Perlunya Menata Kesehatan Mental Anak Muda Demi Generasi Emas 2045
Bukan tanpa sebab, perlunya mengontrol gawai dikarenakan apa yang dilihat mata akan masuk ke dalam memori otak manusia.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya isu kesehatan mental yang sekarang terjadi mendorong Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Mental Inspirasi (IMI).
Hal tersebut guna memfasilitasi anak muda agar keluar dari bayang-bayang permasalahan mental tersebut. Dilansir dari JakPat, 46,7 persen Gen Z merasa mengalami gangguan kesehatan mental.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh 12 sekolah di Jakarta yang terdiri dari sekolah menengah atas dan kejuruan. Talkshow tersebut mengusung tema 'Menjadi Pemuda Berkarakter Positif, Bermental Sehat, Berakhlak dan Berprestasi'.
Acara diawali dengan laporan oleh Wakil Rektor III Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Hendra. Perguruan tingginya tercatat mempunyai 1.300 mahasiswa mulai jenjang S1, S2, hingga S3.
"UAI sendiri memiliki akreditasi unggul. Dari 4.000 lebih universitas yang ada di Indonesia, hanya kurang lebih 150 kampus yang mendapatkan predikat tersebut," ujar Faisal dalam sambutannya, sebagaimana keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Banyak Remaja Alami Gangguan Mental, KemenKPK Tegaskan Keluarga Punya Peran Penting
Lebih lanjut rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Asep Saefuddin, menerangkan pentingnya soft skill di dalam dunia pendidikan.
Soft skill, lanjutnya, bisa berupa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Tak hanya itu, soft skill juga bisa berupa creative thinking, inovasi dan kreasi.
Adapun selain memperkaya soft skill, lanjutnya, memiliki akhlak yang baik juga merupakan kunci dari kesuksesan. Dirinya mengambil contoh Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan.
"Contoh lah sifat Nabi Muhammad SAW. Dari jujurnya, tablighnya, amanahnya," ujarnya.
Dalam acara tersebut, pihak Indonesia Mental Inspirasi juga memperkenalkan dirinya sebagai wadah yang bergerak di bidang psikologis. Badan usaha tersebut memiliki layanan konseling, tes psikologi, jesehatan mental, dan pelatihan psikologi.
Baca juga: Menteri Abdul Muti Bakal Kaji Ulang Kurikulum Merdeka UN hingga Zonasi Buatan Nadiem Makarim
Direktur PT IMI, Alfat Maulana, mengatakan pihaknya terbuka menjalin kerja sama dengan siapa saja di luar dari koridor pendidikan guna menata anak-anak Indonesia. Termasuk membuka program konseling.
"Oleh karena itu, kita sedang mereorganisasi dengan menata anak-anak untuk menuju generasi emas 2045. IMI juga membuka kerja sama di luar lingkup pendidikan serta membuka konseling untuk keluarga, organisasi dan perusahaan," ujarnya.
Adapun untuk sesi talkshow diisi oleh Andri Hadiansyah selaku dosen psikologi UAI, Adhitya Putri alumnus Universitas Al-Azhar Indonesia, dan Alfie Alfandy selaku pendiri Bikers Dakwah. Tiga narasumber tersebut mengisi materi ihwal kiat menjadi pemuda yang berkarakter positif, memiliki mental yang sehat, berakhlak bagus, dan berpestasi.
Alfie Alfandy yang biasa disapa sebagai Ustad Alfie, memberi wejangan untuk pemuda agar dapat mengontrol penggunaan gawai.
Ia menganjurkan agar pemuda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang positif.
Bukan tanpa sebab, perlunya mengontrol gawai dikarenakan apa yang dilihat mata akan masuk ke dalam memori otak manusia.
Hal tersebut menjadi mengkhawatirkan ketika anak muda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang negatif.
"Apa yang kita lihat akan terekam di memori. Nah, kalau kegiatan negatif yang diisi, ya bagaimana mau berkembang," kata Alfie.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya menyaring lingkup pertemanan.
Menurutnya, cari lah pertemanan yang sejati hanya karena Allah dan jangan mencari teman hanya karena jabatan atau uang semata
Setali tiga uang, Adhitya Putri juga sependapat dengan hal tersebut. Wanita lulusan studi Ilmu Hubungan Internasional yang sekaligus seorang aktris, turut menekankan pentingnya untuk memilih teman.
Menurutnya, faktor terdekat bisa jadi penentu di masa depan, dengan memilih teman yang positif, nantinya akan berpengaruh membentuk bagaimana kondisi kita ke depannya.
"Cari teman yang positive vibes dan jangan sebaliknya serta jangan julid juga. Karena itu penting bakal ngebentuk kita ke depannya dan harus cari yang positif," ucap perempuan kelahiran Jakarta tersebut.
Baca juga: Mendikdasmen Abdul Muti Ungkap Pesan Presiden Prabowo di Bidang Pendidikan Saat Retreat Kabinet
Ia juga menekankan agar para pemuda untuk berani mencoba semua hal dan berani menantang diri mereka pada suatu hal yang baru.
Karenanya, seseorang tidak akan pernah tahu di mana tempat terbaiknya jika tanpa mencoba banyak hal.
"Apapun hal-hal baru coba di-explore, nanti kalau kesulitan ya kita ngobrol sama ahlinya. Intinya harus mau men-challenge diri sendiri dan jangan underestimate diri kita," ucapnya menjelaskan.
Sementara itu, Dosen Psikolog di UAI, Andri Hadiansyah, juga mengingatkan pentingnya langkah awal untuk maju. Menurutnya, langkah awal merupakan langkah yang besar.
"Langkah pertama harus dilakukan, agar dapat terjadi langkah berikutnya” kata Andri.
Oleh karena itu, dirinya memberi wejangan agar para pemuda berani mengambil langkah besar dan mengalahkan dirinya sendiri.