Satu Tahun Restrukturisasi, Pertamina Lebih Lean dan Agile
SDM jadi bagian terpenting dan kunci keberhasilan restrukturisasi Pertamina serta beradaptasi dengan tantangan bisnis yang semakin dinamis
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Restrukturisasi Pertamina Group dalam kerangka transformasi holding-subholding terus bergulir hingga saat ini. SDM sebagai bagian terpenting dalam perusahaan juga tak luput dari proses restrukturisasi karena menjadi kunci keberhasilan Pertamina beradaptasi dengan tantangan bisnis yang semakin dinamis.
Menurut Direktur SDM Pertamina, M Erry Sugiharto, selama satu tahun terakhir BUMN ini telah melakukan beberapa hal untuk mengakselerasi restrukturisasi SDM.
Pertama, menyusun panduan change management & communication plan yang berisi change management steps, communication strategy, communication workplan, dan engagement topic.
Kedua, melakukan penyampaian informasi berjenjang (cascading information) untuk memastikan penyebaran informasi sampai ke seluruh elemen pekerja.
Ketiga, melakukan engagement kepada para stakeholder sesuai dengan Subholding terkait.
Keempat, melakukan komunikasi secara formal dan informal kepada pekerja dengan melibatkan atasan langsung dan tentunya dengan guidance dari Human Capital.
Dan yang terakhir, memonitor dan melaporkan pelaksanaannya secara periodik.
“Hasilnya, organisasi yang lean dan agile dalam bentuk struktural dan fungsional serta implementasi team based yang berdampak pada pengurangan layer dalam organisasi,” ujar Erry, Senin, 19 Juli 2021.
Selain itu, akselerasi transisi tersebut menciptakan percepatan pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis eksisting maupun bisnis baru melalui pemberdayaan subholding.
“Dengan adanya perubahan proses model juga dapat mengoptimasi span of control dari sebelumnya mengelola langsung lebih dari 120 anak perusahaan menjadi 12 anak perusahaan core business dan beberapa anak perusahaan portofolio sehingga menjadi lebih efektif dan optimal,” tambahnya.
Erry menegaskan, dengan mengoptimalkan subholding, secara organisasi juga memberikan impact yang positif karena berfokus pada lini bisnis masing-masing sehingga kapabilitas organisasi menjadi lebih kuat dengan percepatan pengembangan melalui centre of excellence yang fokus. Jalur karier juga menjadi lebih luas dan beragam antar holding subholding dengan jumlah milenial top talent sebesar 46 persen.
Selain itu, parenting model dengan strategic holding & active holding membuat holding berperan sebagai pemegang kendali dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus sebagai integrator dalam pengelolaan bisnis antar-subholding.
Erry bersyukur, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim change management, secara umum pekerja Pertamina memiliki semangat yang tinggi dalam mendukung transformasi perusahaan.
“Dengan semangat dan dukungan tersebut, saya yakin seluruh pekerja Pertamina akan memberikan kontribusi terbaiknya dalam mengakselerasi proses adaptasi kelancaran operasional dengan menggunakan pola organisasi dan strategi perusahaan yang baru,” ucapnya optimis.(*)