Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 40 Kurikulum 2013: Ayo Menulis

Simak kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 40 Kurikulum 2013 terdapat pada artikel beikut.

Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Nuryanti
zoom-in Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 40 Kurikulum 2013: Ayo Menulis
static.buku.kemdikbud.go.id
Inilah kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 40 Kurikulum 2013. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Tema 8 Kelas 5 Sekolah Dasar (SD) halaman 40 Kurikulum 2013.

Dalam materi pembahasan mata pelajaran Tema 8 kelas 5 SD halaman 40, siswa akan membahas tentang cerita yang berjudul Bunga Paling Berharga.

Terlebih dahulu siswa harus membaca dan memahami teks singkat di halaman 39 sebelum mengerjakan latihan soal.

Mengacu dari materi tersebut siswa diminta menjawab latihan di halaman 40 di dalam kolom Ayo Menulis.

Simak kunci jawaban mata pelajaran Tema 8 kelas 5 SD halaman 40 Kurikulum 2013 dalam artikel berikut:

Bunga Paling Berharga

Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan. Hujan jarang turun di desa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan.

Jangankan bunga-bungaan, semak-semak pun jarang ditemui.

Berita Rekomendasi

Suatu hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis.

Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali.

“Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 Halaman 172 173 174 175 176 Kurikulum 2013

“Saya mau menuliskan catatan harian di buku ini,” kata Nola.

“Saya mau menggambar wajah setiap orang yang saya temui,” kata Wendi yang hobi menggambar.

“Saya mau membuat herbarium,” kata Makale.

Kunci Jawaban c vmxcmvxcvxc vvcddf
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 40 Kurikulum 2013.

Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale.

“Kamu mau membuat herbarium?” tanya Bu Mala kepada Makale.

“Ya. Seorang pelancong pernah menunjukkan buku herbariumnya kepada saya. Herbarium itu sangat indah,” jawab Makakale.

“Tetapi, untuk membuat herbarium kamu akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kamu?” tanya Bu Mala.

Makale menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Atau bunga...” “Di mana kamu akan mencarinya?” tanya teman-teman Makale.

Makale memandang keluar jendela. Tidak tampak tanaman sama sekali.

“Saya akan mendapatkannya,” kata Makale sambil tersenyum.

Hari berganti hari. Waktu berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto.

Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.

Pada suatu hari, sebuah awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal Makale.

Tak lama kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yang sangat deras.

Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu pun tumbuh.

Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu. Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu.

Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Hari berikutnya, bunga-bunga lainnya telah layu karena terbakar matahari.

Di dalam kelas, Makale berseru dengan gembira.

“Saya sudah membuat herbarium saya, Bu Mala.”

Bu Mala membuka buku tulis merah Makale.

Herbarium itu hanya satu halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun, bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.

Ayo Menulis

Kamu telah membaca cerita Bunga Paling Berharga.

1. Tulislah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita.

Jawaban:

Peristiwa yang terjadi pada cerita Bunga Paling Berharga :

- Sebuah desa yang selalu kekeringan.

- Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale yang mau membuat herbarium.

- Pada suatu hari di desa tempat tinggal Makale terjadi hujan yang sangat deras.

- Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu tumbuh.

- Makale berhasil membuat herbarium.

- Bunga di yang diambil Makale menjadi bunga yang paling berharga karena hanya mekar sehari dalam setahun.

2. Tuliskan urutan-urutan peristiwa pada cerita.

Urutan Peristiwa yang terjadi pada cerita Bunga Paling Berharga :

- Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.

- Bu Mala memberikan sebuah buku tulis kepada siswanya.

- Semua siswanya sangat gembira.

- Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale yang mau membuat herbarium.

- Pada suatu hari di desa tempat tinggal Makale terjadi hujan yang sangat deras.

- Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu tumbuh.

- Makale berhasil membuat herbarium.

- Bunga di yang diambil Makale menjadi bunga yang paling berharga karena hanya mekar sehari dalam setahun.

3. Tulislah kembali cerita tersebut dengan bahasamu sendiri. Tuliskan dengan ejaan yang benar.

Jawaban: Makale tinggal di sebuah desa yang selalu dilanda kekeringan. Pada suatu hari dia diberikan buku tulis oleh Ibu Guru (Bu Mala).

Dengan buku itu dia ingin membuat herbarium, namun untuk membuat herbarium diperlukan banyak daun atau bunga.

Sedangkan di desa Makale tidak ada bunga yang mekar karena desanya selalu dilanda kekeringan.

Pada suatu hari di desa tempat tinggal Makale terjadi hujan yang sangat deras sehingga benih-benih tumbuhan dan bunga dapat tumbuh dan mekar.

Makale hanya memetik satu bunga kemudian ditempelkannya bunga itu di buku tulis.

Di dalam kelas Makale sangat gembira karena sudah membuat herbarium, meskipun hanya menggunakan satu bunga namun bunga itu paling berharga karena hanya mekar sehari dalam setahun.

Disclaimer:

- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.

- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.

(Tribunnews.com/Gabriella)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas