Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Jet Ski Indonesia Bangga Punya Tribun Penonton Termegah di Dunia

zoom-in Jet Ski Indonesia Bangga Punya Tribun Penonton Termegah di Dunia
ist
Saiful Sutan Aswar (tengah) dengan latar belakang tribun mewah untuk menyaksikan pertandingan Jetski di arena Asian Games 2018 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan Asian Games 2018 benar-benar dimanfaatkan untuk membangun sarana dan prasarana tempat pertandingan yang memadai dan bertaraf internasional.

Sebut saja cabang olahraga Jet Ski selaku cabor pendatang baru di Asian Games 2018.

Jet-Sport Boating Asociation (IJBA) selaku federasi yang membawahi Jet Ski Indonesia tempat pertandingan Jet Ski di kawasan Ancol, Jakarta Utara, memamerkan venue yang akan menghelat cabor tersebut di Asian Games XVIII/2018, 23 - 27 Agustus 2018. 

Saiful Sutan Aswar, Ketua Umum IJBA pun menilai bahwa venue yang dimiliki cabornya merupakan yang termegah, bukan hanya di Asia melainkan dunia. 

"Venue ini terbaik nomor satu didunia. Saya bikin sistem ini dan dunia tidak ada yang punya. Jadi karena kita sudah bangun ini, kita ingin kasih lihat kedunia bahwa kita punya ini dan punya sistem," ungkap Saiful Sutan Aswar yang ditemui di Pantai Ancol, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Melihat satu-satunya venue permanen yang bertaraf internasional, IJBA pun yakin kedepan keberadaan sarana itu berdampak baik bagi federasinya.

Karena dengan adanya venue tersebut, pihaknya lebih leluasa untuk melakukan program regenerasi. 

Berbicara regenerasi, venue seluas dua hektar itu akan menjadi markas IJBA untuk mencetak bibit muda berkualitasdi cabor Jet Ski.

Pasalnya selepas Asian Games 2018, IJBA memfokuskan venue tersebut kepada program yang akan dicanangkan, salah satunya akademi.

"Untuk kedepan saya akan kembangkan Jet Ski Akademi. Dimana akan ada program-program pembinaan. Dari situ kita akan ada pemasukan. Juga nantinya akan ada program lain dengan menggandeng sponsor," jelas Fully.

Tak hanya itu, venue tersebut juga membuat Indonesia berpeluang untuk menjadi tuan rumah dalam kejuaraan bertaraf dunia.

Akan tetapi, untuk mencapai itu masih perlu sinergitas antara IJBA dengan pemerintah, khususnya mengenai biaya pajak masuk yang dibebankan kepada peserta luar.

"Bisa saja (tuan rumah Grand Prix -red). Cuma yang masalah di Indonesia ini kesiapan kita untuk menyiapkan kebutuhan racer. Contoh, mereka datang sebulan sebelumnya. Mereka perlu sparepart dsb dan kita harus siap untuk itu. Kita berbicara soal pajak (tax) masuk. Itu harus lancar. Ini yang harus kita ubah. Biaya masuk jetski itu tinggi dan harus dihilangkan. Karena cuma di Indonesia yang begitu. Dulu Thailand tinggi, sekarang nol. Malaysia juga. Kita masih tinggi terus," paparnya. 

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas