Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP/MTs Halaman 218 Kurikulum Merdeka: Relasi Persatuan Maluku dan Papua

Berikut kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 kurikulum merdeka tentang relasi persatuan Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku, beserta soal esainya

Penulis: Bobby W
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP/MTs Halaman 218 Kurikulum Merdeka: Relasi Persatuan Maluku dan Papua
Buku IPS
Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 kurikulum merdeka tentang relasi persatuan Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah panduan kunci jawaban untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 halaman 218 dalam Kurikulum Merdeka.

Panduan kunci jawaban untuk mata pelajaran IPS kelas 7 SMP ini disediakan sebagai referensi atau bimbingan bagi siswa dalam proses belajar.

Sebelum melihat panduan jawaban IPS kelas 7 halaman 218 dalam Kurikulum Merdeka, disarankan agar siswa mencoba mengerjakan soalnya sendiri terlebih dahulu.

Pada halaman 218 Bab 4 yang membahas pemberdayaan masyarakat, terdapat beberapa pertanyaan di lembar Aktivitas 7 

Guna menjawabnya, siswa terlebih dahulu mengamati lembar aktivitas 6 yang membahas relasi persatuan antara Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku.

Berikut ini adalah kunci jawaban selengkapnya:

Lembar Aktivitas 7

Soal

Berita Rekomendasi

Bagaimana relasi persatuan Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku?

Hubungkan dengan kondisi hubungan persatuan Papua dan daerah-daerah di Indonesia.

qwqwrqwrw
Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 kurikulum merdeka tentang relasi persatuan Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku

Jawaban

Pada tahun 1780, seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam pergantian takhta di Kerajaan Tidore. 

Tokoh yang mempunyai peran sentral saat itu adalah Sultan Nuku bersama adiknya, Kamaluddin.

Saat itulah Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu wilayah kekuasaannya. 

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTsN Halaman 193 Kurikulum 2013

Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan Tidore dan menjaga keamanan wilayahnya.

Namun bagi rakyat Maluku, tetaplah nama Sultan Nuku dan Kamaluddin yang paling terkenal. 

Selain itu, Belanda juga menjadikan wilayah Tidore sebagai vasal.

Sementara itu, sebagian wilayahnya tidak mengakui Pata Alam sebagai pemimpin dan tetap memilih Nuku sebagai Sultan. 

Hal itu menimbulkan protes dalam bentuk perampasan dan pembakaran, hingga Belanda pun melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku sebagai Sultan.

Kamaluddin pun ditangkap oleh tawanan Belanda yang menguasai Tidore tersebut.

Sementara Sultan Nuku berhasil melarikan diri ke daerah Papua karena memiliki relasi dengan Papua dan Inggris. 

Kedudukan Nuku pun semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan di wilayah Papua. 

Diketahui, Pata Alam melancarkan sebuah strategi untuk memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal, di tahun 1783.

Hal tersebut justru membuat Papua dan Sultan Nuku bersatu untuk melawan Belanda.

Sultan Nuku pun semakin kuat dan mulai menyerang wilayah Ternate dan Tidore.

Tidak ada perlawanan, masyarakat Tidore menjadi kacau balau.

Karena curiga dengan keberadaan Pata Alam yang dikiranya bersekongkol dengan Sultan Nuku, Belanda pun menangkapnya dan rakyat Tidore dihukum dengan kejam.

Setelah peristiwa itu, Belanda pun akhirnya mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai pengganti Pata Alam.

Sultan Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin hubungan dengan para raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani. 

Perjuangan Nuku pun tak mulus. Ia harus berpindah-pindah tempat bahkan selalu gagal menundukkan Tidore dan Ternate.

Pengaruh Nuku pun mulai merosot pada pertengahan tahun 1790, malah banyak wilayah justru bersumpah setia kepada Belanda dan Ternate.

Bagaimana Relasi Persatuan Maluku dan Papua pada Masa Sultan Nuku?

Akhirnya, Nuku memperoleh pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah melalui perjuangan panjangnya. 

Selama menjadi Sultan Tidore, Sultan Nuku selalu menang saat pertemputan melawan Belanda. 

Pertempuran tersebut untuk mengusir Belanda yang mengganggu rakyat Papua dan Maluku.

Sultan Nuku pun membangun relasi dan bersatu dengan para raja di Papua untuk melawan Belanda. 

Para raja di Papua menyetujui hal tersebut karena mereka juga tidak suka dengan keberadaan VOC yang dianggap sebagai  monopoli dan politik ekstirpasi terhadap Papua.

Mereka dengan gigih menghimpun kekuatan untuk menyerang Belanda.

Persatuan Maluku dan Papua ini pun membuahkan hasil. 

Pada akhirnya, Sultan Nuku dapat mengamankan dan membawa suasana damai dan tenang di wilayah Maluku dan Papua dari penjajahan bangsa asing.

Sultan Nuku pun memerintah Tidore hingga 14 November 1805, dan meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore.

*) Disclaimer:

 Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Bobby WIratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas