TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta International Velodrome yang menghabiskan biaya sebesar Rp 665 miliar, disebut menjadi satu di antara arena balap sepeda terbaik di dunia.
Tak main-main, lintasan balap yang digunakan Jakarta International Velodrome merupakan kayu asal Siberia, yang diimpor dari Jerman dan telah memenuhi standar internasional.
Baca: Dikawal Polisi, Simulasi Bus Atlet dari Wisma Atlet Kemayoran ke TMII Habiskan Waktu 30 Menit
"Kayu trek ini didatangkan langsung dari Siberia. Dan ini merupakan standardisasi dari federasi balap sepeda dunia," ujar Project Director Velodrome Rawamangun, Iwan Takwin, Selasa (31/7/2018).
Iwan menjelaskan, bahwa kayu Siberia memiliki karakter empuk dan kering, sehingga aman bagi pebalap sepeda. Selain itu, dengan trek kayu Siberia tersebut, pebalap dapat mencapai kecepatan hingga 150 km/jam.
Kayu Siberia pun disebut kayu yang dapat bertahan hingga 30 tahun, sehingga cocok bagi pengembangan olahraga balap sepeda di Indonesia.
"Standar kemiringannya juga khusus. Di satu bagian harus 42 derajat, dan bagian lain 21 hingga 22 derajat," ujar Iwan.
Meski begitu, Iwan menceritakan, pihaknya sebelumnya ingin menggunakan kayu asal Indonesia yang memiliki karakter yang sama, yaitu kayu Merbau.
"Ada beberapa pertimbangan. Awalnya dulu minta kayu lokal. Ada yang mirip karakternya, yaitu kayu Merbau. Namun, mereka bilang harus test lab dulu. Tentu memakan biaya, karena kemudian kan dikirim balik ke sini," ujat Iwan.
Baca: Bukannya Urusi Hajat Besar Asian Games, Sandiaga Malah Kunker ke Moskow
Jakarta International Velodrome (JIV) pun sudah siap 100 persen, dalam menyambut pagelaran olahraga terbesar se-Asia tersebut, dan saat ini sedang digunakan tim balap sepeda Indonesia untuk berlatih.
"Velodrome Rawamangun sudah siap untuk digunakan sebagai arena balap sepeda untuk Asian Games nanti. Sekarang ini, pembangunannya sudah selesai 100 persen," ujar Iwan.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Lintasan Jakarta International Velodrome Gunakan Kayu Siberia Standar Internasional