Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aprilia Manganang jadikan kekalahan tim voli putri Indonesia atas Korea Selatan di perempat final cabor voli Asian Games sebagai pelajaran dan pengalaman menghadapi tim kelas dunia.
Apalagi mereka datang dengan status sebagai juara bertahan peraih medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Baca: Ungkapan Masuk Pak Eko Mulai Mendunia, DJ Marshmello Ikutan di Instagram
Pemain yang menjadi best scorer dalam pertandingan melawan Korsel itu juga mengatakan bila ada tuntutan prestasi harus pula diimbangi dengan lebih giatnya uji coba timnas voli dengan tim kelas dunia lainnya.
Dengan begitu akan menambah jam terbang bagi para pemain maupun kekompakan secara tim.
Sebab Aprilia mengatakan bahwa porsi uji coba yang dilakukan selama ini, khususnya persiapan sebelum menghadapi Asian Games 2018, dirasa masih sangat kurang.
Baca: Fadli Berharap Masyarakat Mengambil Makna dari Pelukan Jokowi-Prabowo
"Ke depan kalau mau berprestasi, dari pengurus harus ngeluarin dana buat kita try out lebih banyak lagi. Jam terbang kita harus lebih banyak, dari skill bermain setiap individu, kita harus banyak pertandingan diluar negeri," ujar Aprilia di Tennis Indoor Gelora Bung karno, Rabu (29/8/2018).
Terakhir, Aprilia cs hanya lakukan uji coba di Kazakhstan. Banyak jadwal lain yang telah direncanakan harus batal. Masalah anggaran jadi faktor utama mengapa sisanya tak dijalankan.
Idealnya, kata Aprilia, uji coba dilakukan minimal tiga kali untuk persiapan tim mematangkan kerjasama maupun skill tiap individu serta menambah pengalaman para pemain guna hadapi gelaran multievent internasional seperti Asian Games.
"Minimal tiga kali untuk pengalaman. Pokoknya setiap ada pertandingan luar negeri kita harus ikut. Cuman dananya sih," sebut Aprilia.
Sependapat dengan Aprilia, ditemui di lokasi yang sama, pelatih kepala timnas voli putri Indonesia Muhammad Ansor juga mengatakan, anak-anak asuhnya hanya kurang pengalaman bertanding melawan tim besar berkelas dunia.
Ansor berharap, selanjutnya ada penambahan jam terbang untuk mereka. Dia berharap apa yang ia utarakan dapat sampai ke telinga badan pengurus voli Indonesia.
Baca: 5 Oleh-oleh Makanan Korea Selatan Rekomendasi Chef Terkenal
Pelatih timnas voli putri Indonesia itu juga menaruh harapan besarnya agar komposisi pemain yang ada saat ini tidak di bongkar-pasang, demi kekompakan dan keharmonisan yang sudah terbentuk tidak hilang.
"Saya sudah ngomong dengan manager, tim ini jangan dibongkar, sayang. Tetap kalau ada kejuaraan diikutkan," kata Ansor.
"Karena hanya pengalaman yang kurang anak-anak ini. Pengalaman jam terbang main sama tim luar negeri yang kurang saya rasa. Mudah-mudahan pengurus membaca, semoga kita lebih banyak bermain di luar negeri," imbuhnya