TRIBUNNEWS.COM - Teguh mungkin bukan satu-satunya orang yang datang dengan wajah berpeluh.
Suporter timnas U-23 Indonesia itu bersama orang-orang lainnya mengantre menunggu gerbang masuk stadion Wibawa Mukti dibuka oleh petugas.
Waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB tetapi petugas keamanan masih belum memberi akses kepada calon penonton.
Calon penonton ini padahal sudah mengantongi tiket resmi pertandingan kontra Uni Emirat Arab dalam babak 16 Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018).
Menurut seorang panitia, pintu masuk belum dibuka dikarenakan masih harus dilakukan rangkaian persiapan di dalam stadion.
"Belum bisa karena belum ada sinyal dari dalam boleh masuk," ucap sang panitia itu.
Terik matahari makin menyengat, teriakan dari suporter pun mulai bersahut-sahutan.
Apa yang dirasakan suporter tentu bukan hal enak, mereka sudah merogoh kocek dan harus dijemur pula.
"Saya bela-belain cuti demi nonton timnas main. Yang saya kecewakan ini mengapa hanya satu gerbang saja yang dibuka?" tanya Teguh lantang.
Teguh benar-benar pendukung sepakbola sejati, ia hanya datang seorang diri sementara yang lain bergerombol.
"Memang saya niatkan ini. Sampai harus cuti supaya bisa lihat langsung," kata pria yang bekerja di perusahaan swasta di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Teguh mengaku membeli tiket golongan ekonomi (kat. c) dengan banderol harga 100 ribu rupiah.
Dikatakannya bahwa pemesanan tiket tidaklah rumit seperti yang terjadi di arena bulutangkis Istora Senayan.
Melalui aplikasi penjualan tiket resmi, Teguh langsung memesan tanpa harus menukar dengan tiket aslinya.
Ia hanya perlu mengeprint dari form dari aplikasi tersebut.
"Tidak sulit dan juga tidak mudah."
Teguh berharap Indonesia dapat meraih hasil positif sehingga bisa berlanjut ke babak perempat final