TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tim Voli Pantai Putra Indonesia, Ade Candra Rachmawan/Muhammad Ashfiya, meraih medali perak pada Asian Games 2018.
Pada babak final yang digelar di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8/2018), Candra/ Ashfiya kalah dari Ahmed Janko/Cherif Samba (Qatar), 24-26, 17-21.
Melalui hasil ini, Indonesia mengulangi pencapaian pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan.
Saat itu, Agus Salim yang bertandem dengan Koko Prasetyo Darkuncoro juga meraih medali perak.
"Tadi saya sempat kram. Pada set pertama, kami sempat mengimbangi karena kondisi kami masih bagus. Jangkauan dan serangan mereka bisa kami antisipasi," kata Ashfiya.
Candra/Ashfiya sempat unggul 17-13 di awal set pertama. Secara perlahan, Janko/Samba menipiskan selisih poin 19-19 hingga melalui lima kali deuce.
Janko/Samba yang sudah mulai bisa membaca permainan Ashfiya akhirnya mengunci set ini dengan kemenangan.
Pada set kedua, penampilan Janko/Samba semakin percaya diri. Mereka memimpin 6-9.
Candra/Ashfiya terus berusaha menipiskan selisih skor. Akan tetapi, mereka tidak bisa keluar dari tekanan.
Pertandingan berlangsung dalam tensi tinggi. Saat kedudukan 17-20, untuk keunggulan Qatar pertandingan sempat dihentikan karena Ashfiya mengalami kram.
"Pada set kedua, performa kami agak drop karena pukulan Qatar sangat keras. Kami sudah berupaya untuk mengejar, tetapi hasilnya sampai kram," ucap Ashfiya.
"Kami harus mengakui keunggulan mereka. Tetapi kami pernah mengalahkan mereka pada seri Kejuaraan Asia Pasifik, dengan skor 2-1. Selanjutnya, strategi yang kami jalankan harus lebih cerdas lagu," aku Ashfiya.
Sementara itu, Candra menjelaskan bahwa performa pasangan Qatar ini terus meningkat karena mereka rajin mengikuti kejuaraan level dunia.
"Mereka keliling dunia terus, sementara kami mendapat kesempatan turun di kejuaraan dunia tidak penuh," ucap Candra.
Meski belum mendapat emas, tim voli pantai putra Indonesia mengulang pencapaian pada Asian Games Bangkok 1998 dengan mengoleksi satu medali perak dan satu medali perunggu.