Implementasikan MBKM, Untirta Buka Peluang Riset Mahasiswa dengan Industri
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Prof Fatah Sulaiman, mengatakan pihaknya masih melakukan penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Prof Fatah Sulaiman, mengatakan pihaknya masih melakukan penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Program ini mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri.
Untirta menjalin kerja sama dengan dunia industri, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Kami saat ini mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang membutuhkan keterlibatan industri seperti Krakatau Steel untuk mendukung berbagai program pendidikan dan pelatihan mahasiswa,” kata Fatah melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Baca juga: 10 PTN Paling Banyak Terima Mahasiswa Baru SNBP 2025, UNESA dan Politeknik Sriwijaya Terbanyak
Dirinya menegaskan bahwa Krakatau Steel memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya Untirta.
Sejak berdiri pada tahun 1982 sebagai Sekolah Tinggi Teknik hingga berkembang menjadi universitas negeri, Untirta telah berkolaborasi dengan industri dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten, khususnya Cilegon.
"Kolaborasi ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa Untirta untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri melalui program magang, pelatihan, hingga beasiswa pendidikan," katanya.
Untirta dan Krakatau Steel resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka memperkuat dan mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Baca juga: Jalin Kerjasama dengan Jepang, Unsika Karawang Beri Latihan Kerja Tingkat Global ke Mahasiswa
Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, dan Rektor Untirta, Fatah Sulaiman.
Dalam kerja sama ini, Krakatau Steel dan Untirta berkomitmen untuk mendukung pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
"Ini adalah bentuk sinergi dan kolaborasi yang baik untuk pengembangan generasi muda penerus bangsa,” ujar Akbar Djohan.
Lebih lanjut, Akbar Djohan menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi para pengajar di Untirta.
“Tidak hanya anak didik, bahkan para pengajar mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan riset dengan skema kerja sama yang seiring sejalan antara dunia industri dan pendidikan. Ke depan pun kami ingin mengembangkan leadership incubator, di mana Untirta dapat menjadi kontributor dalam program pelatihan tersebut,” ujarnya.
Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengenalkan teknologi mutakhir kepada mahasiswa dan tenaga pengajar Untirta, agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan zaman serta kebutuhan industri yang semakin kompetitif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.