Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Timnas U-23 Indonesia Vs Uni Emirat Arab: Tim Garuda Punya Hal Menonjol dalam Hal Ini

zoom-in Timnas U-23 Indonesia Vs Uni Emirat Arab: Tim Garuda Punya Hal Menonjol dalam Hal Ini
BolaSport.com/Yan Daulaka
Para pemain Timnas U-23 Indonesia merayakan gol ke gawang Bali United dalam laga uji coba di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (31/7/2018) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Timnas sepak bola Indonesia akan berlaga di babak 16 besar Asian Games 2018 melawan Uni Emirates Arab. Seperti apa sorotan Jacksen Tiago terhadap tim asuhan Luis Milla itu?

Di Stadion Wibawa Mukti Stadium, Cikarang, Jumat, 24 Agustus 2018, Indonesia akan mencoba meraih tiket ke perempat final Asian Games 2018.

Sejak aturan memaikan pesepak bola di bawah usia 23 tahun di Busan 2002, Korea Selatan, catatan terbaik timnas Indonesia di Asian Games hanya sampai babak 16 besar.

Pada Asian Games 2002, tim sepak bola Indonesia tidak berpartisipasi.

Empat tahun kemudian, timnas kita hanya berlaga hingga babak pertama karena menjadi juru kunci Grup B di bawah Irak, Suriah, dan Singapura.

Setelah kembali tidak berpartisipasi di Asian Games 2010, timnas Indonesia mencapai babak 16 besar di Asian Games 2014.

Akan tetapi, satu gol dari Fandi Eko Utomo tak cukup untuk menghadang Korea Utama. Indonesia kalah 1-4. Indonesia gagal ke perempat final.

Bagaimana dengan Asian Games 2018 yang berlangsung di negeri sendiri? Pelatih Jacksen F Tiago memberikan pendapatnya atas sejumlah pertanyaan. Dilansir BolaSport.com, berikut jawaban Jacksen

Dalam 4 pertandingan Grup A, apa hal utama yang menonjol dari tim asuhan Luis Milla? Jacksen Tiago menjawab: semangat juang!

“Seperti di event-event lain yang diikuti timnas Indonesia ketika menjadi tuan rumah. Semangat pemain sangat menonjol. Hal menonjol lain tentu penonton yang menjadi salah satu kekuatan timnas Indonesia,” ucap Jacksen Tiago, yang saat ini melatih Barito Putera.

Serangan Indonesia mengandalkan kekuatan di kedua sayap. Bagaimana Jacksen melihat situasi di timnas?

“Sangat terlihat kekuatan Indonesia melalui penetrasi serangan sayap yang mengandalkan kecepatan Febri Hariyadi, Rezaldi Hehanussa, Saddil Ramdani, dan Irfan Jaya,” kata Jacksen.

Menurutnya, tanpa kecepatan dari pemain sayap, timnas terlihat sulit untuk melakukan penetrasi lewat tengah permainan.

Namun, mantan pelatih Persipura ini juga memberi perhatian khusus kepada Alberto Goncalvez alis Beto dan Stefano Lilipaly yang disebutnya menjadi penentu dalam beberapa partai terakhir.

Di babak pertama ketika melawan Hong Kong, emosi pemain timnas mendapat sorotan publik. Melawan Uni Emirates Arab (UEA), akankah faktor emosi menjadi kendala berarti?

Jangan lupa, pemain UEA terlibat kericuhan baku pukul saat beruji coba melawan timnas Malaysia menjelang Asian Games 2018.

“Ya, faktor emosi akan menjadi tanda tanya besar,” ujar Jacksen. “Situasi ini cuma bisa kita nilai dari keseharian tim.”

Mantan pelatih timnas Indonesia pada 2013 itu tak bisa menilai faktor psikologis pemain saat ini karena ia berada di luar tim.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas