TRIBUNNEWS.COM - Pelatih angkat besi putra, Dirja Wiharja mengaku puas prestasi yang diraih anak didiknya Eko Yuli Irawan di Asian Games 2018.
"Yang jelas Eko ini sudah mencatat sejarah angkat besi. Ini pertama kali kita dapat medali emas. Mudah-mudahan di Asian Games mendatang bisa konsisten," ucapnya, Selasa (21/8/2018).
Atlet angkat besi nomor 62 kg itu berhasil merangkum total angkatan 311 poin.
Eko Yuli unggul di dua kategori angkatan snatch dan clean&jerk.
Rival terberat Eko Yuli dari Vietnam, Van Vinh Trinh bahkan harus puas meraih perak dengan 299 poin.
Rencananya setelah ajang empat tahunan berakhir, para lifter bakal langsung melangsungkan latihan reguler.
Ini dilakukan untuk persiapan menghadapi Olimpiade 2022 di Tokyo dengan lawan-lawan yang makin kompetitif.
"Asian Games tanggal 2 September selesai kami sudah berlatih lagi. Tanggal 1 November, kami sudah mengikuti babak kualifikasi Olimpiade.
"Olimpiade nanti ditentukan secara individual bukan kuota. Itu sangat berat jadi harus mempersiapkan dengan matang."
Dirja mengatakan bahwa pesaing utama mereka adalah dari negara Vietnam dan Korea.
"Saya pribadi sudah mendata kekuatan lawan. Kami pantau terus. Kekuatan maksimal lifter Vitnam kemarin seperti apa, sudah kami pantau."