Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka: Asesmen Soal Esai

Simak inilah kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka BAB 4 Indonesia Masa Reformasi: Asesmen Soal Esai.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka: Asesmen Soal Esai
Canva/Tribunnews.com
Kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka BAB 4 Indonesia Masa Reformasi: Asesmen Soal Esai. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka.

Kunci jawaban soal ini terdapat dalam Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII yang ditulis oleh Indah Wahyu Puji Utami, dkk.

Dalam artikel ini terdapat kunci jawaban soal yang ada pada halaman 182 183 184 185, Bab 4 Indonesia Masa Reformasi.

Soal tersebut ada pada bagian Asesmen Soal Esai.

Kunci jawaban ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban berikut, siswa harus terlebih dahulu menjawab soal sendiri.

Selengkapnya, inilah kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 182 183 184 185 Kurikulum Merdeka yang Tribunnews.com kutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber lainnya:

ASESMEN

Soal Esai

BERITA REKOMENDASI

1. Perhatikan foto Presiden Soeharto dan Direktur Pelaksana IMF berikut!

Foto Presiden Soeharto dan Direktur Pelaksana IMF
Gambar 4.18 Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Michel Comdessus menyaksikan Presiden Soeharto menandatangani nota kesepakatan bantuan di Jalan Cendana, 15 Januari 1998. Soeharto menyerah dan meminta bantuan IMF menyusul anjloknya nilai rupiah dari Rp2.500 per dolar AS menjadi Rp11.700 per dolar AS.

Berdasarkan sumber sejarah tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang keterlibatan IMF dalam peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia?

Kunci Jawaban:

Pada gambar tersebut tampak Direktur Pelaksana IMF sedang berdiri dan menyilangkan tangannya di dada, sedangkan Presiden Soeharto menunduk dan menandatangani nota kesepakatan bantuan. Hal ini menunjukkan arogansi IMF dan simbol tunduknya Soeharto terhadap lembaga keuangan internasional di tengah krisis keuangan yang melanda Indonesia. Peristiwa ini menjadi penanda awal goyahnya kekuasaan Orde Baru dan mulai terbukanya jalan menuju Reformasi 1998.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 51 Kurikulum Merdeka: Makna Kata

2. Perhatikan diagram di bawah ini!

Infografik Postur Anggaran Pendidikan APBN TA 2019
Gambar 4.19 Infografik Postur Anggaran Pendidikan APBN TA 2019

Berdasarkan diagram di atas, apa yang dapat kalian simpulkan tentang anggaran pendidikan 20 persen pada tahun 2019?

Kunci jawaban:

Tidak semua anggaran pendidikan masuk ke Kemdikbud. Ada juga yang disalurkan ke pemerintah daerah dan kementerian atau lembaga lain yang juga menangani pendidikan, seperti Kementerian Agama yang menangani pendidikan agama dan Kemristekdikti yang menangani pendidikan tinggi. Sebagian besar dana pendidikan (62,62 persen) dialokasikan untuk transfer daerah karena pendidikan dasar dan menengah merupakan kewenangan pemerintah daerah. Oleh karenanya, pemerintah pusat harus mengalokasikan sebagian besar dari porsi APBN pendidikan untuk membiayai pendidikan di seluruh daerah di Indonesia.

3. Cermatilah bacaan berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4!

Sejarah Palapa Ring

Cikal bakal proyek infrastruktur teknologi Palapa Ring sudah diinisiasi oleh pemerintah menjelang berakhirnya Orde Baru. Proyek ini diberi nama Nusantara 21. Namun, proyek ini terhenti karena krisis keuangan yang terjadi sejak 1997. Wacana pembangunan infrastruktur komunikasi kembali mencuat pada tahun 2005 yang kemudian diadopsi oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2007 sebagai proyek Palapa Ring. Presiden SBY sempat meresmikan dimulainya pembangunan Palapa Ring pada 2009 dan ditargetkan selesai pada 2013. Namun, proyek ini terhenti di tengah jalan akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2009. Akibatnya, harga kabel laut yang merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan Palapa Ring melambung tinggi karena harus diimpor dari luar negeri.

Pada tahun 2015, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, proyek Palapa Ring dimulai kembali dengan skema pembiayaan kerja sama antara pihak pemerintah dan swasta. Dalam skema ini, dana investasi pemerintah yang bersumber dari APBN hanya sebesar 20 persen dari nilai proyek dan sisanya berasal dari investor. Proyek ini juga menggunakan kabel optik bawah laut produksi dalam negeri. Proyek ini selesesai pada 2019 dengan jangkauan infrastruktur jaringan di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.

Sumber: Kominfo (https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/8084/satu-indonesia-lewat-palapa-ring/0/rilis_media_gpr)

Palapa Ring yang diharapkan meningkatkan kualitas dan aksesibilitas internet di seluruh Indonesia ternyata belum optimal.

Menurut laporan, pada tahun 2021 penggunaan Palapa Ring baru sekitar 50 persen, dan hanya 20 persen untuk daerah Indonesia tengah dan timur. Masih banyak wilayah kabupaten/kota di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) tidak terjangkau sama sekali karena belum ada jaringan menara BTS atau kabel optik yang menghubungkan Palapa Ring hingga ke pelosok desa di wilayah mereka. Selain itu, harga sewa yang tinggi juga membuat operator kurang tertarik untuk memanfaatkan Palapa Ring, terutama di wilayah timur.

Sumber:

  • http://www.ptt.net.id/profil.html
  • https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/8084/satu-indonesia-lewat-palapa-ring/0/rilis_media_gpr
  • Syafina, D.C. (2019). “Perjalanan “Infrastruktur Langit”: Mega Proyek Sejak Orde Baru”, dalam Tirto.id. https://tirto.id/djUd
  • Taher, A.P. (2021). “Jokowi Desak Kominfo Perbaiki Palapa Ring Sebab Utilitas Hanya 50 persen”, dalam Tirto.id. https://tirto.id/gaDD

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Halaman 70 Kurikulum Merdeka: Section 4 – Speaking

Berdasarkan bacaan di atas, bagaimanakah pengaruh kondisi ekonomi terhadap pembangunan Palapa Ring di Indonesia?

Kunci jawaban:

Palapa Ring merupakan proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang menerlukan biaya yang sangat besar. Salah satu komponen penting dalam proyek ini adalah kabel serat optik bawah laut yang awalnya harus diimpor dari luar negeri. Ketergantungan pada impor ini menjadi kurang menguntungkan saat nilai tukar rupiah turun. Namun, pada perkembangan selanjutnya, proyek ini mulai menggunakan kabel produksi lokal sehingga tidak terlalu terdampak oleh perubahan nilai tukar rupiah.

4. Menurut kalian, faktor apakah yang paling berpergaruh terhadap belum optimalnya Palapa Ring di Indonesia?

Kunci jawaban:

Peserta didik dapat memilih salah satu dari dua jawaban berikut ini, atau bahkan jawaban lain yang relevan.

  • Penggunaan Palapa Ring belum optimal karena kurangnya infrastruktur yang menjangkau hingga ke desa-desa dan daerah pedalaman. Palapa Ring hanyalah merupakan infrastruktur dasar. Agar dapat dimanfaatkan dengan baik, fasilitas ini harus didukung dengan jaringan kabel serat optik dan Menara BTS hingga ke pelosok-pelosok desa.
  • Palapa Ring belum optimal karena mahalnya harga sewa. Operator telekomunikasi di Indonesia harus membayar mahal untuk dapat memanfaatkan jaringan Palapa Ring. Harga yang mahal ini tentu saja memberatkan dan membuat mereka kurang tertarik untuk mengembangkan jaringannya hingga ke pelosok Indonesia.

5. Dalam dua dekade terakhir terjadi banyak bencana alam di Indonesia, misalnya gempa bumi 5,9 skala richter (SR) di Yogyakarta tahun 2006, gempa 7,7 SR di Kepulauan Mentawai, meletusnya Gunung Merapi tahun 2010, gempa 7,4 SR yang disusul dengan tsunami di Palu tahun 2018. Mengapa di Indonesia sering terjadi bencana alam semacam itu?

Kunci jawaban:

Berbagai bencana alam yang disebutkan pada soal adalah bencana terkait dengan aktivitas tektonik dan vulkanik. Indonesia sering mengalami bencana semacam itu karena secara geografis berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik. Selain itu, Indonesia juga terletak dalam wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang memiliki banyak gunung berapi. Pergerakan lempeng bumi dan magma di jalur itulah yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas