Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -Usai menjadi penyumbang Medali Emas pertama untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018, Defia Rosmaniar atlet taekwondo putri masih disibukkan dengan sejumlah kegiatan.
Kegiatan tersebut, berupa undangan dari sejumlah media televisi untuk hadir di program acara, dan juga masih banyak yang lainnya.
Oleh karena itu, atlet taekwondo kelahiran 25 Mei 1995 silam ini, belum bisa pulang ke daerah asalnya di kota Bogor, Jawa Barat.
Perjuangan Defia jelang Asian Games 2018 sangatlah berat, bahkan ia harus kehilangan momen untuk melihat almarhum ayahnya, yang wafat ketika Defia sedang di pusat pelatihan di Korea pada Maret 2018 silam.
Kepada TribunJakarta.com, Defia menuturkan akan nyekar ke makam ayahnya, ketika pulang ke daerah asalnya.
"Hal yang utama aku lakuin ketika pulang nanti itu nyekar ke makam ayah, itu yang pertama," ujar Defia di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Defia menceritakan, kepergian ayahnya juga menjadi motivasi besar bagi karirnya, untuk memberikan kado terindah untuk almarhum ayahnya.
Defia pun selalu mengingat oesan terakhir mendiang ayahnya, yang menginginkan Defia dapat dikenal banyak orang karena berprestasi.
"Pesan terakhir ayah itu aku dia mau lihat aku dikenal banyak orang karena berprestasi, aku mau mewujudkan mimpi ayah, juga membahagiakan mamah meskipun tanpa sosok ayah di keluarga," kata Defia