidentifikasi transformasi digital dalam sektor pendidikan sebagai salah satu dari lima agenda prioritas.
Dalam hal ini KTT menekankan bahwa revolusi digital harus memberikan manfaat bagi semua peserta didik. Banyak negara telah menerapkan strategi pengembangan digital dan pendidikan menjadi komponen penting dalam upaya ini.
Dukungan untuk menciptakan transformasi digital dalam dunia pendidikan pun didukung oleh lembaga atau asosiasi yang bersatu untuk mengusung masyarakat pembelajar (learning society).
Tidak lupa pada kesempatan sesi paralel, Prof. Ojat yang menjabat sebagai Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) mempresentasikan materi tentang bentuk nyata kolaborasi dari universitas-universitas terbuka di Kawasan Asia untuk bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan budaya digital education.
Prof. Ojat menjadi salah satu pembicara pada sesi paralel dengan tema Concepts and Strategies for Building a Learning Society in the Digital Age pada tanggal 30 Januari 2024. Beliau mengemukakan bagaimana peran AAOU dalam bidang pengembangan riset dan teknologi pendidikan bersama.
Presiden AAOU tersebut menyampaikan “Salah satu bentuk kegiatan AAOU adalah kolaborasi antar 69 anggota AAOU dengan visi membangun pengetahuan bersama tentang e-learning yang terbuka, fleksibel, dan jarak jauh”.
Selain itu, AAOU juga berupaya menggaungkan keterlibatan aktif para akademisi anggota AAOU dalam kegiatan ilmiah. Intinya, tiap anggota AAOU berkesempatan untuk melakukan penelitian bersama dengan pembiayaan penuh dari Asosiasi.
Tema-tema riset antara lain di seputar future education melalui transformasi dan inovasi pendidikan digital. Pada forum tersebut Prof. Ojat menyampaikan bahwa salah satu program strategis lainya yaitu pertukaran dosen dan mahasiswa.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota AAOU melalui pertukaran pengetahuan, berbagi pengalaman, dan praktik baik.
Selain itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. juga menjadi salah satu presenter di sesi paralel dengan tema Improvement of Digital Literacy and Competency of Teachers pada tanggal 30 Januari 2024. Prof. Ucu menyampaikan materi tentang Optimizing Teacher’ Technological Competence through Digital Learning Supports.
Adapun delegasi UT yang turut hadir di acara Education Digital Conference selain Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dan Prof. Ucu Rahayu Rahayu, M,Sc. yaitu Dra. Isti Rokhiyah, M.A., Ph.D. – Wakil Dekan Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum FKIP, Dr. Lidwina Sri Ardiasih, M.Ed. FKIP-UT, dan Dr. Maya Maria – Kasubdit Humas dan Pemasaran DPKS.
Di luar rangkaian kegiatan konferensi, juga dilakukan kegiatan meeting dengan East China Normal University (ECNU) dimana hadir para delegasi ECNU antara lain Prof. Qian Xuhong - President of ECNU, Prof. Du Zhenyu - Director of International Office, Prof. Wu Defang - Vice Dean of School of Teacher Development, Mr. Li Yanlei, Deputy Director of University Office, Ms. Cao Xiaoying -Translator.
Dari keseluruhan kegiatan konferensi, kita dapat belajar bahwa ke depan transformasi digital dalam bidang pendidikan menjadi sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan harus bersama-sama berbagi peran dalam mewujudkan pendidikan masa depan (future education) tetapi tetap berwajah ke-Indonesiaan.