Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia harus mengakui keunggulan timnas Arab Saudi dengan skor 13-47 pada laga grup C olahraga bola tangan putra Asian Games 2018 di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (17/8/2018).
Pertandingan yang dimulai pada pukul 14.00 WIB dibuka dengan lemparan keras yang dihempaskan oleh Ahmad Alabdulali membuat Arab Saudi unggul 0-1.
Usai tertinggal 3 angka Indonesia baru bisa membalas melalui Viktorius Rafael Tolang.
Serangan terus dilakukan oleh kedua tim namun Arab Saudi lebih banyak menghasilkan angka pada menit ke-10 Indonesia masih tertinggal 3-6.
Kesalahan-kesalahan seperti passing dan catching membuat Indonesia terus tertinggal, sedangan para pemain Arab Saudi terus menekan melalui permainan cepat hingga jarak antara Indonesia dengan Arab Saudi menjadi 10 angka.
Kurang baiknya pertahanan Indonesia memaksa pelatih Tae II Yoon harus mengganti posisi kiper yang sebelumnya dipegang Risky Fidelano digantikan oleh Saepul Rahman.
Meski begitu Indonesia masih saja terus tertinggal hingga babak pertama ditutup dengan 4-21 keunggulan sementara untuk tim bola tangan Arab Saudi.
Dimenit-menit awal babak pertama Indonesia menunjukan permainan yang lebih baik namun serangan balik yang cepat membuat pertahanan Indonesia sedikit lengah.
Hingga menit ke-40 Indonesia terus tertekan skor menjadi 7-29.
Penyerang Arab Saudi bernomor punggu 99, Abbas Alsaffar berhasil mengacak-acak pertahanan Indonesia.
Ia berhasil mencetak empat angkat secara berturut-turut dimenit ke 50,51,52, dan 53 sehingga membuat Arab Saudi menjauh 8-42.
Hingga akhir pertandingan kesalahan demi kesalahan yang dibuat pemain Indonesia membuat jarak angka semakin menjauh.
Pertandingan ditutup dengan skor 13-47, pemain Arab Saudi Abbas Alsaffar menjadi pencetak angka terbanyak dengan 8 angka.
Sementara itu Indonesia hanya terpusat kepada dua pemain Viktorius Rafael Tolang dan Bagas dengan masing-masing mencetak 5 angka.
Pelatih Timnas bola tangan putra Indonesia Tae II Yoon menganggap kekalahannya kali ini disebabkan beberapa pemain yang kurang fokus saat pertandingan.
"Tadi ada beberapa atlet yang mungkin tegang atau bagaimana sehingga lupa karena satu kesalahan seorang atlet maka set play yang keseluruhan bergerak jadi bubar sehingga menyebabkan beberapa kemarahan dari kami," ujarnya.
Namun ia meyakini atlet Indonesia akan berkembang dengan seiring waktu dan akan meningkatkan peringkat bola tangan Indonesia di dunia.
Timnas bola tangan putra Indonesia masih akan menghadapi peringkat 3 dari setiap grup untuk memperebutkan peringkat 9 hingga 13.