Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 151 Kurikulum 2013: Ayo Membaca

Simak kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 151 Kurikulum 2013 terdapat dalam artikel berikut.

Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 151 Kurikulum 2013: Ayo Membaca
static.buku.kemdikbud.go.id
Inilah unci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 151. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Tema 1 Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) halaman 151 Kurikulum 2013.

Materi pembahasan mata pelajaran Tema 1 kelas 5 SD halaman 151 siswa akan mempelajari tentang Masa Kejayaan Kerajaan di Masa Lalu.

Terlebih dahulu siswa harus membaca dan memahami teks yang berjudul Kejayaan Bahari Masa Lalu di halaman 148 hingga 149 sebelum mengerjakan latihan soal.

Mengacu dari materi tersebut siswa diminta menjawab latihan di halaman 151 di dengan menentukan ide pokok dari masing-masing paragraf.

Simak kunci jawaban mata pelajaran Tema 1 kelas 5 halaman 151 Kurikulum 2013 dalam artikel berikut:

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa maritim sejak zaman dahulu.

Bahkan, sempat mencapai kejayaan pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Ayo Membaca

BERITA TERKAIT

Kejayaan Bahari Masa Lalu

Oleh: Dr. Y. Paonganan, S.Si., M.Si

Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 16 Buku Tematik, Ayo Berkreasi: Rotasi Bumi

Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah maupun sejarah.

Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut.

Selain itu, ditemukan kesamaan benda-benda sejarah suku Aborigin di Australia dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa.

Kunci Jawaban xncnxcxcxcc
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 151.

Penemuan ini menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa kita telah melakukan
hubungan dengan bangsa lain, yang tentunya menggunakan kapal-kapal layar.

Kerajaan Sriwijaya bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat. Armada laut Sriwijaya mampu menguasai jalur perdagangan laut dan memungut cukai atas penggunaan laut.

Pengaruh Sriwijaya meliputi Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan catatan sejarah bahwa terdapat hubungan erat dengan Kerajaan Campa yang terletak di antara Kamboja dan Laos.

Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur. Pada Candi tersebut terdapat relief berupa gambar perahu layar dengan tiang-tiang layar yang kukuh dan menggunakan layar segi empat yang lebar.

Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga
memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubungan-hubungan dagang lintas laut.

Bahkan, perkembangan Kerajaan Singosari dianggap sebagai ancaman bagi Kerajaan Tiongkok dengan rajanya Khu Bilai Khan.

Raja Khu Bilai Khan mengirimkan armada perangnya dan mendarat di Pulau Jawa.
Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar. Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh dan kekuasaan yang luas meliputi wilayah Nusantara.

Dengan kekuatan armada lautnya dan didukung oleh kemampuan perang Patih Gajah Mada, wilayah Kerajaan Majapahit kian luas.

Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu.

Namun dalam perjalanannya, kejayaan bahari ini mulai mengalami keredupan seiring
terjadinya penjajahan Belanda dengan praktik kebaharian kolonialnya.

Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaan bahari Nusantara.

Hal ini mengakibatkan budaya bahari Indonesia memasuki masa suramnya.

Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahari Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan bidang kemaritiman.

Pemerintahan kolonial menggenjot bidang agraris dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dagang rempah-rempah mereka dengan negara-negara di Eropa.

Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.

Ide Pokok Paragraf 1 : Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa
Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan.

Ide Pokok Paragraf 2 : Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut.

Ide Pokok Paragraf 3 : Pada masa itu Kerajaan Sriwijaya bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat.

Ide Pokok Paragraf 4 : Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur.

Ide Pokok Paragraf 5 : Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubungan-hubungan dagang lintas laut.

Ide Pokok Paragraf 6 : Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit, kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar.

Ide Pokok Paragraf 7 : Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu.

Ide Pokok Paragraf 8 : Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaan bahari nusantara.

Ide Pokok Paragraf 9: Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahar Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan bidang kemaritiman.

Disclaimer:

- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.

- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.

(Tribunnews.com/Gabriella)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas