Menteri Abdul Mu'ti: Peningkatan Kompetensi Guru Kunci Pengajaran Bahasa Inggris
Abdul Mu'ti mengatakan, kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris merupakan kunci utama dalam dunia global.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris merupakan kunci utama dalam dunia global.
"Dengan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa, kita membuka lebih banyak peluang untuk belajar, mengakses informasi, serta memperluas wawasan budaya," katanya saat menghadiri Cambridge English Asia-Pacific Leadership Summit 2025 di Jakarta belum lama ini.
Forum bertema “Growing Together: Thriving in a Changing World” jadi wadah pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin pendidikan untuk membahas peningkatan pengajaran bahasa Inggris serta penguatan kompetensi guru di kawasan Asia-Pasifik.
Sebagai bagian dari upaya ini, kata dia, Kemendikdasmen telah menyelesaikan putaran pertama Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi guru bahasa Inggris.
"Hasil evaluasi menunjukkan bahwa banyak guru masih berada di tingkat kemahiran dasar hingga menengah," kata Abdul Mu'ti dalam forum yang juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga pendidikan dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Australia.
Oleh karena itu, kementerian menargetkan peningkatan keterampilan guru ke level B2 dan C1 dalam skala CEFR agar kualitas pengajaran bahasa Inggris semakin meningkat.
"Saya yakin, forum ini akan memicu diskusi yang dinamis, menginspirasi ide-ide segar, dan memperkuat kolaborasi kita dalam meningkatkan pendidikan bahasa Inggris," ujar Mu’ti.
Indonesia juga mengajak peserta forum untuk menjadikan pertemuan ini sebagai momentum mempererat hubungan dan kolaborasi guna menciptakan lebih banyak peluang dalam pembelajaran dan pertumbuhan.
Abdul Mu'ti menekankan pentingnya pendekatan Pembelajaran Mendalam, yaitu metode belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan.
"Kami sangat antusias dengan pendekatan ini, yang bertujuan membantu siswa berkembang dalam delapan dimensi Profil Siswa Indonesia yang religius, memiliki empati, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, proaktif, sehat, dan menjadi komunikator yang efektif," ujarnya
Sementara, Managing Director Cambridge University Press and Assessment, Paul Colbert mengungkapkan, Indonesia dan Kamboja telah menjadikan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib dalam pendidikan dasar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.