Kemendikbudristek Minta Industri Game Bantu Perkaya Kurikulum di Vokasi
Kiki Yuliati, menilai pertumbuhan industri game atau gim di Indonesia harus didorong melalui pendidikan vokasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menilai pertumbuhan industri game atau gim di Indonesia harus didorong melalui pendidikan vokasi.
Kiki mengatakan industri gim harus mampu membantu mengisi kurikulum di sekolah vokasi.
“Dari duduk 10 menit semeja saja, saya ketemu banyak istilah baru di industri gim. Inspirasi tentang ekosistem industri gim ini harus memperkaya kurikulum,” kata Kiki dalam peresmian perjanjian kerja sama di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Kemendikbudristek: Pendidikan Vokasi dan Industri Retail Saling Membutuhkan Kolaborasi
Menurut Kiki, kehadiran industri gim di sekolah sangat penting guna mengenalkan lebih jauh industri tersebut kepada masyarakat sekolah, mulai dari kepala sekolah hingga siswa.
Dirinya mengakui dalam masyarakat, ekosistem gim masih belum familiar dan dianggap hanya menyoal pada aktivitas bermain-main.
“Kita sedang berdiri untuk memampukan anak muda menghadapi masa depan apapun yang depan mereka hadapi. Tugas kami, memfasilitasi pengembangan berbagai ekosistem apapun, termasuk ekosistem industri game,” katanya.
Kiki juga menyebut, penyiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi bentuk komitmen agar Indonesia tak lagi hanya menjadi pengguna dari gim, namun juga harus sudah bergerak untuk menjadi pengembang.
Tugas sektor pendidikan vokasi, adalah mendidik generasi muda agar mampu berkontribusi positif dalam bekerja dan berkarir di industri gim ini.
Kiki pun meminta sekolah vokasi untuk tidak hanya memastikan kesiapan pembelajaran, namun juga menyiapkan kompetensi guru.
Baca juga: Ini Cara Menperin Agus Gumiwang Dorong Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri
“Kesiapan juga bukan hanya sekolahnya saja, tapi gurunya juga. Karena tingkat minat siswa di industri gim ini cukup baik,” pungkas Kiki.
Ditjen Pendidikan Vokasi mendukung kolaborasi lewat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Gamecomm Indonesia Network dengan 50 SMK.