Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Badminton Putra Indonesia gagal mengulang prestasi pada 1998 silam setelah kalah atas China di babak final Asian Games 2018 dengan skor 3-1.
Partai pertama, Indonesia sebenarnya bisa saja unggul. Namun, Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera dan tidak mampu menuntaskan pertandingan di akhir-akhir poin set ketiga.
Baca: Gempa 5,4 SR di Bali
Partai pertama jadi milik China, setelah Shi Yuqi menuntaskan laga dengan skor, 21-14, 23-21 dan 21-20 (retired).
Di partai kedua, unggulan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sanggup membalasanya setelah pasangan Juara Dunia 2018, Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 21-17, 21-18. Indonesia samakan kedudukan atas Tiongkok 1-1.
“Pertandingan cukup ketat dan seru, mereka servisnya bisa datar begitu, kami pertama nggak sadar. Pasti kami melihat kerja kerasnya Anthony, sudah sampai begitu, kram, masih mau melanjutkan main, pasti menambah motivasi buat kami,” kata Marcus setelah pertandingan.
“Melawan mereka selalu sulit, nggak pernah gampang. Apalagi saat start mereka sangat percaya diri, mungkin karena habis juara dunia. Tetapi kami harus tetap fokus pada diri kami,” tambah Kevin.
Namun, di pertandingan ketiga, Jonathan Christie tak sanggup meladeni permainan Chen Long, dan menyerah di rubber game dengan skor 21-19, 16-21 dan 18-21. Alhasil Indonesia kembali tertinggal 2-1.
Puncaknya, nasib serupa juga didapati Fajar Alfian/Muhammad Rian. Sempat ada peluang karena pertandingan harus melewati rubber game, namun di game penentu ini mereka tak bisa dan ganda China pun menyudahi laga dengan kemenangan, 18-21, 21-17, dan 18-21.
Dengan hasil ini, Tim Badminton Putra Indonesia harus puas meraih medali perak. Usai ini, kejuaraan Badminton Asian Games giliran akan menghelat kategori individu atau perseorangan.
Laga tunggal akan kembali dihelat di Istora Senayan, Jakarta pada Kamis (23/8/2018).
