Kini, SULE Belajar Pangan Bersama Badan POM
Puluhan ibu-ibu kader gizi di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara antusias mendorong SULE agar makin dikenal masyarakat.
Editor: Content Writer
Puluhan ibu-ibu kader gizi di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara antusias mendorong SULE agar makin dikenal masyarakat.
SULE di sini bukan nama pelawak kondang tanah air, melainkan singkatan dari Serba Unsur Lele, yakni makanan olahan berbahan baku ikan lele yang dibuat ibu-ibu penggerak gizi kelompok Bunda Koja. Varian SULE pun beragam, di antaranya nugget, abon, stik, kerupuk, pangsit, hingga brownies yang mengandung lele.
Selasa (18/06) lalu, anggota penggerak gizi Bunda Koja binaan Pertamina Terminal BBM Jakarta Group, berkesempatan mengikuti pelatihan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Aula Puskesmas Kecamatan Koja, Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara. Kegiatan ini diinisiasi PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta Group dengan Puskesmas Kecamatan Koja. Salah satu pembekalan yang diberikan yakni persyaratan teknis makanan olahan yang aman dikonsumsi sesuai standar BPOM.
"Kami harus paham sedetilnya, karena produk makanan olahan berbahan baku ikan lele produksi Bunda Koja sebagian besar dikonsumsi balita untuk peningkatan gizinya dengan makanan terjangkau," kata Ratna, salah satu peserta pelatihan sekaligus Ketua Kelompok Bunda Koja.
Sejak tahun 2018, kelompok yang memiliki semangat sama untuk memajukan gizi balita di sekitar kelurahan Rawa Badak tersebut, memproduksi beragam produk pangan olahan berbahan baku lele, untuk dikonsumsi secara terbatas.
"Kami sudah menjual ke warga. Hanya saja agar lebih meluas pemasarannya, tentunya kami perlu bimbingan ilmu dari BPOM agar SULE bisa lolos dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak," kata Ratna.
Unit Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menambahkan, program pembinaan bagi masyarakat ring I di sekitar TBBM Jakarta Group tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat bagi peningkatan gizi balita sekaligus perekonomian warga.
"Pemilihan makanan olah berbahan dasar ikan lele selain memiliki kandungan gizi tinggi, jumlah ikan lele juga berlimpah di Kawasan Rawa Badak, sehingga memudahkan ibu-ibu untuk mengolah dan mendapatkan bahan bakunya", kata Dewi.
Saat ini produk SULE selain dibagikan terbatas bagi balita di Kelurahan Rawa Badak, juga telah dijual di kantin Terminal BBM Jakarta Group. "Langkah ini baru awal untuk memperluas pemasaran SULE di masyarakat," tambahnya.
Setelah melalui Badan POM, diharapkan SULE dapat melewati proses persyaratan makanan olahan dari melewati Dinas Perindustrian dan juga mengajukan sertifikasi halal, agar kelak SULE dapat lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.(*)