Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Bola Tangan

Shinta Hidayatuzzaroh, Awalnya Tidak Minat Dengan Olahraga Bola Tangan

zoom-in Shinta Hidayatuzzaroh, Awalnya Tidak Minat Dengan Olahraga Bola Tangan
tribunnews.com/wahyu firmansyah
Shinta Hidayatuzzaroh (18) Atlet Bola Tangan Putri Indonesia asal Semarang di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olahraga bola tangan yang belum dikenal oleh masyarakat Indonesia membuat Atlet Tim Bola Tangan Putri Indonesia, Shinta Hidayatuzzaroh (18) enggan mencoba olahraga tersebut.

Berawal dari ajakan temannya, Shinta akhirnya mengikuti ekstrakurikuler bola tangan saat bangku sekolah menengah pertama (SMP) 16 Semarang.

"Diajakin temen terus ikut-ikut mulai suka, ini tuh olahraga yang paling lama saya ikutin gitu," ujar Shinta kepada Tribunnews di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/8/2018).

Setelah tekun mengikuti ekstrakurikuler bola tangan pemain bernomor punggung 8 ini mulai tertarik dengan olahraga yang memerlukan ketahanan fisik yang cukup kuat ini.

Menurutnya bola tangan merupakan olahraga yang menarik karena memadukan berbagai macam olahraga.

"Gara-gara handball tuh menarik soalnya perpaduan voli ada futsal ada jadi basket ada semua permainan jadi satu disitu jadi itu yang bikin unik," katanya.

Gadis yang baru mengenal bola tangan lima tahun belakangan ini menceritakan beratnya saat latihan untuk persiapan masuk timnas.

"Iya jadi emang latihan paling berat difisik sampe mungkin saya pertama kali masuk timnas ini ngikutin fisiknya fisik yang buat jenjang lama gitu, ini juga tes terlama saya, jadi ini fisiknya lebih berat dibanding daerah saya," ungkapnya.

Sebelum mengikuti Asian Games 2018 perempuan kelahiran Semarang 29 November 1999 ini mengikuti karantina selama 7 bulan.

Di Jakarta 3 bulan, Bandung 1 bulan, terus training camp ke vietnam 1 bulan, dan setelah itu kembali ke Jakarta 2 bulan.

Saat masa karantina ada beberapa hal yang harus dijaga seperti makanan.

"Iya makanan terutama makanan harus dijaga soalnya makanan sensitif sebelum dari sini juga dari daerah kita udah dipersiapkan untuk Asian Games ini," katanya.

Shinta sangat optimis dapat membawa Indonesia menjadi juara melalui cabang bola tangan putri.

"Lebih tenang mainnya passing catchingnya lebih baik lagi insya allah kita bisa mengajukan permainan kita yang terbaik buat Indonesia," tuturnya.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas