Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di balik kecepatan Lalu Muhammad Zohri dalam berlari hingga mengantarkan namanya sebagai juara dunia atletik U-20 di Finlandia ternyata Zohri juga punya sisi kelambatan.
Ya, kelambatan Zohri dalam hal ini terlihat saat dirinya mencoba menggambar telapak kakinya yang diperlukan guna pengecekan kesehatan oleh Dokter Robert.
Sore itu, Rabu (8/8/2018), para atlet atletik Indonesia berkumpul di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Mereka berkumpul bukan untuk latihan tapi untuk pemeriksaan tubuh yang akhir-akhir ini kerap dilakukan jelang Asian Games.
Namun, tak hanya itu. Sebelum pemeriksan sebagian atlet juga terlebih dulu berkumpul di area tribun penonton.
Mereka berkumpul untuk mendengarkan motivasi dari Ustad Adi Hidayat, yang pada mulanya mengapresiasi dengan memberikan hadiah kepada Zohri dan keluarga untuk menjalankan Umroh, serta pelatih Eni Nuraini dan alet lompat galah Idan Fauzan.
Setelah acara itu, para atlet masuk ke area lapangan dan langsung mendapat arahan dari sang pelatih untuk menggambar alas kaki masing-masing.
Mereka pun terlihat menggambar dengan hati-hati. Namun, saat rekan lainnya sudah selesai menggambar, Zohri yang baru saja selesai diwawancari awak media langsung masuk ke area lapangan.
“Lalu, kamu gambar kaki kamu dulu. Dua-duanya, kertas sama pulpennya di sana,” ujar Eni mengingatkan Zohri.
Zohri yang saat itu mengenakan sarung, baju polo dan peci pun langsung mengambil beberapa kertas dan alat tulis.
Dengan sangat hati-hati, Zohri pun menggambar kakinya yang telah diletakan di atas kertas putih. Namun, baru sampai jari kelingking, Zohri pun merasa kecewa dengan hasil gambarnya sendiri.
“Yah, gimana nih?” ujar Zohri kepada rekannya dengan raut wajah kebingungannnya.
Percobaan pertama gagal. Gambar telapak kaki Zohri terlihat tidak berbentuk sempurna.
“Itu ambil kertas lagi,” ujar rekannya yang menyuruh Zohri kembali menggambar ulang.
Di percobaan yang kedua, Zohri sempat mendapat tawaran bantuan dari rekannya. Namun, Zohri yang terlihat penasaran menolaknya dan kembali melakukan sendiri.
Hasilnya, sama seperti pertama. Zohri pun kembali gagal menggambar kakinya.
Melihat Zohri kesulitan, rekan-rekannya pun langsung membantu. Dalam bagian ini, Zohri terlihat hanya menapakkan kakiknya saja, sedangkan satu rekannya menggambar dengan mengitari alat tulis ke sekeliling kaki Zohri.
“Ni jadi kan,” kata rekannya yang ditimpali senyuman oleh Zohri.
Setelah itu, rekan Zohri lainnya membantu memberikan keterangan pada kertas yang telah tampak sempurna telapak kaki Zohri.
Menurut Eni, pemeriksaan ini kerap dilakukan terlebih sudah mendekati Asian Games.
“Ini akan dilihat sama dokter Robert. Kaya sakitnya di bagian mana, cara ini juga bisa tahu kalau misalnya ada kaki yang panjang sebelah. Sebenarnya pemeriksaan kaya begini sudah ada jadwalnya, nah karena dekat-dekat Asian Games saja jadi lebih sering,” pungkasnya.