Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tindak Lanjut B20 India, Pertamina Akan Kembangkan Bahan Bakar Berbasis Bioenergi

Pertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, dan sorgum.

Editor: Content Writer
zoom-in Tindak Lanjut B20 India, Pertamina Akan Kembangkan Bahan Bakar Berbasis Bioenergi
Istimewa
Sejalan dengan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India, Pertamina akan mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi guna mempercepat transisi energi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi melalui pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia. Bahan bakar yang akan dimanfaatkan berupa nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.

“Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.

Menurut Nicke, pengembangan bioenergi memiliki banyak manfaat dalam mempercepat transisi energi. 

“Bagi Pertamina, bioenergi bukan hanya mengurangi emisi saja tapi mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika perkebunan kita dorong, kita tambah menyerap banyak tenaga kerja,” imbuh Nicke.

Baca juga: Permudah Nelayan di Pekalongan Akses BBM, Pertamina Gandeng Kemenkop UKM

Selain itu, Pertamina melihat bahwa untuk meningkatkan kemandirian energi ini, diperlukan pengoptimalan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. “Baru namanya sustainable, the real sustainable energy itu sebetulnya kita memiliki sumber daya,” tegas Nicke.

Sebagai Co-Chair Task Force Energy Climate Energy Sources Efficiency B20 India, Nicke memastikan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India terus ditindaklanjuti. Pertama, terkait energi yang lebih berkelanjutan, salah satunya adalah New & Renewable Energy.

Kedua, dalam menjalankan transisi energi harus adil dan terjangkau. Ketiga, sebagai negara berkembang seperti India dengan jumlah tenaga kerja yang banyak, harus dipastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke energi yang bersih, modern, dan terjangkau.

Baca juga: B20 Summit India, Pertamina: UMKM Perlu Akses Pendanaan dan Teknologi untuk Percepat Transisi Energi

Berita Rekomendasi

“Kita tidak mungkin mengerjakannya sendiri, setiap negara tidak mungkin mengerjakan sendiri, jadi global cooperation sangat penting. Pertamina sendiri sudah melakukan beberapa inisiatif dalam konteks global cooperation untuk transisi energi,” tandas Nicke.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina semakin gencar mengembangkan inisiatif program transisi energi sejalan dengan tren dunia.

“Transisi energi dijalankan Pertamina dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas dan keberlanjutan. Dalam jangka pendek, transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi, namun di sisi lain, bisa mencapai target pengurangan emisi karbon,” ujar Fadjar.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas